Lompat ke isi

Lempeng Indo-Australia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

SEGMENTASI INDO-AUSTRALIA

Dahulunya, daratan india dan australia disatukan dalam super continent atau disebut juga sebagai gondwana. Pada awal cretaceous keduanya terpisah akibat rifting. Penyebaran dasar lautan memisahkan benua-benua itu satu sama lain. Produk dari aktivitas tersebut menghasilkan kerak samudera yang berumur relatif lebih muda dibandingkan dengan kerak india dan australia karena baru terbentuk ketika rifting terjadi. Hal tersebutlah yang menyebabkan terjadi adanya segmentasi pada lempeng indo australia. Dimana pada satu bagian merupakan kerak samudera dan dibagian satunya merupkan kerak benua. Kerak samudera tersebut merupakan yang kita sebut sebagai samudera hindia yang menunjam ke arah indonesia, dan kerak benua tersebut merupakan pulau papua dan daratan australia yang bergerak ke arah utara. Kerak samudra memiliki komposisi batuan utama yaitu Basalt dan kerak benua memiliki komposisi batuan utama yaitu Granit. Dari segmentasi tersebut akibatnya lempeng yang bergerak merupakan lempeng samudera menuju indonesia bagian barat sehingga terjadi subduksi.

Implikasi dari proses subduksi yang terjadi tersebut, produk yang dihasilkan dari proses subduksi adalah berupa sederetan gunung api. Dari gunung api tersebut dihasilkan material material tambang seperti pasir, silica dan mineral lain nya. Serta akibat subduksi tadi brerkaitan dengan pergerakan lempeng di atas maka akan terkait dengan terbentuknya cekungan wilayah Indonesia itu sendiri, cekungan-cekungan busur muka terbentuk sepanjang batas tumbukan lempeng-lempeng, yang keterdapatannya dekat zona penunjaman, dan letaknya antara busur luar non vulkanik dan busur dalam vulkanik. Dimana cekungan tersebut dapat menjadi sourcerock yang kaya akan hidrokarbon. Dari segi kebencanaan, seperti yang telah dikatakan sebelumnya,bahwa terdapat sederetan gunung api yang menempatkan Indonesia dalam kawasan Ring of Fire sehingga potensi kebencanaan di kawasan Indonesia sangatlah tinggi. Akan sering terjadi gempa karena secara tektonik Indonesia terletak pada 3 lempeng aktif.