Rakai Gurunwangi
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh Naval Scene (Kontrib • Log) 1750 hari 472 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Rake Gurunwangi Dyah Bhadra adalah seorang raja Kerajaan Medang (Mataram Kuno), yang memerintah pada akhir abad ke-9 Masehi.[1][2] Namanya tercantum pada daftar raja dalam Prasasti Wanua Tengah III, dan ia naik tahta menggantikan Rakai Panumwangan.[1] Dalam Prasasti Munggu Antan, gelarnya ialah Sri Maharaja Gurunwangi.[3]
Masa pemerintahannya amat singkat, antara 27 Januari s.d. 24 Februari 887 M.[2][3] Sesudahnya, terjadi kekosongan raja pemegang kekuasaan selama beberapa tahun,[1] hingga naiknya Dyah Balitung sebagai raja selanjutnya pada 898 M.[2]
Selain itu, ditemukan tokoh yang bergelar Rakai Gurunwangi Dyah Ranu pada prasasti pendek di Candi Plaosan Lor.[3][4] Tulisan pada prasasti tersebut tanpa tahun, namun diperkirakan berasal dari pertengahan abad ke-9.[3]
Lihat pula
Referensi
- ^ a b c Ras, J. J. (2014). Masyarakat dan Kesusastraan di Jawa. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. ISBN 978-979-461-899-8.
- ^ a b c Arif, H. A. Kholiq (2010-01-01). MATA AIR PERADABAN ; Dua Milenium Wonosobo. Lkis Pelangi Aksara. ISBN 978-979-25-5331-4.
- ^ a b c d Nastiti, Titi Surti (2016-01-03). Perempuan Jawa: Kedudukan dan Peranannya dalam Masyarakat Abad VIII-XV. Dunia Pustaka Jaya. ISBN 978-979-419-713-4.
- ^ BPCB Jateng (11 September 2014). "PRASASTI-PRASASTI PENDEK DARI CANDI PLAOSAN LOR". Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia. Diakses tanggal 29 Januari 2020.
Didahului oleh: Rakai Panumwangan |
Raja Medang
(Wangsa Sanjaya) |
Diteruskan oleh: Dyah Balitung |