Lompat ke isi

Portal:Seni/Intro

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 16 Januari 2020 13.33 oleh RianHS (bicara | kontrib) (Perbaikan tata bahasa)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Kuas dan kanvas
Kuas dan kanvas

Seni merupakan hasil dari proses kreatif manusia, proses kreatif ini melibatkan pengalaman dari seluruh indera manusia. Seni tidak hanya ekspresi dari kreativitas melainkan juga mengandung intisari dari kehidupan seorang seniman. Dapat diartikan juga seni sebagai intisari dari ekspresi kreativitas manusia yang merespon kondisi lingkungannya yang berhubungan dengan budaya, interaksi sosial, keyakinan, politik, bahkan sampai dengan respon terhadap teknologi.

Seseorang yang ingin bergelut di dunia seni harus mempersiapkan dirinya bersedia memahami bahasa universal, kode-kode alam, dan ribuan keyakinan yang bermunculan. Kemudian, seniman akan menghasilkan karya seni dari pengalamannya tersebut ke dalam bentuk musik, sastra, lukisan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Karya seni, yang merupakan hasil dari kreativitas manusia terkadang sulit untuk dipahami oleh orang lain. Seni bisa dipahami oleh siapa saja asalkan dia mampu menangkap kode-kode yang tertera dalam karya seni yang telah diterbitkan. Tanpa pemahaman terhadap kode-kode karya seni tersebut, seorang individu akan kesulitan untuk memahami sebuah karya seni.

Dalam penciptaan karya seni, setiap artis yang bergelut di dunia seni memilih sendiri parameter kerjanya. Dia memiliki lingkungan yang mempengaruhinya, entah itu dari budaya, kepercayaan, atau pun interaksi sosial dari lingkungannya. Oleh karena itu, untuk mengartikan atau membaca sebuah karya seni tidak dapat dilepaskan dari keterlibatan seniman terhadap lingkungannya.

Bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.

Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermakna kematian dan mawar merah yang berarti cinta).