Lompat ke isi

Iwan Fals

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 16 Februari 2006 04.11 oleh Ciko (bicara | kontrib)

Iwan Fals yang bernama lengkap Virgiawan Listianto (lahir 3 September 1961 di Jakarta) adalah seorang penyanyi beraliran balada yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia.

Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia (terutama Jakarta) di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Etiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya tetapi juga sejumlah pencipta lain.

Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga.

Biografi

Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian ikut saudaranya di Jeddah, Arab Saudi selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah ketika ia berusia 13 tahun, di mana Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalama paduan suara sekolah.

Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul. Tapi album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen.

Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, Nana Krip dan diproduksi oleh ABC Records. Tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.

Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah ke rumah, kadang di Pasar Kaget atau Blok M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Waktu siaran acara Manasuka Siaran Niaga di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI.Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan ngamen langsung dihentikan.

Saat bergabung dengan kelompok SWAMI, selama 3 tahun, Iwan mulai serius di musik.

Pendidikan

Diskografi

Tidak semua album yang dikeluarkan Iwan Fals berisi lagu baru. Pada tahun-tahun terakhir, Iwan Fals sering mengeluarkan rilis ulang lagu-lagu lamanya, baik dengan aransemen asli maupun dengan aransemen ulang.

  • Serenade(bersama KPJ, Kelompok Pengamen Jalanan)
  • Sarjana Muda
  • Opini
  • Sumbang
  • Sugali
  • Sore Tugu Pancoran
  • Ethiopia
  • Aku Sayang Kamu
  • Mata Indah Bola Pingpong
  • Lancar Kereta Tua
  • Wakil Rakyat
  • 1910 (1988)
  • Mata Dewa (1989)
  • Antara Aku, Kau, dan Bekas Pacarku
  • Swami I (Bento)
  • Swami II (Kuda Lumping)
  • Kantata Takwa
  • Cikal
  • Belum Ada Judul (1992)
  • Hijau
  • Dalbo
  • Orang Gila (1993)
  • Terminal (bersama Franky S.)
  • Mata Hati
  • Orang Pinggiran
  • Anak Wayang
  • Lagu Pemanjat
  • Kantata Samsara
  • Live Kantata Takwa Samsara ("Peristiwa Senayan")
  • Akustik
  • Akustik Ke2
  • Tragedi
  • Celoteh-celoteh
  • Prihatin
  • Tembang Cinta
  • Salam Reformasi (1998)
  • Banjo & Harmonika
  • Salam Reformasi 2 (1998)
  • best of the best iwan fals
  • In Collaboration with ... (2004)
  • Manusia Setengah Dewa

Pranala luar