Lompat ke isi

Rokok di Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pabrik tembakau di Sumatra

Rokok di Indonesia adalah hal umum. Terdapat sekitar 57 juta perokok di Indonesia.[1] Di antara masyarakat Indonesia, 63% dari pria dan 5% dari wanita dikabarkan adalah perokok, total 34% dari populas.[2] 88% perokok Indonesia menggunakan kretek rasa cengkih.[2] Pabrik-pabrik Kretek mempekerjakan langsung lebih dari 180.000 orang di Indonesia dan 10 juta orang tambahan secara tak langsung.[3] Indonesia adalah pasar tembakau terbesar kelima di dunia. Pada 2008, lebih dari 165 miliar rokok dijual di negara tersebut.[2] Perusahaan-perusahaan tembakau besar yang mendominasi pasar di Indonesia yang diurutkan menurut tahun berdirinya: -Yang pertama ditempati oleh HM Sampoerna (Philip Morris International, 1913) -Yang kedua ditempati oleh Bentoel Group (British American Tobacco, 1930) -Yang ketiga ditempati oleh Nojorono Tobacco International (1932) -Yang keempat ditempati oleh Djarum (1951) -Yang kelima ditempati oleh Gudang Garam (1958) -Yang keenam ditempati oleh Wismilak Group (1962)[4] WHO menyatakan bahwa Indonesia berada pada peringkat ketiga di dunia untuk total jumlah perokok.[5]

Referensi

  1. ^ "Tobacco Economics in Indonesia" (PDF). International Union Against Tuberculosis and Lung Disease. 2008. Diakses tanggal March 8, 2012. 
  2. ^ a b c "Indonesia". Tobacco Free Center. Diakses tanggal September 3, 2010. 
  3. ^ Hanusz, Mark Smoke; A Century of Kretek pp. 140-143
  4. ^ "Country Report: Tobacco in Indonesia". Euro Monitor. August 2011. 
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama English

Pranala luar

  • Tobaccoland, a Vice documentary on the total lack of tobacco regulations in Indonesia.