Suku Sabu
Daerah dengan populasi signifikan | |
---|---|
135.000 jiwa (pulau Sawu) | |
Bahasa | |
bahasa Sabu dan bahasa Indonesia. | |
Agama | |
Kristen, dan Jingi Tiu (agama tradisional) | |
Kelompok etnik terkait | |
Suku Sumba |
Suku Sabu (juga dikenal sebagai Savu Sawu atau Hawu) adalah suku bangsa yang mendiami pulau Sawu dan pulau Raijua di Nusa Tenggara Timur.
Daerah pulau Sabu dan sekitarnya ini setiap tahunnya dipengaruhi oleh musim kemarau yang panjang, antara bulan Maret sampai Nopember. Musim hujan hanya antara bulan Desember sampai Pebruari, yang rata-rata 35 hari pertahun dengan curah hujan yang relatif kecil.
Asal-usul. Apabila orang Sabu bicara tentang asal-usulnya, maka pembicaraan akan dimulai dengan asal-usul alam semesta. Menurut mereka, alam semesta berasal dari Deo Ama, pangkal dari segala sesuatu, menurunkan segala benda alam termasuk manusia itu sendiri.
Demografi. Sumber data tahun 1979 mencatat jumlah penduduk kedua kecamatan tersebut di atas adalah 53.716 jiwa. Hampir seluruhnya adalah orang Sabu, karena jumlah pendatang hanya sekitar 2 persen.
Pola Perkampungan. Perkampungan asli orang Sabu ini berpola mengelompok padat yang dibangun di puncakatau lereng bukit. Sebuah kampung biasanya diberi pagar batu atau karang dengan bentuk elips atau empat persegi panjang dengan keempat sudutnya melengkung. Kampung itu membujur dengan arah timur barat. Seperti disebutkan di atas pulau Sabu dianggap barat.
Pranala luar =
Referensi
- ^ Melalatoa, M. Junus. (1995). Ensiklopedia Suku Bangsa di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.