Lompat ke isi

Pergantian takhta kekaisaran Jepang 2019

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 21 Oktober 2019 20.00 oleh Max923 (bicara | kontrib) (Penjadwalan: tambah informasi)

Kaisar Jepang Akihito turun takhta pada tanggal 30 April 2019; ia adalah Kaisar Jepang pertama yang melakukannya sejak 1817. Turunnya Akihito menandai berakhirnya era Heisei dan bermulanya era Reiwa di bawah pemerintahan Kaisar Naruhito. Upacara pelantikannya kemungkinan akan diadakan pada tanggal 22 Oktober 2019.[1]

Latar belakang

Pada 13 Juli 2016, penyiaran nasional NHK mengabarkan bahwa Kaisar berniat untuk turun dan menyerahkan takhta kepada Putra Mahkota Naruhito dalam beberapa tahun ke depan, dengan alasan usia. Kejadian serupa tak pernah terjadi dalam Keluarga Kekaisaran sejak Kaisar Kōkaku turun takhta pada 1817. Namun, para pejabat senior di Agensi Rumah Tangga Kekaisaran menyangkal bahwa ada rencana resmi dari Kaisar untuk turun takhta. Untuk dapat turun takhta, perlu dilakukan amandemen terhadap Hukum Rumah Tangga Kekaisaran, yang belum mengatur hal semacam ini.[2][3] Pada 8 Agustus 2016, Kaisar memberikan pidato televisi langka, dimana ia menyinggung usia lanjut dan penurunan kesehatannya;[4] pidato tersebut ditafsirkan sebagai sebuah impikasi dari niatnya untuk turun takhta.[5]

Legislasi

Pada 19 Mei 2017, UU yang akan mengizinkan Akihito untuk turun takhta dikeluarkan oleh kabinet pemerintah Jepang. pada 8 Juni 2017, Parlemen Nasional mengesahkan UU sekali pakai yang membolehkan Akihito untuk turun takhta, dan pemerintah mulai mengadakan proses pengalihan kekuasaan kepada Putra Mahkota Naruhito.[6] Pergantian takhta dilakukan pada 30 April 2019,[7] yang juga menjadi hari terakhir periode Heisei.[8]

Dia menerima gelar Jōkō (上皇, Kaisar Emeritus), singkatan dari Daijō Tennō (太 上 天皇), setelah menyerah, dan istrinya, Permaisuri, menjadi Jōkōgō (上 皇后, Permaisuri Emerita).[9]

Penjadwalan

Pada 1 Desember 2017, Dewan Rumah Tangga Kekaisaran bertemu untuk menjadwalkan upacara-upacara yang akan diadakan dalam peralihan kekuasaan yang baru pertama kali dilakukan dalam dua abad terakhir ini.[10][11]

Dewan tersebut terdiri dari 10 anggota yang meliputi Perdana Menteri Shinzō Abe, Jurubicara dari kedua dewan pada Parlemen Nasional, Kepala Hakim Pengadilan Tinggi, Penjaga Besar Agensi Rumah Tangga Kekaisaran, dan dua anggota Keluarga Kekaisaran.

Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan kepada wartawan bahwa tanggal tersebut dipilih untuk mengizinkan Kaisar lama untuk dapat memimpin ulang tahun ke-30 kekuasaan dan bertepatan dengan Minggu Emas sebagai hari libur nasional, mengubah pergantian dari periode berkabung dan upacara darurat menjadi festival yang menyenangkan dan terencana dengan baik.[12]

Akhirnya, pada 8 Desember 2017, pemerintah membentuk komite khusus untuk mengawasi event besar negara tersebut. Menurut Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga: "Ini akan menangani masalah dengan benar, dengan mempertimbangkan kemungkinan dampak pada masyarakat.[13]

Persiapan

Pertemuan komite

Komite Persiapan pergantian takhta kekaisaran Jepang bertemu untuk pertama kalinya pada Januari 2018, dan pada bulan berikutnya mereka mengumumkan sebuah rencana yang disebut "pernyataan kebijakan dasar," pernyataan itu kemudian dirilis pada 3 April.[14]

Perayaan resmi dimulai dengan peringatan naik takhtanya Kaisar Akihito ke 30 pada tanggal 12 Februari 2019, penundaan demi menghindari implikasi dari perayaan kematian Kaisar Shōwa (Hirohito) pada tanggal 7 Januari.[15]

Minggu Emas, 2019

Pemerintah mengkonsolidasikan Minggu Emas ke dalam sepuluh hari khusus liburan yang berlangsung dari 27 April hingga 6 Mei. Bahkan di hari tanpa transisi kekaisaran, 29 dan 3 April sampai tanggal 6 Mei ditetapkan sebagai hari libur nasional pada 2019, setelah akhir pekan 27-28 April. Untuk menandai transisi kekaisaran, pemerintah menetapkan bahwa turun tahta dan penobatan akan menjadi hari libur nasional. UU di Jepang menyatakan bahwa hari kerja reguler yang diapit dua hari libur nasional menjadi hari libur umum.[16]

Perkenalan era baru Jepang

Chief Cabinet Secretary Yoshihide Suga mengumumkan era baru Jepang "Reiwa" kepada awak media

Sejak Restorasi Meiji pada tahun 1867, Era Jepang baru dimulai sehari setelah Kaisar lama meninggal. Namun, dalam kasus Kaisar Akihito, produsen kalender dan produk kertas lainnya perlu mengetahui nama Era baru terlebih dahulu sebelum mereka memproduksi kalender.[17]

Ketika nama Era untuk Shōwa dan Heisei tetap menjadi rahasia negara sampai kematian para Kaisar sebelumnya, itu tidak mungkin dalam kasus ini, karena turun tahta belum pernah terjadi sebelumnya sejakKonstitusi Meiji diadopsi tahun 1885. Untuk menghindari perdebatan yang yang berpotensi memecah-belah tentang masalah ini, menunda pengumuman selambat mungkin, baik hari ulang tahun Kaisar lama atau perayaan peringatannya disarankan.[18]

Sampai nama Era sudah diketahui banyak orang, produsen komputer dan perangkat lunak memerlukan uji sistem komputer mereka sebelum transisi untuk memastikan bahwa era baru akan ditangani dengan benar oleh perangkat lunak mereka. Beberapa sistem menyediakan mekanisme pengujian untuk mensimulasikan era baru sebelumnya.[19]

Nama Era baru, Reiwa (令和), diperkenalkan pada 1 April 2019 oleh Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga pada konferensi pers yang disiarkan langsung stasiun televisi di seluruh Jepang dan ditonton oleh masyarakat di seluruh Jepang.[20]

Upacara Penobatan

Upacara Penobatan] Kaisar Naruhito dijadwalkan akan berlangsung pada 22 Oktober 2019, menandai berakhirnya masa transisi dari Kaisar Akihito ke Naruhito. Pelantikan ini akan menjadi hari libur nasional tambahan.[21]

Berbeda dengan Kaisar sebelumnya yang menggunakan Rolls-Royce sebagai kendaraan resminya, pada Penobatan Kaisar Naruhito, mobil Toyota Century Konvertibel, yang diproduksi oleh Toyota akan digunakan dalam penobatan kali ini.[22]

Upacara Penobatan kaisar Jepang akan dihadiri oleh sekitar 3.000 tamu resmi, yang mencakup sekitar 50 kepala negara dan wakil dari pemerintah asing, serta delegasi tingkat tinggi dari 195 negara dan 3 organisasi internasional. Khusus untuk tamu Kerajaan asing, mereka disiapkan jamuan minum teh dan makanan khusus.[23]

Dalam rangka mensukseskan penobatan kaisar Jepang yang baru, Pemerintah Jepang bakal memberikan pengampunan bagi sekitar setengah juta (atau 500.000 hingga 600.000) narapidana yang terlibat berbagai kasus kriminal.[24][25]

Referensi

  1. ^ "Enthronement ceremony for Japan's next emperor seen in fall 2019- Nikkei Asian Review". Asia.nikkei.com. Diakses tanggal 6 January 2018. 
  2. ^ "天皇陛下 「生前退位」の意向示される ("His Majesty The Emperor Indicates His Intention to 'Abdicate'")" (dalam bahasa Japanese). NHK. 13 July 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 July 2016. Diakses tanggal 13 July 2016. 
  3. ^ "Japanese Emperor Akihito 'wishes to abdicate'". BBC News. 13 July 2016. Diakses tanggal 17 July 2016. 
  4. ^ "Message from His Majesty The Emperor". The Imperial Household Agency. 8 August 2016. Diakses tanggal 8 August 2016. 
  5. ^ "Japan's Emperor Akihito hints at wish to abdicate". BBC News. 8 August 2016. Diakses tanggal 8 August 2016. 
  6. ^ "Japan passes landmark bill for Emperor Akihito to abdicate". BBC News. 8 June 2017. 
  7. ^ "At 83, Empress Michiko hopes for calm days after abdication:The Asahi Shimbun". The Asahi Shimbun (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 21 October 2017. 
  8. ^ "Japan Emperor Abdication Seen as Likely at End of March 2019 - JIJI PRESS". jen.jiji.com (dalam bahasa Jepang). Diakses tanggal 21 October 2017. 
  9. ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 December 2017. Diakses tanggal 8 December 2017. 
  10. ^ "April 30 most likely date for Emperor Akihito's abdication: government sources". The Japan Times. 22 November 2017. 
  11. ^ "Gov't to hold meeting Dec 1 to discuss emperor's abdication date". Japan Today. Diakses tanggal 26 November 2017. 
  12. ^ "Emperor Akihito to abdicate on April 30, 2019". Japantoday.com. Diakses tanggal 6 Januari 2018. 
  13. ^ "Special panel set to formally approve Emperor Akihito's abdication date as April 30, 2019". Japantimes.co.jp. 5 Desember 2017. Diakses tanggal 6 Januari 2018. 
  14. ^ NEWS, KYODO. "Basic plan for Japan's imperial succession rites in 2019 approved by gov't". 
  15. ^ "Government pencils in February 2019 ceremony to mark Emperor's 30 years on the Chrysanthemum Throne". 15 February 2018 – via Japan Times Online. 
  16. ^ "Plan ahead: Japan to consider 10 consecutive days off around Crown Prince's succession". Japantimes.co.jp. 6 Desember 2017. Diakses tanggal 6 Januari 2018. 
  17. ^ "Big headache for calendar publishers if new Emperor's era name announcement delayed". Japantimes.co.jp. 14 Juni 2017. Diakses tanggal 6 Januari 2018 – via Japan Times Online. 
  18. ^ "Japan may delay release of new era name until year-end or later". 17 Februari 2018 – via Japan Times Online. 
  19. ^ "The Japanese Calendar's Y2K Moment". 
  20. ^ "Reiwa, era baru Jepang yang akan mulai pada Mei 2019". 11 April 2018 – via Brilio.net. 
  21. ^ "Japan May Make New Emperor's Proclamation Date Nonworking Day (News)". 13 Februari 2018. 
  22. ^ "Toyota Century Konvertibel Dipilih untuk Penobatan Kaisar Jepang". Tempo. 8 Oktober 2019. 
  23. ^ "Kaisar Siapkan Jamuan Teh Bagi Tamu Dari Kerajaan Asing". NHK World (Indonesia). 7 Oktober 2019. 
  24. ^ Susilo, Richard (4 Oktober 2019). Tribunnews https://www.tribunnews.com/internasional/2019/10/04/amnesti-kaisar-jepang-lebih-cepat-kembalikan-hak-pribadi-seseorang-dalam-kehidupannya.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  25. ^ "Jepang Akan Ampuni 500 Ribu Narapidana Saat Penobatan Kaisar". CNN Indonesia. 7 Oktober 2019.