Lompat ke isi

Yus Datuak Parpatiah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 September 2019 19.52 oleh Faishal Wafiq Zakiy (bicara | kontrib) (Mengembangkan artikel.)

Templat:Infobox artis indonesiaYusbir "Yus" Datuak Parpatiah (lahir 7 April 1939) adalah budayawan Indonesia yang beretnis Minangkabau.[1] Ia terkenal dalam upaya pelestarian budaya Minangkabau.[1] Hingga 2015, ia sudah menghasilkan 130 judul karya.[1] Karyanya beredar dalam bentuk kaset pada dekade 80-an hingga 90-an.[1] Saat ini ia mengedarkan rekamannya dalam format video yang tersedia dalam bentuk VCD.[1]

Latar belakang

Masa kecilnya dihabiskan di kampung halaman, menamatkan SD pada 1955 dan SMP pada 1958.[1] Ia mengenyam melanjutkan pendidikan SMA di Tanjung Balai Asahan, ia tamat pada 1961.[1] Yus merantau ke berbagai daerah, hingga akhirnya sampai di Jakarta pada 1976.[1]

Ia menjadi panungkek (wakil pemimpin) dengan gelar adat Datuak Rajo Mangkuto mulai tahun 1965.[1] Setelah menikah, ia diangkat menjadi pangulu (pemimpin suku) suku Caniago dengan gelar Datuak Parpatiah pada tahun 1970.[1]

Karier

Yusbir menulis drama awalnya hanya untuk mengisi waktu luang.[1] Ia mengajak karyawan konveksi miliknya untuk berlatih drama bersama.[1] Para karyawan inilah yang nanti menjadi cikal bakal kelompok seni Grup Balerong yang dipimpinnya hingga saat ini.[1] Kenalan Yus asal Jambi, Haji Jhon, mengajak untuk merekam drama miliknya.[1] Di saat itu, dunia rekaman di Sumatra Barat memang hidup meski banyak diisi pop Minang.[1]

Globe Record di Jakarta menjadi dapur rekaman pertama yang merekam drama miliknya dengan bayaran sebesar Rp 1 juta pada Januari 1980.[1]

Awal 2000-an, ia lebih banyak merekam monolog.[1] Rekamannya membahas berbagai masalah dan solusi dari ketentuan adat.[1] Bahasa sederhana yang dipergunakan tetapi sarat makna disukai banyak orang di Sumatera Barat.[1]

Karya

Dari banyak karyanya, yang terkenal antara lain:

  1. Di Simpang Duo,
  2. Maniti Buiah,
  3. Kasiah tak Sampai (drama),
  4. Rapek Mancik,
  5. Bakaruak Arang (karya komedi),
  6. Pitaruah Ayah,
  7. Baringin Bonsai,
  8. Diskusi Adat,
  9. Panitahan Baralek,
  10. Kepribadian Minang, serta
  11. Pitaruah Pangulu (petuah adat).

Rujukan

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s Hendra Makmur (2015-10-01). "Yus Datuak Parpatiah Berguru pada Alam,Berkarya tanpa Beban". mediaindonesia.com. Diakses tanggal 2019-09-06. 

Tautan luar