Lompat ke isi

Fregat kelas Iver Huitfeldt

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 10 Oktober 2019 14.13 oleh Humboldt (bicara | kontrib)
HDMS Iver Huitfeldt (F361) di Aarhus, Denmark (Januari 2012)
Karier (DK) {{Royal Danish Navy
flag}}
ProduksiOdense Steel Shipyard, Baltija Shipbuilding Yard, Loksa Shipyard
Mulai dibuat 2008–2011
Diluncurkan
Harga Unit -
Ditugaskan2012 ke depan
Status Masih bertugas
Karakteristik umum
Berat benaman 6 645 ton
Panjang 1.387 meter (4.550,52 ft)
Lebar 1.975 meter (6.479,66 ft)
Draft53 meter (173,88 ft)
Tenaga penggerak4 x mesin diesel MTU 8000 20V M70, masing-masing 8,2 MW
Kecepatan maksimum 30 knot (55,56 km/h; 34,52 mph)
Awak kapal 165 orang

Fregat kelas Iver Huitfeldt' adalah tiga fregat pertahanan udara yang beroperasi sejak tahun 2012 di Angkatan Laut Kerajaan Denmark.

Deskripsi

Kelas ini dibangun berdasarkan pengalaman yang diperoleh dalam pembangunan kapal pendukung dan komando kelas Absalon. Penggunaan rancangan lambung yang sama telah menghasilkan penghematan dibandingkan dengan fregat Eropa yang setara. Penggunaaan ini juga memenuhi standar Denmark untuk menerima enam modul multifungsi.

Kelas ini terutama dimaksudkan untuk pertahanan anti-pesawat dengan peluru kendali standar tetapi juga, untuk pertama kalinya bagi Angkatan Laut Denmark, dengan peluru kendali jelajah BGM-109 Tomahawk.

Menurut Defencyclopedia [1] kelas Iver Huitfeldt adalah fregat paling sukses keempat di dunia di awal abad ke-21.

Kekuatan Pokok Minimum TNI

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut berencana mengakuisisi dua fregat kelas ini sebagai bagian dari penggantian fregat kelas Ahmad Yaninya. Untuk tujuan ini, pemerintah menyediakan anggaran $ 720 juta untuk Fase 3 dari program Kekuatan Pokok Minimum untuk 2020-2024. Denmark telah mengusulkan skema untuk transfer teknologi bekerja sama dengan pembangun angkatan laut negara PT PAL Indonesia [2].

  1. ^ Defencyclopedia
  2. ^ Ridzwan Rahmat, "Indonesia leans towards Iver Huitfeldt class for frigate acquisition", Jane's Navy International , 12 Maret 2019