Lompat ke isi

Upacara Adat Ketanan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 28 November 2019 17.16 oleh Agusnug2808 (bicara | kontrib) (Membuat halaman baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Upacara adat ketan / ketanan merupakan upacara yang rutin di Dukuh Bulak, Desa Mukiran, Kec. Kaliwungu, Kab. Semarang. Upacara ini biasanya dilakukan\ pada tanggal 10 Dzulhijjah. Tempat dilaksanakannya upacara ini adalah di Patepen atau Tepen. Patepen merupakan salah satu tempat yang digunnakan oleh Sunan Puger beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke Balaikambang untuk Bertapa. Masyarakat di Daerah Bulak atau yang berasal dari Dukuh Bulak berkumpul dengan membawa ketan dalam bentuk tumpeng. Tumpeng merupakan akronim dalam bahasa Jawa: yen metu kudu sing mempeng (bila keluar harus dengan sungguh-sungguh), dan berbagai lauk pauk seperti Panggang Mas (Telur Mata Sapi), Ikan Lele, dan berbagai macam gorengan.


Rancangan Upacara

Upacara ini biasanya dilaksanakan setelah Salat Idul Adha seperti umat Islam umumnya. Baru setelah itu membersihkan Tepen yang akan digunakan. Setelah dibersihkan dan diberi Alas/Tikar, Masyarakat berkumpul dengan membawa berkat/ketan masing masing. Setelah semuanya berkumpul, sesepuh biasanya menyeritakan asal usul dukuh Bulak dan ditutup dengan doa bersama oleh Modin. Intinya Upacara ini dilakukan untuk mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kelimpahan Rizki dan Peringatan terbentuknya Dukuh Bulak dan Dukuh Daleman