Lompat ke isi

Rakai Gurunwangi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 29 Januari 2020 10.47 oleh Naval Scene (bicara | kontrib) (+ref)

Rake Gurunwangi Dyah Bhadra adalah seorang raja Kerajaan Medang (Mataram Kuno), yang memerintah pada akhir abad ke-9 Masehi.[1][2] Namanya tercantum pada daftar raja dalam Prasasti Wanua Tengah III, dan ia naik tahta menggantikan Rakai Panumwangan.[1] Dalam Prasasti Munggu Antan, gelarnya ialah Sri Maharaja Gurunwangi.[3]

Masa pemerintahannya amat singkat, antara 27 Januari s.d. 24 Februari 887 M.[2][3] Sesudahnya, terjadi kekosongan raja pemegang kekuasaan selama beberapa tahun,[1] hingga naiknya Dyah Balitung sebagai raja selanjutnya pada 898 M.[2]

Selain itu, ditemukan tokoh-tokoh yang bergelar Rakai Gurunwangi Dyah Ranu dan Rakai Gurunwangi Dyah Saladu, pada prasasti pendek di Candi Plaosan Lor.[3][4][5] Tulisan pada prasasti tersebut tanpa tahun, namun diperkirakan berasal dari pertengahan abad ke-9.[3]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c Ras, J. J. (2014). Masyarakat dan Kesusastraan di Jawa. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. ISBN 978-979-461-899-8. 
  2. ^ a b c Arif, H. A. Kholiq (2010-01-01). MATA AIR PERADABAN ; Dua Milenium Wonosobo. Lkis Pelangi Aksara. ISBN 978-979-25-5331-4. 
  3. ^ a b c d Nastiti, Titi Surti (2016-01-03). Perempuan Jawa: Kedudukan dan Peranannya dalam Masyarakat Abad VIII-XV. Dunia Pustaka Jaya. ISBN 978-979-419-713-4. 
  4. ^ BPCB Jateng (11 September 2014). "PRASASTI-PRASASTI PENDEK DARI CANDI PLAOSAN LOR". Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia. Diakses tanggal 29 Januari 2020. 
  5. ^ Sukamto (2018-07-04). Perjumpaan Antarpemeluk Agama di Nusantara. Deepublish. ISBN 978-602-475-476-1. 
Didahului oleh:
Rakai Panumwangan
Raja Medang

(Wangsa Sanjaya)
887

Diteruskan oleh:
Dyah Balitung