Komando Mandala
Konflik Papua Bagian Barat | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Berkas:Handbook-map.jpg Peta Papua bagian barat pada tahun 1960-an | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Uni Soviet[1] | |||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Soekarno | Jan de Quay | ||||||
Kekuatan | |||||||
Tidak diketahui | Tidak diketahui | ||||||
Korban | |||||||
Tidak diketahui | Tidak diketahui |
Komando Mandala adalah sebuah komando yang dibentuk oleh Soekarno pada tanggal 2 Januari 1962 setelah Operasi Trikora dikomandokan di Yogyakarta, melalui keputusan Presiden No. I/1962. Komando Mandala dibentuk untuk membebaskan Irian Barat yang mempunyai wilayah meliputi:
- KODAM XIII/Merdeka,
- KODAM XIV/Hasanuddin,
- KODAM XV/Pattimura,
- KODAMAR VI/Udayana,
- KORUD II dan KORUD IV.
Komando Mandala berpusat di Makasar, Sulawesi Selatan.
Berkat Komando Mandala, Ellsworth Bunker, perwakilan Amerika Serikat mengajukan usul terhadap permasalahan Belanda - Indonesia yang akhirnya dapat di selesaikan dengan Irian Barat kembali ke tangan Indonesia
Tugas Komando Mandala:
- Melaksanakan Trikora dengan melakukan operasi militer untuk merebut Irian Barat yang diduduki Belanda.
- Memimpin dan mempergunakan pasukan bersenjata maupun segala macam barisan perlawanan rakyat dan lain-lain sebagai kekuatan Nasional yang berada di Irian Barat.[2]
Langkah pertama yang dilakukan adalah pembentukan Komando Operasi, yaitu Komando Mandala (KOLA) Pembebasan Irian Barat dengan panglima komando Mayor Jenderal Soeharto. Selanjutnya dibentuk juga komponen mandala dari tiga angkatan dengan menunjuk panglima komponen Mandala dari setiap angkatan. Komando ini bertugas sebagai pelaksana operasi militer perebutan kembali Irian Barat dari kolonialisme Belanda.[3]
Operasi Militer ini direncanakan dalam tiga tahap, dimana tahap pertama adalah tahap Inflitrasi (sampai akhir 1962), yaitu tahapan pendaratan pasukan dari udara dan laut dengan tujuan untuk penguasaan wilayah dan membawa serta rakyat Irian Barat untuk membebaskan wilayahnya. Tahap kedua, adalah tahap Eksploitasi (mulai awal 1963) dengan mengadakan serangan terbuka kepada pusat militer Belanda dan semua pos militer pentingnya. Dan tahap ketiga adalah tahap Konsolidasi (awal 1964), yaitu menegakkan kekuasaan Republik Indonesia secara mutlak di seluruh wilayah Irian Barat.[3]
Referensi
- ^ "Indonesia and the U.S.S.R". The Sydney Morning Herald. 13 May 1965. hlm. 2. Diakses tanggal 19 February 2015.
- ^ ABRI, Pusjarah (1995). Trikora Pembebasa Irian Barat. Jakarta: Pusjarah ABRI. hlm. 92.
- ^ a b Saragih 2019, hlm. 3-5.