Simanjuntak
Jonathan Simanjuntak | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Aksara Batak | ᯘᯪᯔᯉ᯲ᯐᯮᯉ᯲ᯖᯂ᯲ (Surat Batak Toba) | ||||||||||||||
Nama marga | Simanjuntak | ||||||||||||||
Nama/ penulisan alternatif | SMJTK Simanjuntak Manjuntak Juntak | ||||||||||||||
Silsilah | |||||||||||||||
Jarak generasi dengan Siraja Batak |
| ||||||||||||||
Nama lengkap tokoh | Raja Marsundung | ||||||||||||||
Nama istri | 1. Taripar Laut br. Hasibuan 2. Sobosihon br. Sihotang | ||||||||||||||
Nama anak | 1. Raja Parsuratan 2. Raja Mardaup 3. Raja Sitombuk 4. Raja Hutabulu | ||||||||||||||
Kekerabatan | |||||||||||||||
Induk marga | Tuan Somanimbil | ||||||||||||||
Persatuan marga | Tuan Somanimbil | ||||||||||||||
Kerabat marga | Siahaan (Abang) Hutagaol (Adik) | ||||||||||||||
Turunan | Parsuratan Mardaup Sitombuk Hutabulu | ||||||||||||||
Matani ari binsar | Hasibuan & Sihotang | ||||||||||||||
Asal | |||||||||||||||
Suku | Toba | ||||||||||||||
Daerah asal | Kec. Balige | ||||||||||||||
Kawasan dengan populasi signifikan | Kec. Balige Kec. Habinsaran Kec. Siborongborong Kec. Sigumpar Kec. Sipahutar |
Simanjuntak adalah salah satu marga Batak yang berasal dari sub-suku Toba. Simanjuntak adalah marga yang dipakai oleh keturunan Raja Marsundung (Simanjuntak) hingga saat ini. Marga Simanjuntak berasal dari daerah Balige, Kabupaten Toba Samosir. Marga Simanjuntak adalah salah satu marga terbesar dikalangan Suku Batak, sehingga terkenal dengan istilah "Simanjuntak na solot di ri" atau Simanjuntak ri yang artinya dimana ada rumput (ri), disitu ada Simanjuntak.
Tarombo
Berikut merupakan tarombo (silsilah) keturunan Raja Marsundung (Simanjuntak):
Menurut silsilah garis keturunan Suku Batak (tarombo), Raja Marsundung (Simanjuntak) adalah generasi ketujuh dari Siraja Batak dan anak kedua dari Tuan Somanimbil.
Raja Marsundung (Simanjuntak) memiliki dua istri, yaitu:
- Taripar Laut br. Hasibuan
- Sobosihon br. Sihotang
Melalui kedua istri tersebut, Raja Marsundung (Simanjuntak) memiliki empat orang putra dan tiga orang putri, yaitu:
- Raja Parsuratan (dari istri pertama; keturunannya disebut sebagai Simanjuntak Parsuratan)
- Raja Mardaup (dari istri kedua; keturunannya disebut sebagai Simanjuntak Mardaup)
- Raja Sitombuk (dari istri kedua; keturunannya disebut sebagai Simanjuntak Sitombuk)
- Raja Hutabulu (dari istri kedua; keturunannya disebut sebagai Simanjuntak Hutabulu)
- Sipareme br. Simanjuntak (dari istri pertama)
- Siboru Hagohan Naindo br. Simanjuntak (dari istri kedua)
- Siboru Naompon br. Simanjuntak (dari istri kedua)
Kekerabatan
Keturunan Raja Marsundung memiliki hubungan erat dengan marga-marga keturunan Tuan Somanimbil lainnya; ketiga marga tersebut (Siahaan, Simanjuntak dan Hutagaol) memegang teguh ikatan persaudaraan untuk tidak menikah antar satu dengan yang lain. Dikarenakan Raja Marsundung (Simanjuntak) merupakan anak kedua dari Tuan Somanimbil, maka seluruh marga Simanjuntak dianggap lebih muda oleh marga Siahaan, dan juga dituakan oleh marga Hutagaol. Oleh sebab itu setiap keturunan dari marga Simanjuntak harus memanggil abang/kakak ketika bertemu dengan marga Siahaan dan memanggil adik ketika bertemu dengan marga Hutagaol tanpa memperhatikan usia.
Raja Marsundung menikah dengan Taripar Laut br. Hasibuan dan Sobosihon br. Sihotang, oleh sebab itu Hulahula (mataniari binsar) dari marga Simanjuntak turunan Parsuratan adalah marga Hasibuan, sedang bagi Marga Simanjuntak turunan Mardaup, Sitombuk, dan Hutabulu adalah marga Sihotang.
Tokoh Marga Simanjuntak
Beberapa tokoh bermarga Simanjuntak:
- Alfred Simanjuntak
- Bella Saphira Simanjuntak
- Benny Simanjuntak
- Cornel Simanjuntak
- Danhil Anzar Simanjuntak
- Faye Simanjuntak
- Jonathan Frizzy Simanjuntak
- Lea Simanjuntak
- Komaruddin Simanjuntak
- Marsillam Simanjuntak
- Maruli Simanjuntak
- Moza Simanjuntak
- Riko Simanjuntak
- Rooslila Tahir Simanjuntak
- Sammaria Simanjuntak
- Sia Marinus Simanjuntak
- Sophie Navita Simanjuntak
- Sumurung Simandjuntak
- Valentino Simanjuntak
- Winston Pardamean Simanjuntak
Sumber
- Hutagalung, W.M. (1991), Pustaha Batak Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak, hlm. 235–239
- Siahaan, Amanihut N.; Pardede, H. (1957), Sejarah perkembangan Marga - Marga Batak