Ratana Sutta
Latar Belakang
Menurut terjemahkan dari bahasa Pali, penjelasan mengenai latar belakang sutra ini oleh Piyadassi Thera adalah sebagai berikut:
Ketika itu, kota Vesali mengalami kelaparan, yang mengakibatkan kematian, terutama kaum papa. Karena adanya mayat yang membusuk, roh jahat mulai bergentayangan di kota itu; diikuti dengan wabah campar. Mewabahnya ketiga rasa takut akan kelaparan, mahluk halus, dan campar, penduduk mencari bantuan dari Sang Buddha yang sedang berdiam di Rajagaha.
Diikuti dengan sejumlah besar Bikkhu termasuk Yang Mulia Ananda, pengikut setiaNya, Sang Buddha datang ke kota Vesali. Tibanya Sang Buddha, diikuti dengan hujan teramat lebat dan deras, yang menyapu semua mayat yang membusuk. Udara menjadi jernih dan kota menjadi bersih.
Setelahnya Sang Buddha membabarkan Sutra Permata (Ratana Sutta) ini kepada Yang Mulia Ananda, dan memberikan perintah kepadanya mengenai bagaimana Ia harus berkeliling kota dengan penduduk Licchavi membaca Sutra sebagai tanda perlindungan kepada penduduk Vesali. Yang Mulia Ananda mengikuti perintah tersebut, dan memercikkan air suci dari mangkok Sang Buddha. Karenanya semua roh jahat terusir dan wabah camparpun menyusut. Setelah itu Yang Mulia Ananda kembali bersama penduduk Vesali di Balai Umum tempat Sang Buddha dan pengikutnya berkumpul menanti kedatangannya. Di sana Sang Buddha membacakan Sutra Permata yang sama kepada semua yang berkumpul:
Ratana Sutta (versi Bahasa Indonesia)
1) Makhluk apapun juga yang berkumpul di sini
Baik yang dari dunia maupun ruang angkasa. Semoga semua mahluk ini berbahagia.
Dan dengarkanlah dengan seksama kata-kata yang Saya sabdakan.
2) Maka itu, duhai para makhluk, perhatikanlah
Perlakukanlah umat manusia dengan cinta kasih. Senantiasa lindungilah mereka.
Sebagaimana mereka mempersembahkan sesajian kepadamu siang dan malam
3) Harta apa pun juga yang terdapat di sini atau di alam-alam lain.
Atau mustika tak ternilai apa pun juga di alam-alam surga. Tiada yang menyamai Sang Tathagata
Sesungguhnya, pada Sang Buddha terdapat mustika tak ternilai ini.
Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.
4) Pemusnahan nafsu, bebas dari nafsu, bebas dari kematian yang telah dicapai oleh Sang Sakyamuni
Dengan samadhi benar, tiada apa pun yang dapat menyamainya
Susungguhnya dalam Dhamma terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.
5) Meditasi benar yang dipuji oleh Sang Buddha
Samadhi yang dapat memberikan hasil baik
Tiada satu pun yang dapat menyamai samadhi ini
Sesungguhnya, dalam Dhamma terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.
6) Delapan makhluk Suci yang dipuji oleh para bijaksana
Merupakan Empat Pasang Makhluk Suci.
Siswa-siswa Sang Sugata ini berharga untuk diberi persembahan
Apa yang dipersembahkan kepada mereka, menghasilkan pahala-pahala besar
Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.
7) Mereka itu, yang bebas dari nafsu-nafsu, telah melaksanakan dengan tekad teguh Ajaran Sang Buddha Gautama
Telah mencapai apa yang harus dicapai, telah memperoleh kebebasan dari kematian
Mereka menikmati ketentraman yang tak ternilai
Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.
8) Bagaikan sebuah pohon kokoh di tanah
Tak tergoyahkan oleh angin dari empat penjuru; demikianlah
Saya namakan orang bijaksana yang telah mencapai Kesunyataan Mulia
Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.
9) Mereka yang telah mencapai Kesunyataan Mulia
Yang dibabarkan dengan jelas oleh Yang Maha Bijaksana
Sekali pun terkena godaan, mereka tidak akan terlahir di delapan alam.
Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.
10) Tiga belenggu dipatahkan oleh yang memiliki Pandangan Benar,
yakni: Sakkya-ditthi (kepercayaan tahyul, tentang adanya diri), Vicikiccha (keragu-raguan) dan Silabbataparamassa (kepercayaan tahyul, bahwa upacara sembahyang dapat membebaskan manusia)
Ia telah bebas dari empat alam yang menyedihkan
Serta tak dapat melakukan enam kejahatan berat
Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.
11) Perbuatan salah apa pun juga yang dilakukan dengan perbuatan, ucapan dan pikiran,
tak dapat ia sembunyikan. Karena telah dikatakan bahwa perbuatan demikian
Tak mungkin dilakukan oleh orang yang telah melihat Jalan Kesunyataan
Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.
12) Bagaikan belukar dalam hutan saat awal musim panas yang dimahkotai mekarnya bunga-bunga
Demikian agunglah Dhamma yang mengantarkan menuju Nibbana
yang di ajarkan olehnya untuk Kebajikan Sejati.
Sesungguhnya, dalam Buddha terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.
13) Yang Tiada Banding, Yang Maha Tahu, Sang Maha Anugerah,
Sang Maha Pemberi mengajarkan Dhamma Baik
Sesungguhnya, dalam Buddha terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.
14) Karma lampau telah musnah, karma baru tidak timbul lagi
Pikiran mereka telah bebas dari kemelekatan
Buah kesadaran telah mati dan tiada keinginan untuk terlahir kembali
Karmanya telah terputus bagaikan padamnya lampu ini
Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat mustika tak ternilai ini
Demi kebenaran ini, semua mahluk berbahagia.
15) Makhluk apa pun juga yang berada di sini
Baik dari dunia ini atau dari angkasa
Marilah bersama-sama kita menghormati Sang Buddha
Sang Tathagata, yang dipuja oleh para dewa dan manusia
Semoga semua mahluk berbahagia.
16) Makhluk apa pun juga yang berada di sini
Baik dari dunia ini atau dari angkasa
Marilah bersama-sama kita menghormat Dhamma
Sang Tathagata, yang dipuja oleh para dewa dan manusia
Semoga semua mahluk berbahagia.
17) Makhluk apa pun juga yang berada di sini
Baik dari dunia ini atau dari angkasa
Marilah bersama-sama kita menghormat Sangha
Sang Tathagata, yang dipuja oleh para dewa dan manusia
Semoga semua mahluk berbahagia.