Lompat ke isi

Fase bulan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 27 Maret 2019 16.30 oleh 114.125.76.211 (bicara) (→‎Lima fase bulan: Perbaikan kesalahan penulisan kata)

Fase bulan adalah bentuk bulan yang selalu berubah-ubah jika dilihat dari bumi. Fase bulan itu tergantung pada kedudukan bulan terhadap matahari jika dilihat dari bumi. Fase bulan disebut juga aspek bulan. Aspek bulan yang mudah dilihat adalah sebagai berikut :

Kedudukan

Konjungsi

Kedudukan bulan searah dengan matahari. Pada saat itu bagian bulan yang menghadap ke bumi gelap atau tidak tampak. Pada aspek ini dapat terjadi gerhana matahari, karena cahaya matahari yang menuju bumi terhalang bulan. Hingga kita tidak akan melihat bulan bercahaya.

Oposisi

Yaitu kedudukan bulan berlawanan arah dengan matahari, dapat dilihat dari bumi. Pada saat itu bulan tampak sebagai bulan purnama. Pada kedudukan ini bulan terbit pada saat matahari terbenam dan terbenam pada saat matahari terbit.

Kuarter

Yaitu pada saat kedudukan bulan tegak lurus terhadap garis penghubung bumi – matahari. Pada aspek kuarter, bulan memperlihatkan fase perbani (setengah bulan yang terang). Dalam sebulan terjadi dua kali kuarter yaitu kuarter pertama ketika bulan tampak bertambah besar dan kuarter kedua ketika bulan tampak kecil.

Bulan sinodik

Fase bulan yang lain adalah sabit (crescent) dan benjol (gibbous) dengan demikian, dalam satu bulan sinodik, berturut-turut berlangsung pergantian fase sebagai berikut : 1)bulan baru - 2)bulan sabit – 3)perbani awal – 4)cembung – 5)purnama - 6)cembung - 7)perbani akhir – 8)bulan sabit > {bulan baru}.

Lima fase bulan

Dari paparan di atas, ada lima fase bulan, yaitu

  1. Bulan baru (new moon)
  2. Bulan sabit pertama (waxing crescent) ..
  3. Seperempat pertama (first quarter)
  4. Bulan purnama (full moon)
  5. Seperempat kedua (third quarter)

Lihat pula