Lompat ke isi

Mitologi Islam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Agama Islam muncul pada abad ketujuh, dan setelah berkembang ke seantero jazirah Arab orang-orang yang baru masuk Islam masih mewarisi pengaruh dari Mitologi Arab pra-Islam maupun Mitologi pra-Yahudi dan Mitologi pra-Kristen dalam memahami ajaran Al-Quran maupun Hadits Nabi Muhammad.

Dengan demikian banyak ajaran Islam yang dipahami dengan cara mistik atau menurut paham keyakinan agama sebelum memeluk Islam. Mitos yang masih melekat dan sulit untuk dihilangkan itu, antara lain mitos Tangan Fatimah yang kadang-kadang digunakan untuk menetralkan pengaruh dari Mata Iblis, walaupun penggunaanya dilarang dalam Islam, karena kegunaanya seperti jimat dan takhayul. Di antara para muslim awam terhadap al-Quran dan Hadist, berbagai ayat dalam Al-Qur'an seperti misalnya Surah An-Nas dan Surah Al-Falaq kadang-kadang diucapkan sebagai mantra agar memperoleh kejayaan hidup, atau perlindungan terhadap berbagai takhyul. Padahal Islam mengajarkan doa sebagai landasan usaha manusia dan bacaan ayat-ayat Al-Quran itu agar dijadikan pengantarnya.

Isra dan Mi'raj sebagai peristiwa penting yang dalam Al-Quran hanya dikisahkan secara umum saja, akhirnya dipahami secara mistis. Penggambarannya menjadi melebihi dari isi Al-Quran itu sendiri bahkan bisa bertentangan dengan akidah ajaran Islam itu sendiri.

Penciptaan makhluk

Allah menciptakan segala sesuatu dengan kata "jadilah" maka terciptalah seluruh makhluk-makhluk-Nya, kecuali Al-'Arsy, Surga Adn, Adam, dan Al-Qalam (pena), mereka diciptakan Allah langsung dengan kedua tangan-Nya.[1][2] Kemudian penjelasan lain mengatakan bahwa Allah menciptakan sebagian besar makhluk-makhluk-Nya saling berpasangan,[3] seperti bumi dan langit, pria dan wanita, matahari dan bulan, gelap dan terang, baik dan jahat, positif dan negatif, dan seterusnya.

Bumi dan langit beserta isinya

Dikatakan bahwa bumi diciptakan terlebih dahulu dibanding langit. Bumi disebut sebagai pondasi dan langit disebut sebagai atap[4][5] beserta isinya selama enam hari.[6][7] Proses penciptaan dimulai pada hari ahad[8] dan berakhir dengan hari jum’at, dihari jumat ini Adam diciptakan Allah, dengan alasan inilah hari jum’at menjadi hari raya bagi umat Islam.[9]

Menurut pendapat Ibnu Abbas, Adh-Dhohak, Mujahid menyatakan bahwa enam hari disitu berbeda dengan hitungan hari-hari biasa, melainkan setiap harinya seperti 1.000 tahun hari-hari biasa.[9] Diantara ulama yang berpendapat bahwa satu hari sama dengan seribu tahun adalah al-Qurthubi.[10] Ibnu Abbas mengatakan pula bahwa, Allah menciptakan bumi 2 hari belum sempurna dan belum ada isinya. Kemudian menciptakan semua langit dalam 2 hari, dan terakhir Allah mengisi bumi dengan tumbuhan, gunung, benda-benda dalam 2 hari.

Pada masa penciptaan, langit masih berupa asap, kemudian Allah berfirman kepada langit dan bumi, untuk menurut perintah-Nya dengan suka hati atau dengan terpaksa.[11] Kemudian Allah memisahkan antara langit dan bumi, sehingga muncul angin, turun hujan, kemudian tumbuh berbagai macam tumbuhan, gunung-gunung ditancapkan ditempatnya, diciptakan kehidupan dari air, seperti matahari dan bulan[12] sebagai penerang kegelapan bumi, dan bintang-bintang sebagai lampu hiasan langit terdekat atau langit pertama.[13][14][5]

Langit diciptakan dengan tujuh lapisan, begitu pula dengan bumi. Meskipun kata bumi selalu disebutkan dalam bentuk tunggal dalam Al Qur’an. Tidak sebagaimana langit yang seringkali disebutkan dalam lafadz jamak. Namun ada sebuah ayat yang menunjukan bahwa bumi pun memiliki tujuh lapis sebagaimana langit. Allah berfirman,

Allah-lah yang menciptakan tujuh langit, dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (At Tholaq 65:12)

Dikuatkan dengan sebuah hadits Nabi Muhammad, yang menyatakan jika seseorang menyerobot tanah orang lain meski hanya sedikit, maka Allah akan menimbunnya dengan tujuh lapis bumi.[15]

Catatan kaki

  1. ^ Abdullah bin Umar pernah berkata, خلق الله أربعة أشياء بيده: العرش، وجنات عدن، وآدم، والقلم “Allah menciptakan empat hal dengan tangan-Nya: Al-‘Arsy, Surga Al-‘Adn, Nabi Adam, dan Al-Qalam (pena).” (HR. Hakim dalam Mustadrak, Adz-Dzahani berkata dalam At-Talkhis Shahih)
  2. ^ "Allah berfirman: 'Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku...'" (Shaad 38:75)
  3. ^ ... dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (Adz Dzariyat 51:59)
  4. ^ “Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap.” (Ghofir 40:64)
  5. ^ a b Al Bidayah Wan Nihayah, (1/17)
  6. ^ "Sesungguhnya Tuhan kalian, yaitu Allah, Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari, kemudian Dia beristiwa di atas Arsy." (Al-A’raf 7:54)
  7. ^ "Sungguh Aku telah menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada diantara keduanya dalam 6 hari, dan Aku tidak merasa capek." (Qaf 50:38)
  8. ^ Majmu’ al Fatawa juz I hal 256
  9. ^ a b Al Bidayah Wan Nihayah, (1/16)
  10. ^ Ia mengatakan dalam tafsirnya, في ستة أيام” أي من أيام الآخرة أي كل يوم ألف سنة لتفخيم خلق السماوات والأرض…. "Dalam waktu 6 hari, maksudnya adalah hari di akhirat, bahwa satu hari sama dengan 1.000 tahun, karena besarnya penciptaan langit dan bumi." (Tafsir al-Qurthubi, 7/219)
  11. ^ Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati.” (Fushilat 41:11)
  12. ^ "... dan Dia-lah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (Al Anbiya 21:33)
  13. ^ "Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya, dan Kami hiasi langit yang terendah dengan lampu-lampu, dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Fushilat 41:12)
  14. ^ "Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala." (Al Mulk 67:5)
  15. ^ Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Barangsiapa berbuat kezaliman (menyerobot tanah orang lain meski hanya) sejengkal tanah, maka Allah akan menimbunnya dengan tujuh lapis bumi.” (HR. Bukhori No. 2453 dan Muslim No. 1611)

Lihat pula

Pranala luar