Lompat ke isi

Sistem iklim

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 November 2019 12.41 oleh Purnawanpp (bicara | kontrib) (Referensi di bold)

Atmosfer bumi terdiri dari nitrogen (N2 volume 78,1%), oksigen (O2, 20,9% dan argon (Ar, 0,93%). Gas seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitro oksida (N2O) dan ozon (O3), mampu menyerap dan menahan sinar inframerah dari matahari, fenomena Ini disebut gas rumah kaca. Gas rumah kaca mampu menyerap sinar inframerah dan meneruskan ke bumi, sehingga suhu didaratan bumi meningkat[1].

Atmosfer adalah suatu sistem yang melibatkan system yang lain. Berinteraksi dengan bumi - lautan, sebagai contoh. Tetapi juga kontak dengan cryosphere (es dan salju), biosfer (hewan dan tumbuhan), itu pedosfer (tanah) dan litosfer (batu). Semua ini elemen bersama menyusun sistem iklim, yang komponen dan proses individu terhubung dan saling mempengaruhi dalam berbagai cara ilmuan mampu memprediksi iklim berdasarkan pada interaksi antara atmosfer dan kelembaban lautan. Dalam skema ini, berbagai komponen sistem iklim bergerak dengan laju berbeda. Udara dengan tekanan rendah dapat berjalan sejauh ratusan kilometer dalam beberapa hari sedangkan Gelombang arus laut, bergerak hanya hitungan meter[2].

Sistem iklim adalah sistem kompleks yang melibatkan 8 komponen yang saling mempengaruhi, komponen yaitu : 1. Atmosfer , 2. Temperatur atomsfer, 3. Komposisi atmosfer 4. Keseimbangan hidrostatik, 5. Kelembaban atmosfer. 6. Keadaan laut di dunia, 7. Kriosfer, 8. Penampakan daratan[3].

Dengan perubahan iklim dengan cepat, maka dibutuhkan pemodelan sistem iklim. sistem iklim dapat dimodelkan yaitu dengan berbagai cara seperti memahami data sifat fisika kimia dari atmosfer. Resolusi yang diperoleh dari system iklim global 100-200 km. Cara berikutnya adalah General Circulation Model (GCMs) menggunakan persamaan matematika untuk mensimulaiskan pergerakan energi dan massa dari atmosfer. Pemodelan system iklim juga dapat menggunakan cara Regional Climate Models (RCMs), yang berbeda dengan metode (GCMs) adalah data yang diperoleh dari berbagai daerah atau region yang dibagi sedemikian rupa. Metode selanjutnya yaitu pemodelan menggunakan data Glacial-Interglacials, metode ini mensimulasikan interval suhu rata-rata global yang lebih hangat yang telah berlangsung ribuan tahun yang lalu, dengan memisahkan periode mencairnya gletser berturut-turut dalam zaman es sampai sekarang[4].

Referensi

  1. ^ Baede, A.P.M. "The Climate System: an Overview". www.ipcc.ch. Diakses tanggal 7 November 2019. 
  2. ^ world ocean review. The International Ocean Institute. 2010. ISBN 978-3-86648-012-4. 
  3. ^ International Geophysics (dalam bahasa Inggris). 56. Elsevier. 1994. hlm. 1–17. doi:10.1016/s0074-6142(08)60558-6. ISBN 9780123285300. 
  4. ^ Hannah, Lee Jay. (2011). Climate change biology. Burlington, MA: Academic Press. ISBN 9780123741820. OCLC 610828473.