Lompat ke isi

Kerajaan Buol

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Kerajaan Buol merupakan salah satu kerajaan yang berada di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah yang telah berdiri sejak abad ke 13. Kerajaan Buol mendapat pengaruh dari Kesultanan Terate di tandai masuk islamnya raja Madika moputi di ikuti seluruh rakyatnya pada abad 16.

Sejarah Kerajaan Buol

Sejarah Buol mulai dikenal secara teratur sejak jaman pemerintahan Ndubu I dengan permaisurinya bernama Sakilato (sekitar 1380 M) dan selanjutnya digantikan oleh Anogu Rlipu sebagai Madika yang kemudian memindahkan Pusat pemerintahan dari Guamonial ke Lamolan. Maka Bokidu memutuskan Bataralangit menjadi Madika (Raja) dengan gelar Madika Moputi atau Sultan Eato dan Raja Buol yang pertama memeluk Agama Islam dengan nama Muhammad Tahir Wazairuladhim Abdurahman dan meninggal pada tahun 1594 M.


Susunan Bentuk pemerintahan

sebelum abad 18, raja merupakan pimpinan yang tertinggi yang dilantik oleh dewan Adat (Bokidu), dan penunjukan raja tidak didasarkan oleh keturunan. raja di bantu oleh para pembesar yang di sebut jogugu (wakil Raja), Wukum (bidang hukum) dan kapitalau (perdagangan dan laut). dan setelah masuknya Islam maka Kadi mempunyai tugas sebagai pimpinan agama Islam di seluruh Negeri


Daftar Raja/Sultan Kerajaan Buol

1. Raja Anogu Lripu (± 1476 -1540) Raja pertama yang di catat dalam sejarah buol yang membentuk atmistratif teratur kerajaan Buol. Wilaya kerajaan dibagi dalam 4 balak. Jabatan raja muda ditiap negeri sebelumnya, dihilangkan. Diangkatlah beberapa pembesar kerajaan yang baru yaitu jogugu, ukumo dan kapitalau. Dalam pembagian tugas dan wewenang, maka raja berkuasa atas seluruh kerajaan.

2.Raja Bataralangit (± 1540 -1560)

3.Raja Sultan Eato Madika Moputi( ± 1560 –1592 ) bernama lain Dai Malambang merupakan raja pertama yang masuk Islam dan bergelar sultan Eato yang kemudian bergelar Madika Moputih. Dimasa pemerintahanya Islam menjadi agama resmi Kerajaan.

4.Raja Pombang Lripu (± 1592 -1633) Raja Buol yang dilantik oleh dewan adat Bokidu. mengadakan perjalan muhibah mengunjungi kerajaan-kerajaan disulawesi utara dan Ternate. Pada kesempatannya itu pula Regerings Comissaris VOC mengeleluarkan keputusan pengangkatan Pombang Lripu menjadi raja Buol dengan gelar : Prins Pombang Yakut Kuntu Amas Paduka Raja Besar

5.Todael memerintah ( ± 1662 -1690) M berkedudukan di kudodungo.

6.Dokliwan memerinta ±1690 -1712 M berkedudukan di Biau / Atinggola

7.Makalalang memerintah ± 1712 –1720 M berkedudukan di Mayaki / Unone

8.Dai Makio memerintah ± 1720 –1745 M bekedudukan di kantanan

9.Sultan Pondu memerintah ± 1745 –1770 M berkedudukan di lonu. Sultan Pondu memberontak kepada VOC,beliau akhirnya di tangkap dan di hukum mati di Ternate

10.Punu Bwulyaan II memerintah ±1770 –1778 M berkedudukan dilamadong

11.Boiya Mogilalo memerintah ±1778 -1776 M berkedudukan di potangoan

12.Kalui Memerintah ±1786 –1795 M memerintah di lamolan

13.Undaing (Sultan Undain) memerintah ± 1795 -1802

14.M potangoan Timumun memerintah ±1802 –1804 M berkedudukan dipotangoan

15.Datu Mimo memerintah ±1804 –1810 berkedudukan dilamolan

16 Mokoapat memerintah 1810-1818

17 Ndubu II

18 Takuloe

19 Datumula memerintah 1839-1843.

20 Elam Siradjudin memerintah 1843-1857.

21 Modeiyo (wakil raja) memerintah 1857-1858.

22 Lahadung memerintah 1858-1864 pada masa pemerintahanya ia menandatangani kontrak panjang atau Lange Verklaring yang menyatakan hubungannya dengan pemerintah hindia belanda. memandai kontrol penuh Belanda terhadap kerajaan buol setelah pemerintahan Raja Lahadung. raja di angkat berdasarkan persetujuan Belanda yang berdasarkan garis keturunan.

Dilanjutkan oleh Dinasti Turumbu/Turungku yaitu:

24 Turumbu / Turungku memerintah 1864-1890

25 Haji Patra Turungku memerintah 1890-1899

26 Datu Alam Turungku memerintah 1899-1914: Pada tanggal 22 November 1912 Raja Datu Alam Turungku menandatangani Korte Verklaring, surat yang berlaku sejak mulai dari tanggal 1 Januari 1913, isi surat keputusan tersebut merubah system pemerintahan adat istiadat Buol yaitu :

  1. Badan musyawarah Bokidu sebagai lembaga legislatif (Adat) dihapuskan
  2. Jabatan-jabatan Madika (Raja), Jogugu (wakil raja), Kapitalyau (kapten laut), dan lain-lain jabatan di bawahnya dihapuskan
  3. Distrik-distrik disederhanakan, dari lima distrik menjadi tiga distrik, yaitu distrik Momunu masuk wilayah distrik Biau dan distrik Paleleh masuk wilayah distrik Bunobogu

Maka dengan adanya perubahan tersebut, di pusat pemerintahan hanya ada Madika (Raja) dsebagai simbol dan pegawai Pemerintah Kolonial Belanda

27 Haji Akhmad Turungku memerintah 1914-1947 pada masa pemerintahnya Kerajaan Buol bergabung ke dalam wilayah Republik Indonesia pada tahun 1945.

28 Mohammad Aminullah Turungku memerintah 1947-1997 berdasarkan Undang-undang No. 29 Tahun 1959, Daerah Buol bergabung dengan Daerah Toli-toli membentuk Kabupaten Buol Tolitoli

29 Mahmud Aminullah Turungku memerintah 1997- sekarang

Pranala luar

http://bloggersulteng.blogspot.com/2014/05/sekilas-sejarah-kabupaten-buol.html

http://protomalayans.blogspot.com/2012/10/suku-buol-sulawesi.html

https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/sulawesi/buol-kerajaan/

https://buolkab.go.id/profil-wilayah/


Peserta kompetisi menulis Wiki JelajahPengguna ini adalah peserta kompetisi Wiki Jelajah