Lompat ke isi

Remukan Besar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 9 Juni 2019 22.30 oleh LaninBot (bicara | kontrib) (Perubahan kosmetik)

Big Crunch adalah salah satu dari 3 skenario cara berakhirnya Alam semesta[1]. Menurut teori Big Bang, alam semesta mengalami inflasi sekitar 10-44 detik setelah Big Bang dan inflasi itu akan terjadi sampai Alam semesta mengembang hingga titik tertentu dan inflasi berhenti.[2] Inflasi ini akan berhenti karena energi gelap yam mempercepat inflasi akan dikalahkan oleh gaya gravitasi. 100.000 tahun sebelum Big Crunch, bintang, planet dan benda angkasa akan "berlomba-lomba" atau runtuh ke titik balik di mana singularitas berada sebelum Big Bang terjadi[3],kadar entropi di alam semesta naik drastis dan suhu memanas di mana-mana. Beberapa menit sebelum Big Crunch berakhir atom-atom akan pecah menjadi partikel dasar, dan yang terakhir beberapa detik sebelum Big Crunch berakhir gluon dan kuark akan runtuh ke singularitas. Saat peristiwa Big Crunch brakhir, Alam semesta hanyalah sebuah titik kecil yang panas sangat rapat. Di waktu tertentu Kadar entropi menurun perlahan-lahan sebab penerowongan kuantum yang memicu sebuah Big Bang yang baru dan menghapus semua sejarah Alam semesta sebelumnya. Peristiwa ini bernama Big Bounce dan peristiwa ini terjadi berulangkali.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Kurzgesagt – In a Nutshell (2014-02-03), Three Ways to Destroy the Universe, diakses tanggal 2019-03-11 
  2. ^ Media, Kompas Cyber. "Big Crunch, Saat "Kiamat" Semesta Sangat Mampat". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-03-11. 
  3. ^ "How the Big Crunch Theory Works". HowStuffWorks (dalam bahasa Inggris). 2009-03-02. Diakses tanggal 2019-03-11.