artikel tentang orang, hewan individu, organisasi (grup musik, klub, perusahaan, dll.), konten web, atau peristiwa yang terselenggara yang tidak mengindikasikan kepentingan subjeknya. Lihat KPC A7.
karena tidak diperbaiki atau duplikasi.Untuk kriteria penghapusan, lihat KPC. Jika tidak dirapikan, artikel ini akan dihapus. Lihat KPC A10.
sebagai halaman uji coba.Kriteria ini tidak berlaku untuk bak pasir, atau apakah itu berlaku untuk halaman dalam ruang nama pengguna. Lihat KPC U2.
Halaman ini mungkin dihapus dengan kriteria yang sesuai. Lebih+dari+satu+macam+alasan%3A+penghapusan+cepat+criteria+%5B%5BWP%3AA7%7CA7%5D%5D%2C+%5B%5BWP%3AA10%7CA10%5D%5D%2C+%5B%5BWP%3AU2%7CU2%5D%5D.+Artikel%3A+%5B%5BBambang+Noorsena%5D%5D.+Untuk+mengajukan+pembatalan+penghapusan%2C+lihat+%5B%5BWP%3AREFUND%2FG13%5D%5DNA
Jika artikel ini tidak memenuhi syarat KPC, atau Anda ingin memperbaikinya, silakan hapus pemberitahuan ini, tetapi tidak dibenarkan menghapus pemberitahuan ini dari halaman yang Anda buat sendiri. Jika Anda membuat halaman ini tetapi Anda tidak setuju, Anda boleh mengeklik tombol di bawah ini dan menjelaskan mengapa Anda tidak setuju halaman itu dihapus. Silakan kunjungi halaman pembicaraan untuk memeriksa jika sudah menerima tanggapan pesan Anda.
Ingat bahwa artikel ini dapat dihapus kapan saja jika sudah tidak diragukan lagi memenuhi kriteria penghapusan cepat, atau penjelasan dikirim ke halaman pembicaraan Anda tidak cukup meyakinkan kami.
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari.
Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini.
Bambang Noorsena (lahir 31 Maret 1964) adalah pendiri Institute for Syriac Christian Studies(ISCS). Sejak akhir 1997, setelah mempelajari dari dekat gereja-gereja Arab di beberapa negara di Timur Tengah, ia menawarkan kekristenan Syria sebagai wacana dalam menembus "kebuntuan dialog teologis Kristen-Islam".
Di jagad pemikiran nasional, nama Bambang Noorsena telah menjadi fenomena tersendiri. Dari rekam jejaknya sebagai seorang intelektual, Bambang Noorsena
dikenal sangat konsisten, bahkan ketika kalangan Kristen dan Muslim
mula-mula menolaknya, ia cenderung “melawan arus”. Meskipun mula-mula
ia laksana “menempuh jalan sepi”, namun akhirnya pemikiran-pemikirannya
“booming” di aras nasional, dan kini mulai merambah ke forum
internasional. Uniknya, ia tetap menolak menjadi pendeta, sehingga ISCS (Institute for Syriac Christian Studies) yang digagasnya, lebih dikenal sebagai “komunitas biara tanpa jubah”.
Bambang Noorsena menulis sejak mahasiswa, bukunya yang terbit pertama Telaah Kristis Injil Barnabas. Pada tahun 1995 dimulai melakukan riset mengenai gereja-gereja Timur di Yordan dan Syria, dan The Dead Sea Scrolls
di Israel, hingga secara khusus mengambil studi di Cairo, Mesir
(2003-2005) telah ditanggapi publik Islam dengan cukup baik. Mulai 1998
jagad pemikiran intelektual Islam aras nasional – seperti Alm.Gus Dur (K.H. Abdurrahman Wahid, mantan Presiden RI ke-4) dan Alm.Cak
Nur (Dr. Nurcholish Madjid). Prof. Dr. K.H. Said Aqiel Siradj, MA,
Prof. Dr. Jalaluddin Rakhmat, Prof. Dr. Ahmad Syafi’i Ma’arif, Prof. Dr.
Komaruddin Hidayat, dan masih banyak lagi – menyambut positif
pemikiran-pemikiran dan terobosan-terobosan Bambang Noorsena dalam
dialog teologis Kristen-Islam.
Pelayanan Bambang Noorsena “passing over”
(melintas batas) interdenominasi, interreligius, dan interkultural.
Dalam rangka itu, Bambang Noorsena tidak hanya menulis buku-buku rohani,
tetapi juga terlibat dalam “pertarungan wacana intelektual”, baik dalam
dunia sosial politik, maupun sastra dan budaya. Misalnya, ketika “dunia
anak-anak muda Muslim” menggandrungi Kahlil Gibran, ia terpanggil
menulis tentang sosok sang penyair, karena jarang orang Indonesia
mengetahui bahwa Gibran adalah seorang Kristen. Maka lahirlah buku Kahlil Gibran: Yesus Yang Disalib (Jakarta: Nisita, 2003), yang tak kurang telah diresensi dalam bahasa Prancis oleh Etianne Naveau, “Bambang Noorsena: Un traducteur de Khalil Gibran à la Richerche du Christianisme Oriental”
(Bambang Noorsena: Penerjemah Kahlil Gibran dan Kristen Timur” (2005).
Sedangkan pemikirannya mengenai dialog Kristen-Islam, telah diapresiasi
di dunia internasional oleh guru besar INALCO, Paris, tersebut, melalui artikelnya yang khusus mengangkat sosok Bambang Noorsena, “Le dialogue Islamo-chrétien selon Bambang Noorsena” (Dialog Islam-Kristen a la Bambang Noorsena”), yang dimuat jurnal Archipel, No 81, 2011.
Sebelumnya, Bambang Noorsena juga menulis buku Religi dan Religiusitas Bung Karno (Kata Pengantar: Presiden RI. Alm.K.H. Abdurrahman Wahid), telah secara luas disambut publik lintas agama di Indonesia, dan mendapat perhatian khusus dari koran berbahasa Belanda, De Telegraph (Juni, 2001). Dalam pengembangan wacana kebangsaan, Bambang Noorsena juga sering diundang oleh beberapa media TV nasional (“Dialog Aktual” TVRI, “Barometer” SCTV), dan wawancaranya mengenai relasi Islam-Kristen di Timur Tengah bersama Duta Besar Palestina, Fariz Nafi Al-Mehdawi dan Prof. Dr. Komaruddin Hidayat,
ditayangkan TVN dan TVRI, 27 Desember 2009). Pada waktu kon-troversi
Undang-undang Penodaan Agama, Bambang Noorsena menjadi salah satu saksi
ahli dalam juridical review Undang-undang
Nomor 1/PNPS/1965 di Makhamah Konstitusi, Maret 2010. Juga menjadi salah
satu nara sumber sosialisasi Empat Pilar Bangsa dan Negara di MPR RI,
khususnya mengenai pilar “Bhinneka Tunggal Ika” (Juli, 2011).
Sekalipun ia seorang Kristen, tetapi ia
juga sering diundang sebagai narasumber oleh komunitas lintas agama.
Keberhasilannya “menembus kebuntuhan dialog teologis Kristen-Islam”
diakui oleh Prof. Karel A. Steenbrink, Ph.D., Guru Besar kajian Islam pada Universitas Utrech, Belanda: “….Bambang Noorsena, bestaat veel draagvlak, juist ook bij Moslims. Hij
iis daarmee een belangrijk vertegen-woordiger van heel apart soort
theologische dialoog geworden” − Bambang
Noorsena, karya-karyanya jauh lebih luas dan relevan, khususnya di
kalangan Muslim. Tampaknya, pendekatannya bisa dipromosikan sebagai
model dialog teologis Kristen-Islam (www. Interreligieeuze-werplaats.nl/ portal/doc).
Sementara “malang melintang” di dunia lintas agama, Bam-bang Noorsena
terus berakar dan tekun dalam pelayanan antar denominasi gereja, dari
memenuhi undangan pelayanan di gereja-gereja Protestan, Kharismatik/
Pentakosta, hingga beberapa kali diundang untuk memberikan homili
(khotbah) di Gereja Katolik, sekalipun ia bukan seorang imam atau
pastor. Pemikiran-pemikirannya tidak hanya diterima oleh umat Kristen di
tanah air, tetapi juga disambut di negeri-negeri tetangga, seperti
Malaysia, Filipina dan Thailand. Beberapa artikelnya diterjemahkan dalam
bahasa Thai, Ismael Tirak: Ruam Sang Khasanakati Tidi Nai Khanyuruam kan Kapphukon Tangsanana(Mencintai Ismail: Membentuk Paradigma yang lebih baik dalam Hidup Bersama dengan Umat Agama Lain), dan menjadi rujukan dialog Kristen-Islam atas dukungan Bangkok Evangelistic Center dan Bethany International Church, Bangkok, dan masih banyak lagi sambutan dari dalam dan luar negeri.
Pendidikan
Dar Comboni for Islamic IntituteKairo 2005.
Master Hukum Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya 2007.
Doktor Hukum Pidana di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya,Malang 2012.
Karya tulis
"Telaah Kritis Atas Injil Barnabas: Asal Usul, Historitas dan Isinya" (Yogyakarta: Yayasan Andi, 1990).