Sentot Prawirodirjo
Sentot Prawirodirjo (O Jawa: Sentot Prawiradirja), yang juga disebut Ali Basah (1808-1855), adalah salah satu senopati dari Pangeran Diponegoro pada perang 1825-1830. Nama lengkapnya adalah Sentot Abdul Mustopo Prawirodirjo (O Jawa: Sentot Abdul Mustapa Prawiradirja), putra dari Raden Ranggo Prawirodirjo III, bupati Madiun.[1] Menurut silsilah, Sentot merupakan anak buyut dari Sultan Hamengkubuwono I.[2]
Selama Perang Jawa, Sentot menjadi salah satu senopati yang paling disegani. Ia ikut serta dalam perang sejak usia 17 tahun. Sehingga, Sentot menjadi salah satu prajurit komandan yang dijuluk Ali Basah (berasal dari istilah Kesultanan Utsmaniyah Ali Pasha). Pada bulan Oktober 1829, Sentot pungkasan, Sentot ditangkap Belanda usia diajak berunding di Yogyakarta dan diasingkan ke Bengkulu sampai ia wafat.
Referensi
- ^ Carey, PBR.; Murtianto, Bambang; Karim, Mulyawan (2014). Takdir: Riwayat Pangeran Diponogoro 1785-1855. Jakarta: Gramedia. ISBN 9789797097998. OCLC 883389465.
- ^ "Sentot Ali Basya, Panglima Perang Diponegoro yang Dijuluki Napoleon Jawa". SINDOnews.com. Diakses tanggal 2018-02-06.