Lompat ke isi

Bran Stark

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 14 September 2019 13.24 oleh Devi 4340 (bicara | kontrib) (→‎''A Game of Thrones'': menambahkan pranala dan menyunting sedikit.)
Bran Stark
Tokoh A Song of Ice and Fire karakter
Game of Thrones
Isaac Hempstead Wright sebagai Bran Stark
Penampilan
perdana
Penampilan
terakhir
PenciptaGeorge R. R. Martin
PemeranIsaac Hempstead Wright
Informasi
Alias
  • Novel:
  • The Winged Wolf
  • Televisi:
  • Little Lord
  • Three-Eyed Raven
  • Bran the Broken
Jenis kelaminLaki-laki
Gelar
  • Prince of Winterfell
  • Televisi:
  • King of the Andals and the First Men
  • Lord of the Six Kingdoms
  • Protector of the Realm
KeluargaHouse Stark
Kerabat

Brandon Stark atau yang biasa disebut Bran adalah karakter fiksi dalam seri novel fantasi epik A Song of Ice and Fire, yang ditulis oleh pengarang Amerika, George R. R. Martin.

Muncul pertama kali pada tahun 1996 dalam novel A Game of Thrones. Bran adalah putra kedua sekaligus anak keempat dari pasangan Lord Eddard dan Lady Catelyn Stark dari Winterfell, sebuah ibu kota kuno di Utara dari benua fiksi Westeros. Dia kembali muncul dalam A Clash of Kings (1998) dan A Storm of Swords (2000). Dia merupakan salah satu karakter terkenal yang tidak termasuk dalam novel keempat A Feast for Crows (2005). Bran kembali muncul dalam novel kelima yang berjudul A Dance with Dragons (2011).

Sedari kecil, Bran bermimpi menjadi seorang kesatria. Namun, cita-citanya tak terwujud karena mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh Jaime Lannister. Bran melihat perbuatan inses yang dilakukan Jaime Lannister bersama saudari kembarnya, Cersei Lannister. Bran didorong sampai jatuh dari ketinggian oleh Jaime. Akibat peristiwa tersebut, Bran terbaring koma. Dia akhirnya terbangun setelah mengalami koma berbulan-bulan. Dia kemudian diganggu oleh mimpi-mimpi tentang sosok misterius yang memanggilnya untuk melakukan perjalanan ke utara melewati Tembok Besar.

Bab penting antara Bran dengan Jaime dan Cersei merupakan sesuatu yang "mengikat" banyak pembaca di awal novel pertama. Hal itu dikatakan Martin kepada Rolling Stone pada tahun 2014.[1]

Aktor Inggris Issac Hempstead Wright berperan sebagai Bran dalam adaptasi televisi di saluran HBO.[2] Watak Bran di musim-musim terakhir, termasuk hubungannya dengan White Walkers dan Night King telah menghasilkan banyak teori dalam fandom serta minat kritis yang signifikan.

Gambaran karakter

Karakter POV termuda dalam novel yaitu Bran, merupakan karakter di bab pertama, diciptakan oleh Martin sebagai pahlawan muda dalam seri tersebut. Mikal Gilmore dari Rolling Stone pada tahun 2014 mencatat bahwa momen dalam A Game of Thrones saat Jaime Lannister mendorong Bran yang berkemungkinan bisa menyebabkan kematiannya dapat dikatakan "mengejutkanmu".[1] Martin berkomentar dalam wawancara:

Banyak orang memberitahuku bahwa itu adalah momen yang mengejutkan, mereka berkata, "Baiklah, ini bukan cerita yang sama yang telah aku baca sejuta kali." Bran merupakan karakter POV yang pertama. Dalam kepala mereka, orang-orang berpikir bahwa Bran adalah pahlawan dalam cerita ini. Dia adalah versi muda dari Raja Arthur. Kita akan mengikuti anak laki-laki ini—dan kemudian, bum: Kamu tidak mengharapkan sesuatu seperti itu terjadi padanya. Jadi, itu berhasil [tertawa].[1]

Pada tahun 2000, Martin menyebut Bran adalah karakter yang paling sulit untuk ditulis:

Pertama, dia adalah karakter POV termuda, dan anak-anak sulit untuk ditulis. Aku pikir semakin muda mereka, semakin sulit untuk menulisnya. Dia juga karakter yang paling terlibat dalam dunia sihir. Penanganan sihir, ilmu sihir dan seluruh aspek supranatural dari buku ini adalah sesuatu yang kucoba untuk hati-hati dalam menulisnya. Jadi, aku harus memperhatikannya dengan cukup tajam. Semua itu membuat bab-bab tentang Bran sulit untuk ditulis.[3]

Booklist merujuk Bran sebagai sebuah karakter mulia pada tahun 1999.[4] Ulasan Publishers Weekly dari A Game of Thrones mencatat, sangat menarik menyaksikan karakter-karakter Martin dewasa dan tumbuh, terutama anak-anak Stark, yang berdiri di tengah cerita." [5]

Penggambaran

Bran berusia tujuh tahun pada awal kemunculannya di A Game of Thrones (1996). Dia adalah anak keempat dan putra kedua Eddard "Ned" Stark dan istrinya Lady Catelyn. Dia memiliki lima saudara, antara lain: kakak laki-laki Robb, dua kakak perempuan Sansa dan Arya, adik laki-laki bernama Rickon, dan kakak laki-laki tidak sah, Jon Snow. Bran selalu ditemani oleh Direwolf-nya yang ia beri nama Summer. Setelah kelumpuhannya, Bran selalu dibantu oleh Hodor, seorang pengurus istal di House Stark. Dalam perjalanannya ke Utara, ia bertemu dengan Reed bersaudara, Meera dan Jojen.

Martin menggambarkan Bran sebagai anak yang disukai oleh ibunya, dikarenakan memiliki rambut pirang tebal dan mata biru seorang Tully.[6] Menurut Martin, Bran adalah seorang anak laki-laki berkemauan keras, tetapi manis dan bijaksana, yang sangat disukai semua orang di Winterfell. Dia menikmati memanjat dan menjelajahi dinding-dinding dan benteng-benteng kastel;[7][8] Dia juga seorang yang patuh dan berpikiran keras.

Dengan mimpinya menjadi seorang kesatria hancur karena kelumpuhannya di A Game of Thrones, sebuah tugas memaksa Bran untuk mengatasi keterbatasannya dan merangkul kemampuan barunya.[9] Dia secara bertahap menerima penglihatan-penglihatan yang tampaknya bersifat kenabian (disebut "greensight") dan kemampuannya merasuki Summer (yang menandainya sebagai jenis "skinchanger" yang dikenal sebagai warg) menunjukkan kedewasaannya yang semakin bertambah dan nilainya di luar kehilangan kakinya. Dia juga berhasil memasuki pikiran Hodor, dan kemudian mengubah kulit menjadi burung gagak dan bahkan pohon weirwood di bawah bimbingan dari Three-Eyed Crow.

Jalan cerita

A coat of arms showing a gray wolf on a white field.
Lambang House Stark

A Game of Thrones

Dalam A Game of Thrones (1996), Bran tidak sengaja melihat Ratu Cersei Lannister dan saudara lelakinya Jaime berhubungan seks; yang mengakibatkan dirinya didorong dari jendela oleh Jaime demi terjaganya rahasia inses tersebut, tetapi Bran bertahan dalam koma.[8] Sementara Bran dalam keadaan koma, sebuah upaya dilakukan untuk mencelakainya hingga mati,[10] akan tetapi hal itu dapat dicegah oleh Catelyn. Ia menahan si pembunuh cukup lama dan akhirnya Direwolf Bran, Summer, mencelakai si pembunuh hingga tewas. Tak masuk akal, Bran bermimpi jatuh dari menara dan gagak bermata tiga menawarkan untuk mengajarinya terbang. Dengan bimbingan burung gagak, Bran bangun; tetapi karena kakinya lumpuh, dia tidak bisa berjalan. Setelah itu ia bergantung pada Hodor, si pengurus istal, dan baju zirah yang dirancang oleh Tyrion Lannister agar dapat bergerak. Ketika Robb berkuda ke selatan untuk membebaskan Ned di King's Landing, Bran menjadi penjabat sementara sebagai Lord of Winterfell.

A Clash of Kings

Pada novel A Clash of Kings (1998), diceritakan bahwa Robb dinobatkan menjadi raja untuk wilayah Utara. Sedangkan Bran, sebagai pewaris Robb, memerintah kastel karena ketidakhadiran saudaranya.[9] Ketika Theon Greyjoy mengkhianati House Stark dan merebut Winterfell, Bran dan Rickon melarikan diri, dibantu oleh Osha, si manusia liar. Untuk menyembunyikan kegagalannya, Theon membunuh dua anak lain dan menyatakan mereka sebagai Bran dan Rickon. Theon sendiri dikhianati oleh Ramsay Snow, anak haram Roose Bolton.

Setelah bersembunyi di reruntuhan Winterfell, Bran dan teman-temannya keluar. Mereka mendapati kastel dalam reruntuhan. Mereka mendatangi Maester Luwin yang terluka parah, yang menyarankan agar pihak yang bepergian untuk berpisah. Osha membawa Rickon ke arah White Harbor, sementara Bran, Hodor, Meera, dan Jojen Reed berangkat ke utara untuk mencari gagak bermata tiga. Sementara itu, Bran perlahan-lahan menerima kejujuran dari mimpinya, dan kemampuannya untuk secara psikis merasuki Summer, yang membuatnya menjadi 'skin-changer' yang dikenal sebagai warg.

A Storm of Swords

Bran, Hodor, Meera dan Jojen melakukan perjalanan ke utara menuju Tembok Besar untuk mencari gagak bermata tiga.

A Dance with Dragons

Pada novel A Dance with Dragons (2011), Bran, Hodor, Meera dan Jojen bergabung dengan 'Coldhands' yang misterius dan seorang Anak Hutan yang bernama Leaf. Mereka membawa rombongan tersebut ke gagak bermata tiga (sebenarnya manusia berkemampuan telepati), yang kemudian menawarkan untuk melatih Bran untuk mencapai kewaskitaan .

Adaptasi Televisi

Isaac Hempstead Wright memainkan peran Bran Stark dalam serial televisi .

Bran Stark dimainkan oleh Isaac Hempstead Wright dalam adaptasi televisi dari seri buku.

Referensi

  1. ^ a b c Gilmore, Mikal (April 23, 2014). "George R.R. Martin: The Rolling Stone Interview". Rolling Stone. Diakses tanggal November 18, 2014. 
  2. ^ "Game of Thrones Cast and Crew: Bran Stark played by Isaac Hempstead Wright". HBO. Diakses tanggal November 15, 2014. 
  3. ^ Robinson, Tasha (December 11, 2000). "Interview: George R.R. Martin continues to sing a magical tale of ice and fire". Science Fiction Weekly. scifi.com. 6, No. 50 (190). Diarsipkan dari versi asli tanggal February 23, 2002. Diakses tanggal February 2, 2012. 
  4. ^ Johnson, Roberta (January 1999). "Reviews: A Clash of Kings". Booklist. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-27. Diakses tanggal July 25, 2014. 
  5. ^ "Fiction review: A Game of Thrones". Publishers Weekly. July 29, 1996. Diakses tanggal August 5, 2014. 
  6. ^ "Game of Thrones Chapter 7". Westeros.org. 
  7. ^ "Game of Thrones Chapter 6". Westeros.org. 
  8. ^ a b "Game of Thrones Chapter 8". Westeros.org. 
  9. ^ a b "A Clash of Kings: Analysis of Major Characters (Bran Stark)". SparkNotes. Diakses tanggal November 18, 2014. 
  10. ^ "Game of Thrones Chapter 14". Westeros.org.