Stasiun Kemranjen

Diagram lintasan stasiun
	Legenda

Stasiun Kemranjen
Stasiun Kemranjen
	Stasiun Kemranjen, 2019
Lokasi	Sibalung, Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah 53194; Indonesia;
Koordinat	7°37′20″S 109°18′41″E / 7.62222°S 109.31139°E
Ketinggian	+7 m
Operator	Kereta Api Indonesia; Daerah Operasi V Purwokerto; ; ;
Letak	km 409+602 lintas Bogor-Bandung-Banjar-Kutoarjo-Yogyakarta
Jumlah peron	3 (satu peron sisi yang agak rendah dan dua peron pulau yang agak tinggi)
Jumlah jalur	4 jalur 2: sepur lurus jalur ganda arah Kroya-Purwokerto/Cilacap/Bandung sekaligus sepur raya jalur tunggal dari dan ke arah Kutoarjo-Solo; jalur 3: sepur lurus jalur ganda dari arah Purwokerto/Cilacap/Bandung-Kroya;
Layanan	Hanya untuk persilangan dan persusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis struktur	Atas tanah
Informasi lain
Kode stasiun	KJ; 2019;
Klasifikasi	III/kecil
Fasilitas dan teknis
Tipe persinyalan	Elektrik tipe Westinghouse Rail Systems' Train Radio and Advanced Control (Westrace) (s. d. 2019) ; Elektrik tipe Sinyal Interlocking Len-02 (2019-sekarang);
Diagram lintasan stasiun
Diagram lintasan stasiun
	Legenda
Lokasi pada peta
	Sunting kotak info • L • BBantuan penggunaan templat ini

Stasiun Kemranjen (KJ) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Sibalung, Kemranjen, Banyumas. Stasiun yang terletak pada ketinggian +7 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi V Purwokerto.

Bangunan lama ini memiliki keunikan pada ornamennya yang sangat elegan dan memiliki nilai tambah. Selain itu, terdapat bekas gudang dan rumah dinas yang sudah tidak dipakai lagi. Palang perlintasan sebidang jalan akses utama stasiun dikendalikan secara langsung dari ruang PPKA stasiun ini. Jika lalu lintas kereta sangat padat, banyak warga sekitar yang menyaksikan kereta api melintas di stasiun ini.^[4]

Awalnya stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 sebagai sepur lurus. Setelah jalur ganda pada segmen petak antara stasiun ini dan Stasiun Kroya resmi dioperasikan per 31 Juli 2019, terdapat satu jalur baru di sisi selatan stasiun sehingga jumlah jalurnya bertambah menjadi empat dengan jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus baru untuk jalur ganda dari arah Purwokerto/Cilacap/Bandung–Kroya serta jalur 2 hanya dijadikan sebagai sepur lurus jalur untuk arah sebaliknya dan juga sepur raya jalur tunggal dari dan ke arah Kutoarjo–Solo. Bangunan lama stasiun yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen telah dirobohkan dan digantikan dengan bangunan baru yang berukuran sedikit lebih besar. Sistem persinyalan elektrik yang lama khas dari Daop V produksi Westinghouse sudah digantikan dengan yang terbaru produksi PT Len Industri.

Saat ini stasiun ini hanya melayani persilangan dan persusulan antarkereta api saja, bukan untuk menaikturunkan penumpang. Persilangan dan persusulan yang dilayani secara resmi berdasarkan Gapeka 2017 revisi 31 Juli 2019 adalah:

KA Jaka Tingkir tujuan Yogyakarta (KA 148C) bersilang dengan KA Argo Wilis tujuan Bandung (KA 5) yang melintas langsung
KA Pasundan tujuan Surabaya (KA 180) bersilang luar biasa dengan KA Argo Lawu Fakultatif tujuan Jakarta (KA 7F) yang melintas langsung
KA Argo Dwipangga Fakultatif tujuan Solo (KA 10F) bersilang dengan KA Singasari tujuan Jakarta (KA 155A) yang melintas langsung
KA Bima tujuan Surabaya bersambung Malang (KA 44/45) bersilang dengan KA Lodaya tujuan Bandung (KA 81) yang melintas langsung
KA Mutiara Selatan tujuan Surabaya bersambung Malang (KA 112/113) bersilang dengan KA Argo Dwipangga tujuan Jakarta (KA 9) yang melintas langsung
KA Kahuripan tujuan Blitar (KA 182) bersilang dengan KA Bima tujuan Jakarta (KA 46/43) yang melintas langsung
KA Mataram tujuan Yogyakarta (KA 7030A) bersilang dengan KA Mutiara Selatan tujuan Bandung (KA 111/114) yang melintas langsung
KA Lodaya Tambahan tujuan Solo (KA 7020) bersilang dengan KA Pasundan Tambahan tujuan Bandung (KA 7035A) yang melintas langsung
KA Gajah Wong tujuan Yogyakarta (KA 154) bersilang luar biasa dengan KA Kutojaya Selatan Tambahan tujuan Bandung (KA 7045) yang melintas langsung
KA Purwosari Tambahan tujuan Solo (KA 12982) bersilang dengan KA Semen Holcim tujuan Cilacap (KA 2732/2729) yang melintas langsung

Rencananya setelah proyek pembangunan jalur ganda lintas selatan Jawa selesai, stasiun ini hanya akan melayani persusulan antarkereta api saja.

Galeri

Stasiun Kemranjen

Stasiun Kemranjen
Gudang Stasiun Kemranjen yang sudah dirobohkan dan buntut KA Lodaya di Stasiun Kemranjen.

Referensi

^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
^ ^a ^b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
^ Susanti, D.M. (Januari 2008). Kajian atas Pengelolaan Pengetahuan dalam Pengoperasian Teknologi Persinyalan Kereta Api (Studi Kasus Daop 2 Bandung) (Tesis S2). Program Magister Studi Pembangunan, Sekolah Arsitektur, Pengembangan, dan Perencanaan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.
^ Majalah KA Edisi Juli 2014

Stasiun sebelumnya		Lintas Kereta Api Indonesia		Stasiun berikutnya
Templat:KAI stations menuju Templat:KAI stations		Templat:KAI lines		Templat:KAI stations menuju Templat:KAI stations

Artikel bertopik stasiun kereta api ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

7°37′17″S 109°18′54″E / 7.6214193°S 109.3149184°E / -7.6214193; 109.3149184{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman

[bukujarak-1] Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).

[InfoDitjenka-2] Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.

[susanti-3] Susanti, D.M. (Januari 2008). Kajian atas Pengelolaan Pengetahuan dalam Pengoperasian Teknologi Persinyalan Kereta Api (Studi Kasus Daop 2 Bandung) (Tesis S2). Program Magister Studi Pembangunan, Sekolah Arsitektur, Pengembangan, dan Perencanaan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.

[mka-4] Majalah KA Edisi Juli 2014

[1]

[2]

[3]

[4]