Lompat ke isi

Accelerated Mobile Pages

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 11 November 2019 09.49 oleh Missnindita (bicara | kontrib) (penambahan lihat pula)

Accelerated Mobile Pages (AMP) adalah teknologi perangkat lunak yang dikembangkan oleh Google. Google AMP merupakan project idealis dari Google dalam upaya meningkatkan kecepatan akses sebuah situs web. Diperuntukkan khusus dalam meningkatkan kecepatan loading website, saat di akses melalui perangkat smartphone. Google AMP diluncurkan pada Februari 2016 lalu.

Google AMP (Accelerated Mobile Pages) merupakan fitur canggih, diciptakan agar akses halaman website menjadi lebih cepat. Dalam riset yang dipublikasikan Tractus, 'conversion rate' pemuatan halaman pada website dapat turun mencapai 3,5%, saat website dalam kondisi delay. Kendati cuma proses waktu 1 detik, ini mampu meningkatkan bounce rate hingga 8.3%.

Teknisnya, Google AMP mengoptimalisasi kode HTML untuk disimpan dalam bentuk cache. Dimana kemudian, cache ini yang diakses mobile browser. Sehingga, perangkat pengguna tidak perlu mengunduh data berulang kali.

HTML AMP berfungsi untuk meminimalisir penggunaan tag JavaScript serta mendorong akses prioritas pengguna mobile. HTML AMP bekerja untuk mengecilkan ukuran HTML, menyesuaikan gambar, dan CSS, hingga inline CSS. Dan AMP JS berfungsi mempercepat akses dalam metode asynchronus pada perangkat smartphone. AMP CDN berfungsi menyimpan data dalam bentuk cache.

Kelebihan dan Kekurangan Google AMP

Google AMP orientasi utamanya adalah bertujuan untuk meningkatkan kecepatan akses atau loading pada halaman situs web. Jadi, untuk mengapikasikan hal tersebut, maka ada beberapa fungsi yang menimbulkan beban dalam proses pembacaan data situs web yang dikurangi. Dan ini menimbulkan kelebihan dan kekuranganya sendiri.

Kelebihan Google AMP

  • Mobile responsive
  • Ukuran data menjadi sangat kecil.
  • Loading halaman menjadi lebih cepat.
  • Menghemat penggunaan data internet.
  • Menempati peringkat lebih tinggi di SERP (Search Engine Result Page). Sebab, salah satu faktor penentu perengkingan di SEO (Search Enggine Optimation) adalah kecepatan akses yang baik. Namun, tetap di harus diimbangi dengan isi konten berkualitas.
  • Search Impression berbayar meningkat.
  • AMP mempunyai sifat open source. Sehingga memungkinkan pengembangan tidak terbatas. Sehingga siapa saja dapat menciptakan sistem AMP menjadi semakin baik.
  • Google AMP berlaku untuk seluruh publisher. Atau Publisher yang memakai Google AMP tidak dibatasi. Siapa pun dapat mengapilkasikan dalam websitenya, jika merasa dibutuhkan.
  • Google AMP bisa diakses oleh banyak platform. Seperti; ponsel, tablet, atau perlengkapan mobile lainnya.

Kekurangan Google AMP

  • Tampilan visual sangat sederhana, tidak menarik. Saat ini, cukup banyak fitur custom yang belum support AMP.
  • Saat ini, template AMP belum support subscribe dan submit contact, komentar blogger, navigasi arsip, dll.
  • Harus memakai plugin ekstra untuk mengaplikasikan fitur iklan, contact, dll.
  • Belum support page speed dan SEO untuk website non publisher (mis: e-commerce)
  • Belum support style eksternal dan javascript eksternal.
  • Jumlah backlink/ inbound link menjadi sedikit. Sebab, link melalui Google AMP tidak mengarah ke situs tapi ke Google.
  • Mengubah sistem penanayangan iklan pada konten tertentu.
  • Agak sulit untuk merealisasikan Google AMP pada website atau blog lama.
  • Publiher harus bekerja ekstra supaya kontennya valid AMP. Validasi AMP ini biasanya terlihat melalui notifikasi di konsol google web master.

Studi Kasus

Beberapa situs web terkenal sudah menggunakan AMP sebagai halaman alternatif yang dikhususkan untuk pengguna mobile browser, diantaranya[1]:

  • Tribunnews
  • Wego
  • Mashable
  • Relay Media
  • NextJs
  • New York Times
  • Dan lainnya

Lihat pula

Pranala luar

  1. ^ "Success Stories". amp.dev (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-11.