Lompat ke isi

Penghematan energi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 23 Oktober 2019 03.19 oleh Bobby Prabawa (bicara | kontrib) (Menambahkan energi alternatif)

Penghematan energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi. Menghemat energi berarti tidak menggunakan energi listrik untuk suatu hal yang tidak berguna. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara efisien di mana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi. Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan. Organisasi-organisasi serta perseorangan dapat menghemat biaya dengan melakukan penghematan energi, sedangkan pengguna komersial dan industri dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan dengan melakukan penghematan energi.[1]

Sedangkan konservasi energi adalah penggunaan energi dengan efisiensi dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang memang benar-benar diperlukan.[2]

Penghematan energi adalah unsur yang penting dari sebuah kebijakan energi. Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi. Hal ini mengurangi naiknya biaya energi, dan dapat mengurangi kebutuhan pembangkit energi atau impor energi. Berkurangnya permintaan energi dapat memberikan fleksibilitas dalam memilih metode produksi energi.

Selain itu, dengan mengurangi emisi, penghematan energi merupakan bagian penting dari mencegah atau mengurangi perubahan iklim. Penghematan energi juga memudahkan digantinya sumber-sumber tak dapat diperbaharui dengan sumber-sumber yang dapat diperbaharui. Penghematan energi sering merupakan cara paling ekonomis dalam menghadapi kekurangan energi, dan merupakan cara yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan meningkatkan produksi energi.

Kegunaan dan Penghematan Energi Listrik

Energi listrik dalam jumlah besar dihasilkan oleh generator pembangkit listrik. Generator itu digerakkan menggunakan tenaga air, uap, nuklir, matahari, dan lain-lain.

Di Indonesia untuk menggerakkan generator lebih banyak menggunakan energi air sehingga disebut Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Misalnya, PLTA Jatiluhur. Energi listrik yang dihasilkan oleh pusat pembangkit listrik, kemudian disalurkan ke gardu, ke rumah, pabrik, dan gedung-gedung. Alat-alat rumah tangga banyak yang menggunakan energi listrik. Misalnya, televisi, radio, lemari es, mesin cuci, dan kipas angin. Adapun untuk daerah-daerah terpencil masyarakat menggunakan aki untuk menyalakan televisi dan radio.

Pernahkah kamu berpikir, bagaimana jika energi listrik di rumah kamu padam? Pasti aktivitas kamu ada yang terganggu. Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati dalam menggunakan listrik. Untuk menjaga keselamatan, kamu harus memerhatikan beberapa hal berikut.

1. Jangan menyalakan peralatan listrik di tempat yang lembab atau basah.

2. Gunakan alas kaki dari karet setiap kali bekerja dengan peralatan listrik.

3. Jika ada peralatan listrik yang rusak, jangan mencoba memperbaikinya sendiri. Mintalah ahli elektronik untuk memperbaikinya.

4. Jangan memasukkan benda-benda logam ke dalam lubang stopkontak.

5. Hindari penggunaan steker yang terlalu banyak pada sebuah stopkontak.

6. Hindari kabel yang terkelupas karena dapat me­­­nimbulkan sengatan listrik.

7. Apabila peralatan listrik mengeluarkan asap atau mencium bau terbakar, segera matikan alat tersebut.

8. Jangan bermain layang-layang di dekat kawat listrik.

Selain energi yang bersumber dari listrik, manusia menggunakan sumber energi bentuk lain. Misalnya, minyak tanah, gas, bensin, dan solar. Minyak tanah dan gas digunakan untuk menyalakan kompor, sedangkan bensin dan solar digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor. Kebutuhan energi listrik semakin meningkat dengan bertambahnya pembangunan perumahan, gedung-gedung, dan jalan-jalan. Untuk itu, kamu perlu menghemat energi listrik.

Tip Hemat Listrik

Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menghemat energi listrik, yaitu

  1. Mematikan lampu setiap ruangan setelah pemakaian atau sudah tidak digunakan lagi.[3]
  2. Mematikan alat-alat listrik jika tidak digunakan.[4]
  3. Menggunakan lampu yang hemat energi (lampu pijar) sebagai penerangan di rumahmu.[5]
  4. Buka tirai jendela di siang hari agar sinar matahari dapat menerangi bagian rumahmu.
  5. Bersihkan lampu secara berkala agar penerangan lebih maksimal.
  6. Sesuaikan jumlah titik dan daya (watt). Menggunakan banyak titik lampu dengan daya rendah akan lebih hemat energi dan baik untuk kondisi mata dibandingkan dengan menggunakan 1 titik dengan daya besar.
  7. Hindari kontrol penerangan pada 1 titik saja bila ruangan yang harus dicakup sangat luas. Sebaiknya, di setiap area memiliki kontrol penerangan masing-masing agar tidak perlu menyalakan seluruh ruangan bila hanya menggunakan sebagian kecil ruangan saja.
  8. Matikan AC bila ruangan tidak dipergunakan.[6]
  9. Tutup pintu dan jendela saat AC sedang menyala.
  10. Atur suhu AC sesuai kebutuhan, sekitar 24-27°C. Ingat, semakin dingin suhu maka semakin besar konsumsi listriknya.
  11. Gunakan timer untuk mengatur pemakaian AC
  12. Bersihkan AC secara berkala
  13. Gunakan kapasitas AC yang sesuai dengan volume ruangan.
  14. Pasang dan gunakan ceiling fan untuk membantu meratakan suhu ruangan.
  15. Hindari penempatan peralatan elektronik di bawah atau di dekat indoor unit AC.
  16. Matikan kulkas bila tidak digunakan dalam waktu lama.
  17. Matikan layar monitor pc apabila sedang istirahat.
  18. Gunakan resolusi display dan brightness yang rendah.
  19. Gunakan wallpaper dengan warna hitam.
  20. Atur power setting agar monitor dapat mengatur power off secara otomatis.
  21. Matikan komputer (CPU) bila tidak digunakan dalam waktu yang lama.
  22. Pakai mesin cuci hanya pada saat cucian banyak.
  23. Pakai mesin cuci sesuai kapasitas, isi air sesuai petunjuk.
  24. Kurangi penggunaan pengering listrik, dan menggunakan pengeringan dengan panas matahari secara langsung.
  25. Memasak dan memanaskan nasi hanya pada saat sebelum makan, tidak perlu selalu dinyalakan selama 24 jam.
  26. Hindari meninggalkan alat elektronik dalam keadaan stand by karena masih tetap mengonsumsi listrik sebesar 20 persen.
  27. Jika tersedia, pergunakan fungsi timer sebaik-baiknya untuk mengatur pemakaian peralatan.
  28. Bila perlu, gunakan stop kontak dengan saklar on/off agar lebih mudah saat mematikan peralatan listrik.
  29. Cabut kabel saklar bila tak digunakan. [7]
  30. Gunakan listrik dengan sistem pulsa (token).
  31. Matikan alat elektronik saat tidur.

Energi Alternatif untuk Masa Depan

Energi alternatif adalah semua sumber energi yang mampu menggantikan bahan bakar konvensional, seperti listrik, bensin, gas dan lain lain. Seiring perkembangan zaman, maka semakin banyak juga jenis sumber energi alternatif dan manfaatnya bagi kehidupan manusia terutama dalam pencegahan pemanasan global.[8] Sumber energi alternatif tersebut adalah.

1. Panas Matahari

Sinar cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik dengan bantuan panel surya. Panel surya ini memiliki rangkaian sel photovoltaic yang diartikan sebagai 'cahaya-listrik'. Adanya energi alternatif ini mampu menggerakkan kendaraan, seperti mobil, dan perahu  listrik. Sayangnya, penggunaan panel surya masih terbatas karena biaya per wattnya masih relatif tinggi. Bahkan harganya sepuluh kali lipat dari bahan bakar fosil. [9] 

2. Angin

Angin dapat digunakan sebagai energi alternatif. Hembusan angin mampu diubah dari energi kinetik dan beralih menjadi energi mekanik kemudian dihubungkan ke mesin generator sehingga menghasilkan energi listrik. Di Belanda, penggunaan energi angin digunakan untuk memompa air irigasi ke pertanian untuk penghasil listrik.  

3. Hydropower

Energi alternatif ini didapatkan dengan membendung air sungai, lalu mengarahkannya ke  pipa air menuju turbin. Energi yang dihasilkan berdasarkan banyaknya air yang jatuh ke turbin. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sangat sangat terbantu dengan sumber energi ini, dan ada banyak sungai potensial di Indonesia yang bisa dimanfaatkan.

4. Biomassa

Energi ini berasal dari sisa kotoran manusia atau hewan (sapi) Energi ini diubah dengan cara dibakar terlebih dahulu atau dicampur dengan bahan lain yang ditampung ke dalam tangki hingga nanti disalurkan melalui pipa instalasi atau yang disebut dengan biogas. Gas tersebut akan menjadi energi alternatif dengan pemakaian gas tabung untuk memasak.

5. Nuklir

Nuklir memiliki energi yang sangat besar. Ukuran 1 gr zat radioaktif dapat menghasilkan energi listrik sebanyak 50 ribu kwh per jam. Dan, energi nuklir tidak menghasilkan efek rumah kaca sehingga dapat mencegah pemanasan global. Salah satu negara yang sudah mencoba energi ialah negara Jepang bahkan beberapa wilayah di sana sudah menggunakan energi nuklir sebagai energi alternatifnya.


Referensi

  1. ^ "Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia". www.tzuchi.or.id. Diakses tanggal 2019-10-23. 
  2. ^ Ekalestari, Susi (2017-09-23). "PENGARUH PENGGUNAAN BAHASA ALAY TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR". dx.doi.org. Diakses tanggal 2019-10-23. 
  3. ^ "Cara Hemat Listrik Agar Tagihan Tak Membengkak - Cermati". www.cermati.com. Diakses tanggal 2019-10-23. 
  4. ^ KOMINFO, PDSI. "Hemat Energi "Potong 10%" Dorong Kesadaran Pemanfaatan Energi Bertanggung Jawab". Website Resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-23. 
  5. ^ "12 Langkah Menghemat Energi". Indonesia Environment & Energy Center (dalam bahasa Inggris). 2015-09-10. Diakses tanggal 2019-10-23. 
  6. ^ "Budayakan Hemat Energi Untuk Bumi". Sahabat Nestlé. Diakses tanggal 2019-10-23. 
  7. ^ "Cara Hemat Listrik Agar Tagihan Tak Membengkak - Cermati". www.cermati.com. Diakses tanggal 2019-10-23. 
  8. ^ Devi, Rizky Wika Shintya. "10 Energi Alternatif yang Wajib Diketahui untuk Hadapi Krisis di Masa Depan". detikfinance. Diakses tanggal 2019-10-23. 
  9. ^ Devi, Rizky Wika Shintya. "10 Energi Alternatif yang Wajib Diketahui untuk Hadapi Krisis di Masa Depan". detikfinance. Diakses tanggal 2019-10-23.