Taman Yoyogi
Taman Yoyogi | |
---|---|
Lokasi | Shibuya, Tokyo, Jepang |
Koordinat | 35°40′19″N 139°41′52″E / 35.671975°N 139.69768536°E |
Area | 541 ha (1.340 ekar) |
Dibuat | 1967 |
Akses angkutan umum | Stasiun Harajuku, Stasiun Yoyogi-Koen, Stasiun Meiji-jingumae |
Taman Yoyogi (代 々木 Yoyogi kōen?) adalah sebuah taman kota terbesar keempat di Tokyo, Jepang, terletak berdekatan dengan Stasiun Harajuku dan Meiji Shrine di Shibuya. Taman ini dipisahkan oleh jalan menjadi dua bagian; Bagian A untuk Taman/Hutan, dan Bagian B untuk stadion, panggung terbuka, dan fasilitas lainnya[1].
Fasilitas taman dengan tanaman hijau dan pemandangan air terdiri atas tiga air mancur besar dan kecil dengan ukuran 15 sampai 30 meter. Pembangunan aliran air selesai pada Mei 1990. Di sisi utara taman terdapat pohon-pohon yang rimbun dan tanaman hijau dimana masyarakat dapat beristirahat untuk menikmati pemandangan atau membiarkan hewan peliharaan mereka berkeliaran bebas di taman. Di sisi selatan taman memiliki plaza untuk acara atau panggung terbuka dari festival Tokyo, termasuk acara tahunan Hari Bumi, Thai Festival dan One Love Jamaika. Taman ini buka 24 jam, dan termasuk parkir.
Sejarah
Taman Yoyogi berada di situs penerbangan pertama pesawat bertenaga yang sukses oleh Kapten Yoshitoshi Tokugawa pada tanggal 19 Desember 1910 di Jepang berlangsung[2]. Kemudian tempat ini digunakan untuk parade militer. Sejak September 1945, dijadikan tempat barak militer yang dikenal sebagai "Washington Heights" bagi petugas AS selama pendudukan Sekutu di Jepang[3].
Pada tahun 1964, daerah itu digunakan sebagai perumahan utama desa atlet dan Gymnasium Nasional Yoyogi untuk Olimpiade Tokyo. Bangunan khas, yang dirancang oleh Kenzo Tange, sebagai tempat perlombaan renang dan menyelam, dengan halaman untuk permainan basket[4][5].
Pada tahun 1967 sebagian besar wilayah utara kompleks gimnasium dan selatan Kuil Meiji berubah menjadi Taman Yoyogi[6].
Taman menjadi tujuan populer di Tokyo. Pada hari Minggu, tempat ini digunakan sebagai tempat berkumpul untuk fans musik rock Jepang, akrobat, komedian, klub seni bela diri, cosplayer dan subkultur lainnya serta kelompok hobi[6]. Pada musim semi, ribuan orang mengunjungi taman untuk menikmati bunga sakura selama hanami. Taman ini memiliki area piknik, jalur sepeda, penyewaan sepeda dan lapangan olahraga[7].
Tokyo gagal menjadi tuan rumah pada Olimpiade Musim Panas 2016 termasuk usulan untuk membangun kembali Taman Yoyogi. Sebuah arena voli baru akan dibangun di sebelah barat Gymnasium Nasional Yoyogi. Arena tersebut menggantikan sebuah lapangan sepak bola yang ada dan lapangan atletik[8]. Dalam usulan Olimpiade Tokyo 2020, Gymnasium Nasional Yoyogi diusulkan untuk arena permainan bola tangan[9].
Referensi
- ^ http://www.tokyo-park.or.jp/english/park/detail_03.html Taman Metropolitan Tokyo]
- ^ Ikuhiko Hata; Yasuho Izawa; Christopher Shores (5 April 2012). Japanese Army Fighter Aces: 1931-45. Stackpole Books. hlm. 1. ISBN 978-0-8117-1076-3. Diakses tanggal 3 December 2012.
- ^ Toyoko Yamazaki; V. Dixon Morris (2008). Two Homelands. University of Hawaii Press. hlm. 551. ISBN 978-0-8248-2944-5. Diakses tanggal 3 December 2012.
- ^ Allison Lee Palmer (30 September 2009). The A to Z of Architecture. Scarecrow Press. hlm. 265. ISBN 978-0-8108-6895-3. Diakses tanggal 3 December 2012.
- ^ Morris Low (30 April 2006). Japan On Display: Photography and the Emperor. Taylor & Francis. hlm. 106. ISBN 978-0-415-37148-3. Diakses tanggal 3 December 2012.
- ^ a b Roman A. Cybriwsky (1 February 2011). Historical Dictionary of Tokyo. Scarecrow Press. hlm. 275. ISBN 978-0-8108-7238-7. Diakses tanggal 3 December 2012.
- ^ "Profile of the basketball court at Yoyogi Park". courtsoftheworld.com
- ^ "Tokyo 2016 Olympics". Diakses tanggal 2009-10-30.
- ^ "Venue Plan". Tokyo 2020 Bid Committee. Diakses tanggal 8 July 2013.