Lompat ke isi

Psikologi komunikasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 25 Januari 2020 07.10 oleh Iffa Fadhila Hafsah (bicara | kontrib) (WikiLatih Psikologi)

Psikologi komunikasi adalah ilmu yang mempelajari usaha untuk memprediksi, menguraikan, dan mengendalikan peristiwa mental dan behaviorial dalam komunikasi. Batasan dalam komunikasi sangat luas, yaitu mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme. Dalam psikologi komunikasi, psikologi berusaha melacak alasan mengapa suatu sumber komunikasi mampu mempengaruhi orang lain dan mengapa sumber komunikasi lainnya tidak.[1]

Aubrey Fisher menyebutkan ada empat ciri pendekatan psikologi komunikasi, yaitu :

  1. Sensory reception of stimuli (penerimaan stimuli secara inderawi)
  2. Internal mediation of stimuli (proses yang menjadi perantara antara stimulus dan renspon)
  3. Prediction of response (prediksi respon)
  4. Reinforment of responses (peneguhan respon).[1]

Tujuan psikologi komunikasi

Secara umum, ada beberapa tujuan dari psikologi komunikasi :

  1. Memprediksi gerakan dan perubahan tingkah laku manusia saat terjadinya komunikasi antara komunikator dengan komunikan.
  2. Memutuskan langkah dan tindakan yang diambil dalam menghadapi lawan bicara.

Manfaat mempelajari psikologi komunikasi

Ada beberapa manfaat mempelajari psikologi komunikasi menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss :

  1. Pengertian, artinya penerimaan cermat yang didapat dari penyampaian komunikator.
  2. Kesenangan, artinya komunikasi dimaksudkan untuk menghangatkan, mengakrabkan, dan menyenangkan antara pelaku komunikasi.
  3. Mempengaruhi sikap, artinya diharapkan dengan mempelajari psikologi komunikasi, komunikator dapat bertindak persuasif.
  4. Hubungan sosial yang baik.
  5. Tindakan, artinya dapat mempengaruhi tindakan sehingga menimbulkan pengertian terhadap penyampaian komunikasi.[1]

Referensi

  1. ^ a b c "Psikologi Komunikasi - PDF Free Download". docplayer.info. Diakses tanggal 2020-01-25.