Lompat ke isi

Batik Sulawesi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 30 Agustus 2019 02.42 oleh Briliant Pasha (bicara | kontrib) (Pulau Sulawesi kental dengan tradisi kain tenun, namun batik juga berkembang di daerah tersebut.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Pulau Sulawesi kental dengan tradisi kain tenun, namun batik juga berkembang di daerah tersebut. Di pulau ini batik berkembang di Sulawesi Selatan (Tana Toraja), Sulawesi Tengah (Palu). dan Sulawesi Utara (Bantenan, Pinabetengan, dan Minahasa).47 Motif batik Sulawesi sangat beragam yang dibuat berdasarkan filosofi dan kondisi sosial budaya masyarakat serta lingkungan alam setempat. Sumber inspirasi batik Sulawesi diambil dari nilai-nilai kebudayaan lokal dan khas seperti sambulugcina, rumah adat (souraja), tai ganja, motif burung maleo, motif bunga merayap, motif resplang, motif ventilasi, motif ukiran rumah adat Kaili, bunga cegkeh dan lain sebagainya.48 Motif batik khas Sulawesi yang mempunyai makna solidaritas antara lain yaitu yaitu motif Bomba dan motif Kaledo. Motif Bomba berarti kebersamaan dan keterbukaan,49 dengan keber­ samaan dan keterbukaan maka sesama warga masyarakat bersatu dengan saling menjaga kepercayaan sehingga semakin mempererat per­ saudaraan sesama anak bangsa. Motif Kaledo bermakna bahwa bersatunya unsur-unsur yang berbeda secara harmonis akan menciptakan rasa iadah nikmat. Motif ini terinspirasi kuliner khas Kota Palu yaitu sejenis sup kaki sapi yang diolah lengan beraneka ragam bumbu khas yang membuat kaldu dari masakan ini sangat gurih dan lezat.

Sumber: Jatra : Jurnal Sejarah dan Budaya. Vol 13