Lompat ke isi

Hama dan penyakit hewan karantina

Tambah pranala
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hama dan Penyakit Hewan Karantina (disingkat HPHK) adalah istilah perkarantinaan hewan yang digunakan untuk menyebut sejumlah penyakit hewan yang dicegah pemerintah untuk masuk, tersebar, dan keluar dari wilayah negara Indonesia.


Definisi dan Penggolongan

Definisi HPHK dalam peraturan perundang-undangan adalah sebagai berikut:

  • HPHK adalah semua hama dan penyakit hewan yang ditetapkan pemerintah untuk dicegah masuknya ke dalam, tersebarnya di dalam, dan keluarnya dari wilayah negara Republik Indonesia[1]
  • HPHK adalah semua hama, hama penyakit, dan penyakit hewan yang berdampak sosioekonomi nasional dan perdagangan internasional serta menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat veteriner yang dapat digolongkan menurut tingkat risikonya[2]

Lebih jauh, HPHK digolongkan menjadi HPHK golongan I dan HPHK golongan II berdasarkan daya epidemis dan patogenitas penyakit, dampak sosioekonomi, serta status dan situasinya di suatu area atau wilayah negara Republik Indonesia.[3] Definisinya masing-masing dapat dilihat di bawah ini:

  • HPHK Golongan I adalah HPHK yang mempunyai sifat dan potensi penyebaran penyakit yang serius dan cepat, belum diketahui cara penanganannya, belum terdapat di suatu area atau wilayah negara Republik Indonesia[4]
  • HPHK Golongan II adalah HPHK yang potensi penyebarannya berhubungan erat dengan lalu lintas media pembawa, sudah diketahui cara penanganannya dan telah dinyatakan ada di suatu area atau wilayah negara Republik Indonesia[5]

Media Pembawa

Artikel Utama: Media Pembawa HPHK

HPHK dapat masuk, tersebar, dan keluar dari wilayah negara Indonesia melalui lalu lintas media pembawa. Oleh karena itu, setiap media pembawa HPHK yang dimasukkan ke dalam wilayah negara RI, dibawa/dikirim dari satu area ke area lain di dalam wilayah negara RI, dan dikeluarkan dari wilayah negara RI wajib memenuhi Persyaratan Karantina dan dikenakan Tindakan Karantina.

Jenis-Jenis HPHK

Pemerintah menetapkan HPHK golongan I dan HPHK golongan II, jenis hewan yang peka, cara penularan, masa inkubasi, masa pengamatan, masa karantina, standardisasi pengujian dan perlakuan melalui Keputusan Menteri.[6]

Saat ini, penentuan dan penggolongan jenis HPHK ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor 3238/Kpts/PD.630/9/2009. Dalam peraturan ini ditetapkan sebanyak 65 jenis HPHK Golongan I dan 56 jenis HPHK Golongan II.


No. Nama HPHK Penyebab
GOLONGAN I
Penyakit Prion
1. Bovine Spongiform Encephalopathy Prion
2. Scrapie Prion
Penyakit Viral
1. African Horse Sickness Reoviridae, Orbivirus
2. African Swine Fever Asfarviridae, Asfivirus
3. Aujeszky's Disease, Pseudorabies Herspesviridae, Varicellovirus
4. Avian Encephalomyelitis Picornaviridae, Tremovirus
5. Avian Influenza (Highly Pathogenic) Orthomyxoviridae, Influenzavirus A
6. Camel Pox Poxviridae, Orthopoxvirus
7. Caprine Arthritis and Encephalitis Retroviridae, Lentivirus
8. Crimean Congo Hemorrhagic Fever Nairoviridae, Orthonairovirus
9. Duck Virus Enteritis, Duck Plague Herpesviridae, Mardivirus
10. Duck Virus Hepatitis Picornaviridae, Avihepatovirus
11. Ebola, Green Monkey Fever Filoviridae, Ebolavirus
12. Enterovirus (Teschovirus) Encephalomyelitis Picornaviridae, Teschovirus
13. Equine Encephalomyelitis (Eastern, Western, Venezuelan) Togaviridae, Alphavirus
14. Equine Infectious Anaemia Retroviridae, Lentivirus
15. Equine Influenza Orthomyxoviridae, Influenzavirus A
16. Equine Rhinopneumonitis Herpesviridae, Varicellovirus
17. Equine Viral Arteritis Arteriviridae, Equartevirus
18. Foot and Mouth Disease Picornaviridae, Aphthovirus
19. Genital Horse Pox, Equine Coital Exanthema Herpesviridae, Varicellovirus
20. Hendravirus Infection Paramyxoviridae, Henipavirus
21. Lumpy Skin Disease Poxviridae, Capripoxvirus
22. Maedi-visna Retroviridae, Lentivirus
23. Marburg Disease Filoviridae, Marburgvirus
24. Murray Valley (West Nile) Encephalitis Flaviviridae, Flavivirus
25. Myxomatosis Poxviridae, Leporipoxvirus
26. Nairobi Sheep Disease Nairoviridae, Orthonairovirus
27. Nipah Virus Encephalitis Paramyxoviridae, Henipavirus
28. Ovine Pulmonary Adenomatosis Retroviridae, Betaretrovirus
29. Peste des Petits Ruminants Paramyxoviridae, Morbilivirus
30. Porcine Reproductive and Respiratory Syndrome Arteriviridae, Porarterivirus
31. Rabbit Haemorrhagic Disease Caliciviridae, Lagovirus
32. Rift Valley Fever Phenuiviridae, Phlebovirus
33. Rinderpest, Cattle Plague Paramyxoviridae, Morbilivirus
34. Sheep and Goat Pox Poxviridae, Capripoxvirus
35. Swine Influenza Orthomyxoviridae, Influenzavirus A
36. Swine Transmissible Gastroenteritis Coronaviridae, Alphacoronavirus
37. Swine Vesicular Disease Picornaviridae, Enterovirus
38. Turkey Rhinotracheitis Pneumoviridae, Metapneumovirus
39. Vesicular Stomatitis Rhabdoviridae, Vesiculovirus
Penyakit Bakterial
1. Actinomycosis, Lumpy Jaw Actinomyces bovis
2. American Foulbrood of Honey Bees Paenibacillus larvae
3. Atropic Rhinitis of Swine Bordetella bronchiseptica, Pasteurella multocida
4. Brucellosis (Ovine/Caprine) Brucella melitensis
5. Contagious Agalactia Mycoplasma agalactia
6. Contagious Bovine Pleuropneumonia Mycoplasma mycoides
7. Contagious Caprine Pleuropneumonia Mycoplasma capricolum
8. Contagious Equine Metritis Taylorrella equigenitalis
9. European Foulbrood of Honey Bees Melissococcus pluton
10. Glanders, Malleus, Ingus Jahat Burkholderia mallei
11. Heartwater Ehrlichia ruminatum
12. Ovine Epididymitis Brucella ovis
13. Strangles, Ingus Tenang Streptococcus equi
14. Tularemia Francisella tularensis
15. Vibriosis, Campylobateriosis Campylobacter spp.
16. Yersinia Pseudotuberculosis Septicaemia Yersinia pseudotuberculosis
Penyakit Parasitik
1. Dourine Protozoa: Trypanosoma equiperdum
2. Leishmaniosis, Kalla-azar Protozoa: Leishmania infatum
3. Trichomoniasis Protozoa: Tritrichomonas foetus
4. Acarapisosis of Honey Bees Tungau: Acarapis woodi
5. Tropilaelaps Infestation of Honey Bees Tungau: Tropilaelaps spp.
6. Varroosis of Honey Bees Tungau: Varroa destructor
7. Small Hive Beetle Infestation Kumbang: Aethina tumida
8. New World Screwworm Larva lalat: Cochliomyia hominivorax
GOLONGAN II
Penyakit Viral
1. Avian Infectious Bronchitis Coronaviridae, Gammacoronavirus
2. Avian Influenza (Low Pathogenic) Orthomyxoviridae, Influenzavirus A
3. Bluetongue Reoviridae, Orbivirus
4. Bovine Viral Diarrhea, Mucosal Disease Flaviviridae, Pestivirus
5. Canine Parvovirus Infection Parvoviridae, Protoparvovirus
6. Classical Swine Fever, Hog Cholera Flaviviridae, Pestivirus
7. Contagious Ecthyma, Orf Poxviridae, Parapoxvirus
8. Egg Drop Syndrome Adenoviridae, Atadenovirus
9. Enzootic Bovine Leukosis Retroviridae, Deltaretrovirus
10. Fowl Pox Poxviridae, Avipoxvirus
11. Infectious Bovine Rhinotracheitis, Infectious Pustular Vulvovaginitis Herpesviridae, Varicellovirus
12. Infectious Bursal Disease, Gumboro Birnaviridae, Avibirnavirus
13. Infectious Chicken Anaemia Anelloviridae, Gyrovirus
14. Infectious Laryngotracheitis Herpesviridae, Iltovirus
15. Japanese Encephalitis Flaviviridae, Flavivirus
16. Jembrana Disease Retroviridae, Lentivirus
17. Lymphoid Leukosis Complex Retroviridae, Alpharetrovirus
18. Malignant Catarrhal Fever Herpesviridae, Macavirus
19. Marek’s Disease Herpesviridae, Mardivirus
20. Newcastle Disease, Tetelo Paramyxoviridae, Avulavirus
21. Rabies Rhabdoviridae, Lyssavirus
22. Runting and Stunting Syndrome Disebabkan oleh banyak virus
Penyakit Bakterial
1. Anthrax, Radang Limpa Bacillus anthracis
2. Avian Chlamydiosis Chlamydia psitacci
3. Avian Mycoplasmosis: Chronic Respiratory Disease, Infectious Synovitis Mycoplasma gallisepticum, M. synoviae
4. Blackleg Clostridium chauvoei
5. Brucellosis Brucella spp.
6. Dermatophilosis Dermatophilus congolensis
7. Erysipelas, Diamond Skin Disease Erysipelothrix rhusiopathiae
8. Fowl Cholera Pasteurella multocida
9. Fowl Typhoid Salmonella gallinarum
10. Johne's Disease, Paratuberculosis Mycobacterium avium subsp. paratuberculosis
11. Leptospirosis Leptospira spp.
12. Listeriosis Listeria monocytogenes
13. Septicaemia Epizootica, Haemorrhagic Septicaemia Pasteurella multocida
14. Swine Dysentery Brachyspira hyodysenteriae
15. Tuberculosis Mycobacterium spp.
16. Tuberculosis (Avian) Mycobacterium avium subsp. avium
17. Tuberculosis (Bovine) Mycobacterium bovum
Penyakit Fungal
1. Pébrine, Pepper Disease Nosema bombycis
2. Ringworm, Dermatophytosis Microsporum, Trichophyton, Epidermophyton sp.
3. Selakarang, Saccharomycosis, Pseudomalleus Histoplasma farciminosum
Penyakit Parasitik
1. Anaplasmosis Protozoa: Anaplasma spp.
2. Anaplasmosis (Bovine) Protozoa: Anaplasma marginale, A. centrale
3. Babesiosis Protozoa: Babesia spp.
4. Babesiosis (Bovine) Protozoa: Babesia spp.
5. Equine Piroplasmosis Protozoa: Babesia caballi, Theileria equi
6. Theileriosis Protozoa: Theileria spp.
7. Trypanosomiasis Protozoa: Trypanosoma spp.
8. Cysticercosis Larva Cestoda Taenia saginata, yaitu Cysticercus bovis
9. Cysticercosis (Porcine) Larva Cestoda Taenia solium, yaitu Cysticercus cellulosae
10. Echinococcosis Cestoda: Echinococcus granulosus
11. Stephanofilariasis, Cascado Nematoda: Stephanofilaria spp.
12. Trichinellosis Nematoda: Trichinella spiralis
13. Scabies, Demodecosis Tungau: Sarcoptes scabiei, Demodex spp.
14. Old World Screwworm Larva lalat: Chrysomya bezziana

Artikel Terkait

Referensi

Tautan

Catatan Kaki

  1. ^ UU 16/1992 Pasal 1 angka 4
  2. ^ PP 82/2000 Pasal 1 angka 14
  3. ^ PP 82/2000 Pasal 75 ayat (1)
  4. ^ PP 82/2000 Pasal 1 angka 15
  5. ^ PP 82/2000 Pasal 1 angka 16
  6. ^ PP 82/2000 Pasal 75 ayat (2)
Diperoleh dari "https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Hama_dan_penyakit_hewan_karantina&oldid=15157217"