Lompat ke isi

Dokter spesialis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dokter spesialis adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu kedokteran tertentu. Seorang dokter harus menjalani pendidikan profesi dokter pascasarjana (spesialisi) untuk dapat menjadi dokter spesialis. Pendidikan dokter spesialis merupakan program pendidikan profesi lanjutan dari program pendidikan dokter dan dokter gigi setelah dokter umum dan dokter gigi menyelesaikan wajib kerja sarjananya dan atau langsung setelah menyelesaikan pendidikan dokter atau dokter gigi.

Pendidikan dokter spesialis dan dokter gigi spesialis di Indonesia

Pendidikan dokter spesialis di Indonesia dinamakan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dan Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) yaitu program pendidikan untuk melatih seorang dokter umum dan dokter gigi untuk menjadi dokter spesialis dan dokter gigi spesialis tertentu. Lama pendidikan ini bervariasi rata-rata 8 semester. Program ini baru dilakukan oleh beberapa fakultas kedokteran dan fakultas kedokteran gigi di universitas negeri yang bekerja sama dengan rumah sakit pendidikan. Dokter umum dan dokter gigi yang melanjutkan pendidikan sebagai dokter spesialis dan dokter gigi spesialis disebut residen.

Di bawah ini adalah gelar-gelar dokter spesialis dan dokter gigi spesialis[1] beserta lama pendidikannya di Indonesia:

Gelar Nama Kepanjangan Gelar Semester
Sp.A Spesialis Anak 8
Sp.An Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 8
Sp.And Spesialis Andrologi 6
Sp.Akp Spesialis Akupuntur Medis 6
Sp.B Spesialis Bedah 10
Sp.BA Spesialis Bedah Anak 10
Sp.BM Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial (Semua Bedah termasuk, sumbing, kanker, dan pencabutan gigi yang sulit) (Dokter gigi) 10
Sp.BP-RE Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetis 10
Sp.BS Spesialis Bedah Saraf 11
Sp.BTKv Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular 10
Sp.FM Spesialis Kedokteran Forensik & Medikolegal

(Dahulu Sp.F)

6
Sp.FK Spesialis Farmakologi Klinik 6
Sp.GK Spesialis Gizi Klinik 6
Sp.JP Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah 10
Sp.KFR Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
dahulu Spesialis Rehabilitasi Medik (Sp.RM)
8
Sp.KG Spesialis Konservasi Gigi (Endodontik, pengawetan gigi, sedapat mungkin mempertahankan gigi yang ada termasuk penambalan lubang yang besar dan perawatan akar gigi) (Dokter Gigi) 10
Sp.KGA Spesialis Kedokteran Gigi Anak (Pedodontik) (Dokter Gigi) 10
Sp.KJ Spesialis Kedokteran Jiwa atau Psikiatri 8
Sp.KP Spesialis Kedokteran Penerbangan 9
Sp.DV Spesialis Dermatologi dan Venerologi

Dahulu Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin (Sp.KK)

7
Sp.EM Spesialis Emergency Medic (Kedaruratan Medik) 8
Sp.KN Spesialis Kedokteran Nuklir 7
Sp.KO Spesialis Kedokteran Olahraga 7
Sp.DLP Spesialis Kedokteran Layanan Primer 6
Sp.M Spesialis Mata 7
Sp.MK Spesialis Mikrobiologi Klinik 6
Sp.OG Spesialis Obstetri & Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan) 9
Sp.Ok Spesialis Kedokteran Okupasi (Kerja) 6
Sp.Onk.Rad Spesialis Onkologi Radiasi 7
Sp.Ort Spesialis Ortodonsia (Perawatan Maloklusi, Merapikan gigi dengan kawat gigi termasuk pencabutan gigi, jika diperlukan) (Dokter Gigi) 10
Sp.OT Spesialis Bedah Orthopaedi dan Traumatologi 9
Sp.P Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru) 7
Sp.ParK Spesialis Parasitologi Klinik 9
Sp.Perio Spesialis Periodonsia (Jaringan Gusi dan Penyangga Gigi termasuk karang gigi) (Dokter Gigi) 10
Sp.PA Spesialis Patologi Anatomi 6
Sp.PD Spesialis Penyakit Dalam 9
Sp.PK Spesialis Patologi Klinik 8
Sp.PM Spesialis Penyakit Mulut (Dokter Gigi) 10
Sp.Pros Spesialis Prostodonsia (Restorasi Rongga Mulut, Gigi tiruan) (Dokter Gigi) 10
Sp.Rad Spesialis Radiologi 7
Sp.RKG Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi (Dokter Gigi) 10
Sp.N Spesialis Neurologi

Dahulu Spesialis Saraf (Sp.S)

8
Sp.THT-KL Spesialis Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher 8
Sp.U Spesialis Urologi 10
Sp.Ger Spesialis Geriatri (sedang dikaji) 9

Beberapa dokter kadang-kadang mengambil dua bidang spesialisasi, misalnya Sp.PD (internist) dengan Sp.JP, sehingga penulisan gelarnya di belakang nama dokter yang bersangkutan menjadi Sp.PD Sp.JP. Contoh lain misalnya Sp.B Sp.U, Sp.B Sp.OT, dan lain-lain (tetapi jarang sekali).

Per akhir Desember 2012 hanya Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali yang memiliki ke-8 Dokter gigi spesialis. Yang terbanyak adalah Spesialis Ortodonsia (480 orang) yang diikuti Spesialis Konservasi Gigi (453), sedangkan Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi hanya 5 orang untuk seluruh Indonesia.[2]

Sub-spesialis / konsultan

Sebagian dokter spesialis melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu subspesialis (Sp2), atau lebih dikenal sebagai konsultan. Pendidikan Sp2 ini dijalani selama 4 sampai 6 semester. Beberapa gelar yang ditambahkan:

  • (K) di akhir gelar spesialisasi berarti Konsultan/Spesialis 2/Sub Spesialis, misalnya Sp.A (K) - artinya Spesialis Anak Konsultan
  • Gelar yang bisa ditambahkan pada spesialis jantung dan spesialis bedah (gelar ini kebanyakan hanya menunjukkan keanggotaan dokter tersebut pada organisasi tersebut, walaupun tentunya ada syarat-syaratnya untuk menjadi anggotanya):
    • FACC - "Fellow of the American College of Cardiologists"
    • FAPSIC - "Fellow of the Asian Pacific Society of Interventional Cardiologist" [3]
    • FACC - "Fellow of the American College of Cardiologists"
    • FACP - "Fellow of the American College of Physicians"
    • FACS - "Fellow of the American College of Surgeons", menandakan Fellow dari "American College of Surgeons"
    • FESC - "Fellow of the European Society of Cardiology"
    • FICS - "Fellow of the International College Of Surgeon"
    • FIHA - "Fellow of Indonesian Heart Association"
    • FINASIM - "Fellows of the Indonesian Society of Internal Medicine"
  • Tambahan gelar lainnya:
    • DPM - "Doctor of Pediatric Medicine"
    • FAAEM - "Fellow of the American Academy of Emergency Medicine"
    • FAAFP - "Fellow of the American Academy of Family Physicians" spesialis di bidang "dokter keluarga"
    • FACE - "Fellow of the American College of Endocrinology"
    • FACEP - "Fellow of the American College of Emergency Physicians"
    • FACFAS - "Fellow of the American College of Foot and Ankle Surgeons"
    • FACOG - "Fellow of the American College of Obstetrics and Gynecologists"
    • FCCP - "Fellow of the American College of Chest Physicians"
    • FACG - "Fellow of the American College of Gastroenterology"
  • Dalam ilmu penyakit dalam, terdapat 12 sub-spesialis, di antaranya:
    • Alergi-Immunologi Klinik (Sp.PD-KAI)
    • Gastroenterologi-Hepatologi (Sp.PD-KGEH)
    • Geriatri (Sp.PD-KGer)
    • Ginjal-Hipertensi (Sp.PD-KGH)
    • Hematologi-Onkologi Medik (Sp.PD-KHOM)
    • Hepatologi (Sp.PD-KH)
    • Kardiovaskular (Sp.PD-KKV)
    • Endokrin-Metabolik-Diabetes(Sp.PD-KEMD)
    • Psikosomatik (Sp.PD-KPsi)
    • Pulmonologi (Sp.PD-KP)
    • Reumatologi (Sp.PD-KR)
    • Penyakit Tropik-Infeksi (Sp.PD-KPTI)
  • Terdapat 15 sub-spesialis Ilmu Kesehatan Anak, antara lain:
    • Alergi Imunologi
    • Endokrinologi
    • Gastro-Hepatologi
    • Hematologi Onkologi
    • Infeksi & Pediatri Tropis
    • Kardiologi
    • Nefrologi
    • Neurologi
    • Nutrisi & Penyakit Metabolik
    • Pediatri Gawat Darurat
    • Pencitraan
    • Perinatologi
    • Respirologi
    • Tumbuh Kembang Ped. Sosial
    • Kesehatan Remaja
  • Terdapat 9 sub-spesialis ilmu THT-KL, antara lain:
    • Otologi
    • Neurotologi
    • Rinologi
    • Laringo-Faringologi
    • Onkologi Kepala Leher
    • Plastik Rekonstruksi
    • Bronkoesofagologi
    • Alergi Imunologi
    • THT Komunitas
  • Sub-spesialis dalam Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif, di antaranya:
    • Konsultan intensive care/ICU (Sp.An-KIC)
    • Konsultan anestesi kardiovaskuler (Bedah jantung, thorax) (Sp.An-KAKV)
    • Konsultan Manajemen nyeri (Sp.An-KMN)
    • Konsultan anestesi regional dan intervensi (Sp.An-KAR)
    • Konsultan neuroanestesi (bedah saraf) (Sp.An-KNA)
    • Konsultan anestesi pediatri (bedah anak) (Sp.An-KAP)
    • Konsultan anestesi obstetri (kebidanan, menangani nyeri persalinan) (Sp.An-KAO)
  • Sub-spesialis dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, antara lain:
    • Infeksi Menular Seksual, Herpes, Dermatosis, Bedah Kulit.
  • Sub-spesialis dalam ilmu bedah, antara lain:
    • Bedah Onkologi (Sp.B(K)Onk)
    • Bedah Toraks Kardiovaskular (Sp.BTKV)
    • Bedah Digestif (Sp.BKBD)
    • Bedah Anak (Sp.BA)
    • Bedah Kepala Leher (Sp.BKL)
    • Bedah Vaskuler dan Endovaskuler (Sp.B(K)V)
    • Bedah Saraf (Sp.BS)
    • Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik (Sp.BP-RE)
    • Urologi (Sp.U)
    • Orthopaedi dan Traumatologi (Sp.OT)
  • Sub-spesialis dalam Bedah Plastik Rekonstrusi dan Estetik
    • Konsultan Burn (Luka Bakar)
    • Konsultan Micro Surgery
    • Konsultan Kraniofasial (KKF)
    • Konsultan Hand (bedah tangan)
    • Konsultan Genitalia Eksterna
    • Konsultan Estetik
  • Sub-spesialis dalam ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru), antara lain:
    • Infeksi
    • Onkologi Toraks
    • Asma dan PPOK
    • Pulmonologi Intervensi dan Gawat Darurat Napas
    • Faal Paru Klinik
    • Paru Kerja dan Lingkungan
    • Imunologik klinik
  • Sub-spesialis dalam ilmu Radiologi, antara lain:
    • Radiologi Anak
    • Radiologi Thorax
    • Radiologi Muskuloskeletal
    • Radiologi Intervensi dan Vaskular
    • Radiologi Abdomen
    • Neuroradiologi dan Kepala Leher
    • Radiologi Organ Superfisial
  • Sub-spesialis dalam ilmu Obstetri dan Ginekologi ada 5, antara lain:
    • Konsultan Uroginekologi dan Bedah Rekonstruksi Panggul
    • Konsultan Fetomaternal (KFM)
    • Konsultan Onkologi Ginekologi (KOnk)
    • Konsultan Obstetri-Ginekologi Sosial
    • Konsultan Fertilitas-Endokrinologi Reproduksi (KFER)
  • Sub-spesialis dalam Neurologi / Ilmu Penyakit Saraf, antara lain:
    • Konsultan Cerebrovascular Disease
    • Konsultan Epilepsi
    • Konsultan Neurofisiologi
    • Konsultan Neuroinfeksi
    • Konsultan Neuroonkologi
    • Konsultan Saraf Tepi
    • Konsultan Neuroophthalmologi dan Neurootologi
    • Konsultan Neurorestorasi
    • Konsultan Neurotrauma
    • Konsultan Sleep Medicine
    • Konsultan Nyeri dan Nyeri Kepala
    • Konsultan Neurobehavior dan Fungsi Luhur
    • Konsultan Neuropediatri
    • Konsultan Neurogeriatri
    • Konsultan Neurointervensi

Gelar Magister

Gelar Magister adalah gelar/jenjang akademik setara dengan S2 sebagai kelanjutan gelar S1-S.Ked (Sarjana Kedokteran) dan S1-S.KG (Sarjana kedokteran Gigi) dimana semua dokter dan dokter gigi pasti adalah juga Sarjana Kedokteran atau Sarjana Kedokteran Gigi dan bukan merupakan gelar/jenjang profesi[4]

  • M.Kes - Magister Kesehatan
  • M.Ked - Magister Kedokteran
  • M.Pd.Ked - Magister Pendidikan Kedokteran
  • M.Kesja - Magister Kesehatan Kerja
  • MMR - Magister Manajemen Rumah Sakit
  • MARS - Magister Administrasi Rumah Sakit
  • MKK - Magister Kedokteran Kerja
  • MKK - Magister Kedokteran Klinik
  • M.Biomed - Master Ilmu Biomedik (Kedokteran Dasar)

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Daftar Nama Program Studi pada Perguruan Tinggi - Program Spesialis https://belmawa.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Lampiran-4-Spesialis.pdf
  2. ^ "JUMLAH DAN PERSEBARAN DOKTER GIGI DI INDONESIA". May 10, 2013. 
  3. ^ "Divisi Kardiologi Ilmu Penyakit Dalam RSCM". 
  4. ^ "Memahami gelar dokter". Diakses tanggal September 24, 2013.