Lompat ke isi

Beri arar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 4 Januari 2020 12.53 oleh Anya Iziatanaf (bicara | kontrib) (menambahkan informasi)
Beri yang ungu adalah beri sudah tua dan yang hijau yang masih muda.

Juniper beri adalah biji buah pinus betina dari tanaman juniper. Juniper beri berbentuk bulat dan bersisik. Sisiknya sangat penuh hingga menyerupai kulit buah.[1] [2] [3] Juniper beri dipakai sebagai rempah dengan rasa yang getir.[4] [5]

Juniper beri (Juniperus communis L.) adalah bagian dari genus yang memiliki 60 sampai 70 spesies yang berbeda. Jenis juniper beri yang paling sering digunakan adalah yang berasal dari variasi Juniperus communis L. Nama lazimnya adalah juniperus, juga dikenal sebagai buah juniperi, juniper, dan "cabang supernatural".[4]

Juniper beri muda berwarna kehijauan dan pada sebagian besar varietas akan berubah warna menjadi ungu saat matang setelah kurang lebih dua sampai tiga tahun.[2] [6] [7]

Ilustrasi Juniperus communis

Juniper beri pertama kali muncul sekitar 250 juta tahun yang lalu. Mereka telah ada di bumi ini saat sebagian besar daratan masih bergabung dalam satu benua yang disebut Pangaea, dan ini menjelaskan mengapa spesies tunggal Juniperus communis bisa berasal dari Eropa, Asia dan Amerika Utara.[3]

Sejarah

Penggunaan juniper beri pertama kali yang pernah tercatat adalah dalam papyrus Mesir tahun 1500 sebelum masehi dan digunakan untuk mengobati infeksi cacing pita.[1][8][9] Juniper adalah simbol kesuburan Dewi Ashera orang-orang Kanaan. Orang Eropa barat menanam pohon ini di dekat pintu rumah mereka untuk menghalau penyihir. Asap juniper digunakan orang Skotlandia untuk menangkis iblis dan orang Tibet menggunakannya untuk menyingkirkan iblis.[8] Orang Romawi menggunakan juniper beri untuk membersihkan pencernaan dan penyakit perut. Herbalis ternama abad pertengahan Culpeper, menggunakannya untuk perut kembung.[1][9][10]

Pada abad pertengahan, juniper beri dianggap sebagai ramuan pelindung dan digunakan untuk menangkal ilmu hitam atau sihir. Asap pembakarannya yang wangi digunakan untuk ritual penyucian dan membantu dalam meramal. Pada perayaan festival api Samhain orang-orang Celtic, juniper beri dibakar untuk memulai hubungan dengan dunia lain.[1]

Penduduk asli Amerika Utara menggunakan juniper beri untuk mengobati tuberkulosis dan infeksi kandung kemih. Orang Yunani sendiri menggunakannya dalam upacara penyucian dan untuk meningkatkan stamina atlet.[4][9] Orang Romawi menggunakan juniper beri untuk mengganti lada hitam yang mahal karena diimpor dari India.[4]

Buah juniper beri bahkan telah ditemukan di dalam makam orang Mesir yaitu Tutankhamun, mereka menggunakannya sebagai ramuan obat dan dalam proses pembalsaman mayat.[4][9]

Dalam pengobatan tradisional Cina, juniper beri telah berabad-abad digunakan sebagai  stimulan untuk ginjal dan kandung kemih, digunakan juga sebagai antibiotic untuk infeksi dan obat untuk masalah pencernaan pada lambung usus dan limpa.[4]

Orang Zuni Indian menggunakan juniper beri untuk membantu persalinan, herbalis di Inggris menggunakannya untuk mengobati gagal jantung kongestif dan menstimulasi menstruasi dan oleh herbalis Amerika abad Sembilan belas, juniper beri digunakan untuk mengobati gagal jantung kongestif, gonore dan infeksi saluran kemih.[10][11]


Deskripsi

Juniper beri merupakan tanamana gymnospermae yang berbentuk semak-semak atau pohon kecil dengan kulit pohon berwarna coklat kemerahan. Tunas kecilnya berbentuk segitiga. Rantingnya berbentuk silinder, ramping, halus dan menjalar. Pucuknya sekitar 3 mm dengan sisik-sisik. Daun mudanya berbentuk seperti jarum yang membujur, Panjang 5-12 mm, ujungnya tajam, beruas di bagian dasarnya dan berduri. Daunnya tersusun dalam 3 gelungan dan tetap seperti itu selama 3 tahun, merupakan jenis tanaman yang tumbuh langsung dari tangkainya dengan stoma tunggal yang besar di bagian atas, kadang-kadang dibagi oleh garis hijau sampai ke pangkalnya dan seringkali memiliki kelenjar yang mengeluarkan getah.[12]

Tanaman ini biasanya bersifat dioseus. Buah pinus jantannya (strobili) berukuran 8 mm, tunggal, matang dan gugur setiap tahun dengan 3-6 ulir benang sari; serbuk sarinya tidak bersayap. Buah pinus betinanya timbul dari pangkal daun, 5-10 mm dan berbentuk bulat sempurna atau dengan variasi bentuk oval; di bagian dasarnya dikelilingi sedikit sisik yang berfungsi mirip daun, tetap seperti itu hingga matang, kemudian bergabung menjadi satu dan berbentuk beri dan berwarna biru saat matang. Buah pinus betina ini memanjang, membulat seperti telur dengan tiga sudut,dengan lekuk dan kantung getah di seluruh permukaannya; satu buah pinus betina menghasilkan 1-3 biji benih, masing-masing panjangnya 4-5 mm, tertancap pada daging buah manis yang bergetah, dan tetap tersimpan di dalam buah pinus saat terpencar. Buah pinus betina matang dalam kurun waktu satu sampai tiga tahun.[12]

Juniperus communis merupakan spesies juniper yang paling tersebar luas, hidup berdekatan dengan spesies sejenis lainnya. Para peneliti membedakan jenis satu dengan yang lain berdasarkan kualitas tanah, karakteristik organisme unsur hara dan faktor iklim. Adams menyebutkan setidaknya sepuluh varietas Juniperus communis ini.[12]

Penelitian

Sebuah penelitian di tahun 2007 menemukan bahwa juniper beri memperbaiki dispepsia pada hewan coba. Penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2016 dan diterbitkan dalam satu jurnal peer-review bidang Produk Alami dan Farmakognosi menemukan bahwa ekstrak juniper beri efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan arthritis rheumatoid dan sklerosis multiple dan juga berguna dalam pengobatan beberapa jenis kanker.[4]

Penelitian pada tahun 2010 menunjukkan bahwa juniper beri memiliki efek anti oksidan kuat dalam komponen yang dikenal dengan bioflavonoid dan flavonoid, yang merupakan komponen yang lazim ditemukan dalam sayuran dan buah-buahan. Penelitian ini juga menemukan lebih dari 87 komponen anti oksidan alami di dalam juniper beri. Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang positif untuk aktivitas antimikroba dari juniper beri. Minyak juniper beri juga diketahui mampu melawan bakteri Staphylococcus aureus, enterobakteria dan beberapa jenis kuman penyebab pneumonia.[4]


[4]

Referensi

  1. ^ a b c d "Juniper Berry Benefits & Information". Indigo Herbs (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-25. 
  2. ^ a b "Juniper Berry: Top Health Benefits [2019 List]". urbol.com (dalam bahasa Inggris). 2018-06-14. Diakses tanggal 2019-11-25. 
  3. ^ a b "Piney & Pungent Juniper Berries". Lowlander Beer (dalam bahasa Inggris). 2018-10-02. Diakses tanggal 2019-11-25. 
  4. ^ a b c d e f g h i "The Health Benefits of Juniper Berries". Verywell Health (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-25. 
  5. ^ "Juniper Berries Benefits, Uses, Side Effects and Interactions". Dr. Axe (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-25. 
  6. ^ "Juniper berry". Monterey Bay Spice Company. Diakses tanggal 2019-11-25. 
  7. ^ "Juniper Berries - Wild Rose College of Natural Healing" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-25. 
  8. ^ a b "Mountain Rose Herbs: Juniper Berries". www.mountainroseherbs.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-03. 
  9. ^ a b c d "Juniper defines Gin. An indepth look at the spirit's core botanical". Gin Foundry (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-03. 
  10. ^ a b Ana, Soumy (2006). Menjaga Kesuburan. Jakarta: Gema Insani Press. hlm. 116. ISBN 9789799959553. 
  11. ^ "Juniper Berry | Winchester Hospital". www.winchesterhospital.org. Diakses tanggal 2020-01-03. 
  12. ^ a b c Ravindran, P. N. (2017). The Encyclopedia of Herbs and Spices. Wallingford United Kingdom: CAB International. hlm. 484–486. ISBN 9781780643151.