Lompat ke isi

Pengguna:Swarna bumi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 14 Desember 2019 05.25 oleh Swarna bumi (bicara | kontrib)

KERAJAAN SRIWIJAYA

A. Pendirian

Berdasarkan keterangan catatan dinasti Tang tahun 670M Sriwijaya yang mereka sebut Shelifoshi telah mengirim utusan ke Tiongkok .

Kemudian Seorang biksu Tiongkok Bernama Itsing Tahun 671 tinggal di Sriwijaya yang dia sebut dalam catatannya Negri Shelifoshi yang ibu kotanya Foshi terletak di sungai Foshi. Dari kota foshi ibukota kerajaan Shelifoshi Itu Itsing berlayar ke Melayu dan singgah di Melayu yang dalam catatan Itsing disebut Moloyo. Itsing tinggal dua bulan di Melayu. Dari Kota Foshi ke Melayu Itsing mencatat 15 hari pelayaran. Dari Melayu Itsing menuju Kedah di Semenanjung yang dia sebut dalam catatannta chaca. Setelah itu barulah Itsing menuju India.

Tahun 685 Itsing pulang dari India dan singgah lagi di Kedah. Itsing mencatat Kedah sekarang telah menjadi Shelifoshi / Sriwijaya. Kemudian Itsing menuju Melayu lagi Itsing juga mencatat Moloyo/ Melayu juga telah menjadi Shelifoshi/ Sriwijaya juga seperti Kedah. Tanpa sengaja dari Melayu Itsing pulang keTiongkok.

Tahun 685 itu juga Itsing datang lagi ke kota Foshi ibu kota Shelifoshi[1]. Itsing menyebut Shelifoshi/ Sriwijaya dan ibukotanya Foshi masih dengan sebutan yang sama pada tahun 671M. Kemudian Itsing tinggal di Shelifoshi 10 tahun lebih. Selama Itsing di India rupanya terjadi peristiwa Sidhayatra Sriwijaya di bawah pimpinan Dapuntahyang Sri Jaya tahun 683M. Peristiwa itu tercatat pada Prasasti Kedukan Bukit Palembang. Dari Prasasti kedukan Bukit di jelaskan setelah satu bulan naik perahu mangalap Sidhayatra Dapuntahyang marlapas dari Minangatamwan membawa pasukannya 20.000 di perahu dengan 200 koli rampasan dan 1312 pasukan berjalan kaki menuju Ibu kota Shelifoshi/ Sriwijaya yakni tempat ditemukannya Prasasti Kedukan Bukit ini. Yakni kota Foshi atau Palembang sekarang.

Dari catatan Itsing tahun 671 dan tahun 685 serta prasasti kedukan bukit 683 dapat diperoleh keterangan bahwa 1. Shelifoshi itu adalah Sriwijaya

2. Itsing menyebut Sriwijaya tahun 685 dengan sebutan yang sama pada tahun 671. Yakni Kerajaan Shelifoshi, ibu kotanya Foshi terletak di sungai foshi.

3. Tidak ada pemindahan ibu kota Shelifoshi. Tetap kota foshi ibu kota Shelifishi. Sebab jika ada pemindahan ibukota 683 pastilah Itsing akan menyebut dengan sebutan yang berbeda pada tahun 671 dengan tahun 685.

4. Tidak ada pergantian nama kerajaan Sriwijaya. Sebab Itsing menyebut Kerajaan Sriwijaya/ Shelifoshi tahun 685 sama dengan tahun 671 yakni kerajaan Shelifoshi artinya nama Sriwijaya tidak berubah.

5. Itsing mencatat Kedah dan Melayu pada tahun 685 telah menjadi milik Shelifishi/ Sriwijaya. Artinya wilayah Shelifishi/ Sriwijaya telah semakin luas.

6. Wilayah Melayu terletak di tengah- tengah antara Sriwijaya dan Kedah di semenanjung.

7. Tahun 683 pristiwa Sidhayatra pada Prasasti kedukan bukit itu bukanlah pristiwa pendirian kerajaan Shelifoshi/ Sriwijaya melainkan penaklukan Sriwijaya atas Minangatamwan. sebab tahun 671 Shelifoshi/ Sriwijaya sudah ada Itsing sudah tinggal 6 bulan di Shelifoshi/ Sriwijaya. Bahkan tahun 670 Shelifoshi/ Sriwijaya sudah mengirim utusan Ke kaisar dinasti Tang di Tiongkok.

B. Sriwijaya menurut perdebatan para ahli.

B. 1. Teori Palembang.

Teori ini dikemukakan oleh G. Codes, Nia Kurnia, slamet Mulyana, Vierre Yves Manguin.

G. Codes

G. Codes adalah seorang sarjana ahli sejarah dan ahli arkeologi francis. Beliau adalah orang yg pertama mengemukakan kalau Sriwijaya itu adalah kerajaan.

B. 2. Teori Jambi

Teori ini dikemukakan oleh: Soekmono,

B. 3. Teori Riau

Teori ini dikemukakan oleh: R. Sukarto K Atmojo, Sartono Karto Direjo, Buchari, Purbacaraka

B. 4. Teori Semenanjung

Teori ini dikemukakan oleh J. L. Moens

B. 5. Teori Thailan

Teori ini dikemukakan oleh H. G. Quatric. Wales.

B. 6. Teori Jawa

Teori ini dikemukakan oleh R. C. Majumdar.


  1. ^ Takakusu, Junjiro (1896). "Arecord of the Budhist religion as practised in India and the Malay archipelago by Itsing Oxford London".