Lompat ke isi

Lembah Baliem

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Suku Yali di Lembah Baliem

Lembah Baliem merupakan lembah di pegunungan Jayawijaya. Lembah Baliem berada di ketinggian 1600 meter dari permukaan laut yang dikelilingi pegunungan dengan pemandangannya yang indah dan masih alami. Suhu bisa mencapai 10-15 derajat celcius pada waktu malam.[1]

Lembah ini dikenal juga sebagai grand baliem valley merupakan tempat tinggal suku Dani yang terletak di Desa Wosilimo, 27 km dari Wamena, Papua. Selain Suku Dani beberapa suku lainnya hidup bertetangga di lembah ini yakni Suku Yali dan suku Lani.

Lembah adalah sekitar 80 km panjang sebesar 20 km dengan lebar dan terletak di ketinggian sekitar 1,600-1,700 m, dengan populasi sekitar 100.000 jiwa.

Penemuan Lembah Baliem dan kehadiran tak terduga dari populasi yang besar pertaniannya ditemukan oleh ekspedisi ketiga zoologi Richard Archbold untuk New Guinea pada tahun 1938. Pada tanggal 21 Juni sebuah selatan penerbangan udara Reconnaissance dari Hollandia (sekarang Jayapura) menemukan apa ekspedisi disebut 'Grand Valley'. Secara bertahap kemudian lembah sejak itu telah dibuka terbatas untuk pariwisata yaitu dengan adanya Festival Lembah Baliem.

Festival Lembah Baliem

Berkas:Balfes4.jpg
Tarian dalam Festival Lembah Baliem

Festival Lembah Baliem awalnya merupakan acara perang antarsuku Dani, Lani, dan Suku Yali sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan. Sebuah festival yang menjadi ajang adu kekuatan antarsuku dan telah berlangsung turun temurun namun tentunya aman untuk Anda nikmati. Seiring berjalannya waktu, Festival Lembah Baliem tidak hanya menjadi pertunjukan perang antarsuku, melainkan juga pertunjukan budaya dan seni masyarakat Pegunungan Tengah, Papua. Tentunya, atraksi perang antarsuku juga menjadi bagian paling penting dan paling dinanti-nantikan.[1]

Festival Lembah Baliem berlangsung selama tiga hari dan diselenggarakan setiap bulan Agustus bertepatan dengan bulan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Awalnya pertama kali digelar tahun 1989. Yang istimewa bahwa festival ini dimulai dengan skenario pemicu perang.

Akses

Berkas:Lembah baliem wamena4.jpg
Perkampuan Suku Dani di Lembah Baliem

Lembah Baliem berada di Distrik Walesi, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua. Untuk mencapai lokasi ini, Anda terlebih dahulu harus menjangkau Bandar Udara Sentani di Jayapura, kemudian melanjutkan penerbangan ke Wamena (Lembah Baliem). Beberapa maskapai yang menyediakan penerbangan dari Jayapura ke Wamena di antaranya Trigana Air Service, Express Air, Wings Air, dan penerbangan komersial jenis Cessna superti Susy Air, MAF Aviation, dan AMA Aviation. Jenis maskapai penerbangan itu juga menyediakan rute perjalanan dari Wamena ke Jayapura.

Setelah menginjakan kaki di Wamena, akan ada beragam pilihan hotel yang bisa dijadikan referensi, mulai dari hotel sekelas bintang satu sampai penginapan tradisional. Hotel sekelas bintang satu misalnya Hotel Baliem Pilamo, Hotel Baliem Valley Resort, Hotel Rainbow Inn, Hotel Boulevard, Hotel Syahrial Makmur, Hotel Trendy, Hotel Srikandi, Hotel Sinakma Elok Cottage. Sementara untuk penginapan tradisional, beberapa yang di antaranya adalah Losmen Lauk Inn, Penginapan Tradisional Usilimo, Penginapan Tradisional Anemangi Kurulu, Penginapan Tradisional Sompaima, dan Penginapan Tradisional Obia.

Tapi jangan kaget bila di Wamena harga barang masih begitu tinggi, Untuk makan di warung kelas warteg, Anda bisa menghabiskan sekitar Rp 25.000 atau sekitar dua kali lebih mahal daripada Jakarta. Semua harga di Wamena lebih tinggi daripada di tempat lain karena semua barang datang melalui udara. Wamena belum punya hubungan darat dengan tempat lain, termasuk ibu kota Papua, Jayapura.

Referensi

Pranala luar