Situs Wadu Pa'a
Etimologi
Situs Wadu Pa'a atau Batu Pahat merupakan salah satu situs "Candi Tebing", seperti "Candi Tebing" di Gunung Kawi Tampaksiring, Bali yang memilki nilai sejarah yang cukup tinggi. Wadu Pa'a, jika dilihat dari temuannya, bukan hanya menjadi tempat pemujaan ajaran Buddha tetapi bercampur dengan ajaran Hindu yang memuja Siwa dengan petunjuk berupa relief Ganesa, Siwa Mǎhǎguru, Buddha, dan relief stupa dengan berbagai tingkat payung (chattra).
Lokasi
Terletak di Desa Kananta, Soromandi, Kota Bima, Propinsi Nusa Tenggara Barat, dengan koordinat 8°22'5" LS 118°41'15" BT, Situs Wadu Pa'a tidak terlalu jauh dari pantai. Pada sebuah teluk kecil di sebelah barat daya teluk Bima, tempat tersebut cukup terlindung dari angin dan arus laut yang kuat, sehingga merupakan tempat yang ideal sebagai tempat berlabuh. Terlebih dekat dengan lokasi situs terdapat sumber mata air yang dapat dipakai untuk minum dan menambah perbekalan para pelaut dan saudagar yang singgah.[1]
Tata Letak
Pada tebing pantai sebelah barat Teluk Bima, pada rangkaian tebing yang agak curam di sisi barat Doro Lembo (Bukit Lembo) ditemukan tinggalan budaya masa lampau yang berupa relief yang dipahatkan pada tebing. Di sekeliling tebing merupakan tanah kering dan gersang yang hanya ditumbuhi beberapa tanaman keras.
Tinggalan budaya masa lampau di Situs Wadu Pa'a dibagi dalam dua kelompok yang masing-masing kelompok berjarak sekitar 500 meter. Kelompok I letaknya di sebelah utara, dan Kelompok II letaknya di sebelah selatan di ujung Teluk Wadu Pa'a. Dilihat dari jumlah/macam pahatannya, Kelompok I merupakan kelompok yang terluas, dimana terdapat sekurang-kurangnya 21 pahatan dalam berbagai bentuk. Dimulai dari bentuk yang paling utara ke selatan, yaitu bentuk Agastya; prasasti; relief dalam ceruk yang berbentuk lingga, lapik, dan Buddha; relief stupa dengan cahttra bersusun; Ganesa; stupa dengan chattra yasthi tunggal; relief lingga-yoni; relief lingga; mahluk Gana; relief dua stupa dengan chattra bersusun 15; stupa dengan chattra bersusun 11; stupa dengan chattra tunggal; stupa bercabang tiga; tiga dasar stupa dalam sebuah ceruk; relief dua stupa dalam sebuah ceruk; relief dua lingga di dalam ceruk; lingga-yoni di dalam ceruk; relief dua stupa di dalam satu ceruk; dan relief lingga-yoni di dalam ceruk.
Pahatan pada kelompok II letaknya sekitar 500 meter ke arah selatan dari kelompok I. Pada kelompok itu terdapat pahatan relief yang menggambarkan tiga buah lapik dan relief yang menggambarkan 16 buah stupa yang mengapit sebuah ceruk arca.[1]
Referensi
- ^ a b Sedyawati, Edi, 1938-. Candi Indonesia. Latief, Feri,, Indonesia. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, (edisi ke-Cetakan pertama). [Jakarta]. ISBN 978-602-17669-3-4. OCLC 886882212.