Lompat ke isi

Penjernihan air

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 8 Oktober 2019 06.39 oleh Ihsantampubolon (bicara | kontrib) (menambahkan keterangan parameter kualitas air)
Sarana pengujian penjernihan air Manggarai di Meester Cornelis (Jatinegara, Jakarta Timur) pada masa Hindia Belanda

Penjernihan air merujuk ke sejumlah proses yang dijalankan demi membuat air dapat diterima untuk penggunaan akhir tertentu. Ini mencakup penggunaan seperti air minum, proses industri, medis dan banyak penggunaan lain. Tujuan semua proses penjernihan air adalah menghilangkan pencemar yang ada dalam air atau mengurangi kadarnya agar air menjadi layak untuk penggunaan akhirnya. Salah satu penggunaan tersebut adalah mengembalikan ke lingkungan alami air yang sudah digunakan tanpa berakibatkan dampak yang buruk atas lingkungan.

Proses penjernihan air memiliki tujuan-tujuan tertentu dengan masing-masing standar air. Sebagai contoh untuk penjernihan air dari air laut menjadi air layak minum, bisa menggunakan teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) sehingga air yang memiliki salinitas tinggi menjadi nol.

Bukan hanya salinitas, tetapi parameter kualitas air lain seperti:

  • pH
  • Dissolved Oxygen
  • Chemical Oxygen Demand
  • Biological Oxygen Demand
  • Total Organic Carbon
  • Total Dissolved Solids
  • Total Suspended Solids
  • Mikroorganisme
  • Warna
  • Rasa

juga memiliki standar tertentu sehingga air tersebut layak untuk dijadikan air minum.

Dalam melakukan treatment penjernihan air, operator akan melakukan pengukuran sebelum dan sesudah treatment dengan alat lab digital yang sesuai dengan kebutuhan pengukuran masing-masing parameter. Misalnya pH meter air untuk mengukur nilai pH. Air yang bagus diminum adalah air dengan pH netral = 7.

Pranala luar