Lompat ke isi

Mayawati

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 11 Februari 2020 13.40 oleh Anya Iziatanaf (bicara | kontrib) (menghapus templat)
Mayawati
President Partai Bahujan Samaj
Mulai menjabat
18 September 2003
Sebelum
Pendahulu
Kanshi Ram
Pengganti
Petahana
Sebelum
Anggota Parlemen Rajya Sabha
Masa jabatan
3 April 2012 – 20 Juli 2017 (mengundurkan diri)
Pengganti
Anil Agrawal, PBJ
Daerah pemilihanUttar Pradesh
Perdana Menteri Uttar Pradesh ke-17
Masa jabatan
3 Juni 1995 – 18 Oktober 1995
Sebelum
Pendahulu
Mulayam Singh Yadav
Sebelum
Daerah pemilihanHarora
Masa jabatan
21 Maret 1997 – 21 September 1997
Daerah pemilihanHarora
Masa jabatan
3 Mei 2002 – 29 Agustus 2003
Masa jabatan
13 Mei 2007 – 15 Maret 2012
Informasi pribadi
Lahir
Mayawati Prabhu Das

15 Januari 1956 (umur 68)
New Delhi, India
Partai politikPartai Bahujan Samaj
Tempat tinggalLucknow, Uttar Pradesh, India
Alma mater
PekerjaanPolitisi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Mayawati adalah politikus India, pemimpin Partai Bahujan Samaj (PBS) dan Perdana Menteri Uttar Pradesh sebanyak empat kali.[1] Mayawati lahir di Delhi India pada tanggal 15 January 1956 dengan nama lengkap Kumari Mayawati Das. Dia mendapatkan gelar sarjana hokum dari Universitas Delhi. Pada tahun 1984 dia bergabung dengan Partai Bahujan Samaj (PBS) yang baru didirikan oleh Kanshi Ram. Karir politiknya dimulai pada tahun 1989 saat memenangkan kursi di parlemen Lok Sabha. Mayawati tiga kali menduduki kursi parlemen Lok Sabha (parlemen India yang lebih rendah disebut juga rumah rakyat), tiga kali juga menduduki kursi parlemen Rajya Sabha (parlemen India yang lebih tinggi atau dewan negara).[2]

Mayawati terpilih menjadi Perdana Menteri Uttar Pradesh pada tahun 1995 dan merupakan wanita pertama dari golongan dalit yang menjabat posisi ini. Setelahnya, Mayawati menjabat posisi ini tiga kali yaitu tahun 1997, tahun 2002-2003 dan 2007-2012. Mayawati adalah pemimpin Parta Bahujan Samaj sejak tahun 2003 menggantikan mentor politiknya yang juga pendiri partai, Kanshi Ram [2][3][4]

Keberadaan Mayawati di Partai Bahujan Samaj membuatnya menjadi symbol ikonik di antara kaum dalit dengan sebutannya yang popular sebagai "Behenji" atau saudara perempuan. Kontribusinya kepada partai ditunjukkan dengan banyaknya dana yang berhasil Mayawati galang untuk PBS.[3]

Pada tahun 2002, Biro Pusat Investigasi (BPI) menuduhnya terlibat dalam penyimpangan keuangan pada proyek corridorTaj Mahal. walaupun pada tahun 2007 dinyatakan tidak ada bukti yang cukup atas tuduhan terhadap Mayawati. Dia juga menghadapi tuduhan pemerintahan yang jelek, memperkaya diri sendiri hingga dipertanyakannya komitmen Mayawati terhadap kasta-kasta rendah saat masa jabatannya sebagai Perdana Menteri Uttar Pradesh yang keempat kalinya.[2][3]

Awal kehidupan

Mayawati lahir dari keluarga dalit/paria (golongan orang yang dalam system kasta di India tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan apapun kecuali pekerjaan paling rendah, disebut juga golongan untouchable atau golongan yang diharamkan untuk disentuh yang juga adalah kaum yang tidak berkasta serta keberadaannya tidak dianggap dalam masyarakat tradisional India) dengan nama lengkap Kumari Mayawati das. Mayawati lahir di rumah sakit Shrimati Sucheta Kriplani pada tanggal 15 Januari 1956. Ayahnya Prabhu Das adalah seorang pegawai kantor pos di Badalpur Gautam Buddha Nagar, dan ibunya Ram Rathi.[3][4][5][6]
Mayawati memperoleh gelar B.A. (bachelor of art) dari Perguruan Tinggi untuk Perempuan Kalindi yang berada di bawah Universitas Delhi. Gelar B.Ed (bachelor of education atau sarjana pendidikan) di Perguruan Tinggi VLMG, Ghaziabad pada tahun 1976 dan gelar LL.B (legum baccalaureus atau sarjana hokum) dari Universitas Delhi pada tahun 1983. Antara tahun 1977 hingga 1984 Mayawati mengajar di koloni Inderpuri Jugghi Jupri di Delhi sambal mempersiapkan ujian IAS ( Indian Administrative Service). Di tahun 1977, politisi terkenal untuk kaum dalit, Kanshi Ram, secara kebetulan berkunjung ke rumahnya. Kanshi Ram terkesan dengan kemampuan dan keberanian Mayawati saat berbicara tentang ide-idenya. Dia kemudian memotivasi Mayawati untuk terjun ke duani politik dengan mengatakan padanya "Aku akan membuatmu menjadi pemimpin besar suatu hari nanti sampai-sampai bukan hanya satu tapi semua pegawai IAS akan berbaris untuk menunggu perintahmu". Pada saat Kanshi Ram membentuk Partai Bahujan Samaj di tahun 1984, dia mengajak Mayawati untuk bergabung.[1][3][4][6]

Karir politik

Saat mulai bergabung dengan Partai Bahujan Samaj di tahun 1984, Mayawati dua kali gagal dalam pemilihan pada tahun 1985 dan 1987 sebelum akhirnya bisa menang di daerah pemilihan Uttar Pradesh pada tahun 1989. Dia terpilih sebanyak tiga kali untuk duduk di parlemen Lok Sabha yaitu pada tahun 1998,1999 dan 2004, serta tiga kali di parlemen Rajya Sabha pada tahun 1994, 2004 dan 2012).

Partai Bahujan Samaj adalah partai yang menyuarakan dan mewakili masyarakat golongan bawah dalam hirarki sosial Hindu di India. Mereka yang dimaksud adalah golongan yang tidak berkasta, penduduk pribumi dan golongan minoritas yang lainnya baik itu minoritas dari sisi agama maupun sosial. Partai ini giat memberikan kritik tentang ketidaksetaraan dalam system kasta dan memperjuangkan hak golongan bawah di India dalam berbagai aspek kehidupan. Mayawati lewat partai ini, membawa banyak perubahan di sector pemerintah dan sector swasta untuk golongan minoritas dan golongan bawah. Di India, keterlibatan golongan minoritas ini di segala bidang dibatasi oleh system kasta. Kontribusi Mayawati menyebabkan meningkatnya jatah untuk golongan minoritas.[7]

Mantan Perdana Menteri India P.V. Narasimha Rao menyebutnya sebagai keajaiban demokrasi saat menjabat sebagai Perdana menteri Uttar Pradesh untuk pertama kalinya. Mayawati adalah wanita dari golongan dalit pertama yang menjadi perdana menteri, sekaligus perdana menteri wanita termuda yang pernah menjabat.[8][9][6] Pendukung PBS menyebutnya sebagai Behenji (saudara perempuan). Pada tahun 2001, Kanshi Ram menunjuknya sebagai pemimpin partai menggantikannya.[6][10]

Mayawati menjabat sebagai Perdana Menteri Uttar Pradesh sebanyak empat kali. Yang pertama pada tahun 1995 untuk masa jabatan 4 bulan, yang kedua pada tahun 1997 masa jabatan 6 bulan, yang ketiga pada tahun 2002 masa jabatan 1 tahun 3 bulan dan terakhir pada tahun 2007 selama 5 tahun. Mayawati memberikan kontribusi yang besar terhadap kaum dalit dan Uttar Pradesh selama menjabat Perdana Menteri Uttar Pradesh. Selama masa kepemimpinannya, Mayawati membenahi semua sector. Proyek kemitraan antara swasta dan pemerintah adalah kebijakan ekonominya. Proyek ini mengerjakan banyak hal mulai dari penyediaan air minum, jalanan, sarana transportasi, kesehatan, industry, energi dan banyak lagi. Bagi para petani, pemerintah mengadakan proyek bantuan finansial bagi mereka. Mayawati juga terus mendorong perekonomian dan perdagangan dengan membangun Jalur Cepat Gangga, Jalur Cepat Yamuna dan Kanal Gangga yang bukan hanya mampu mengontrol banjir tapi juga mengurangi waktu tempuh perjalanan yang berdampak pada ekonomi. Mayawati menciptakan skema kontrak pengadaan untuk pemerintah dengan system transparansi internet sehingga siapa saja bisa melihat dan melakukan control. Berbagai kebijakan ekonominya meningkatkan fasilitas infrastruktur, meningkatkan kesempatan kerja, merangsang ekspor dan investasi domestik dan asing. Ini menyebabkan peningkatan laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Uttar Pradesh hingga di angka 17% yang merupakan PDB tertinggi yang dimiliki Uttar Pradesh. Di sector Pendidikan, Mayawati meningkatkan anggarannya hingga 18% pertahun serta menambah program beasiswa. Di bidang hokum, ada banyak kebijakan yang dibuat oleh Mayawati. Salah satunya adalah membentuk Dewan Perekrutan Polisi Uttar Pradesh. Sekitar 18.000 polisi dengan system perekrutan yang tidak jelas, dipecat di masa kepemimpinannya dan polisi-polisi yang korupsi dipecat, Mayawati juga membentuk Tim Anti Teroris dan Undang-Undang Gangster. Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah Uttar Pradesh, para pesohor dan orang-orang yang berpengaruh, yang terbukti melakukan pelanggaran hokum, semuanya diproses di bawah motto "semua setara di hadapan hokum". Ini termasuk beberapa Menteri, mantan Menteri dan legislator tanpa pandang bulu. Mayawati juga memberikan perhatian terhadap tindak kekerasan dan pemerkosaan terhadap wanita yang tinggi di India. Dia membentuk kantor polisi wanita, bantuan lewat telepon untuk korban dan perencanaan keluarga untuk kaum wanita. Hal ini dinilai berhasil, karena persentase tindak kriminal terhadap wanita yang dijatuhi hukuman di Uttar Pradesh adalah sekitar 94,1%. Menyebabkan penurunan angka kejahatan terhadap kaum wanita yang bahkan lebih rendah dari rata-rata kasus di tingkat nasional. Di masa kepemimpinan Mayawati pula, Uttar Pradesh menyelenggarakan balap mobil Formula Satu yang pertama di Sirkuit Internasional Buddh.[10][11]

Kontroversi

Di tahun 2002, namanya terseret Bersama menterinya Nasimuddin Siddiqui dalam kasus Koridor Taj Mahal. Mereka dituduh terlibat penggelapan dana sebesar Rs 175 crore (sekitar 360,5 milyar rupiah) walaupun pada tahun 2007 dinyatakan tidak ada bukti yang cukup terhadap Mayawati. Dia juga dikritik karena menghabiskan uang untuk 75 patung-patung gajah symbol partainya dan juga patung dirinya. Pada tahun WikiLeaks mengkritiknya karena mempekerjakan orang untuk mencicipi makanan untuknya dengan alasan keamanan dan karena mengirimkan jet pribadi ke Mumbai untuk mengambil sepasang sandal. pada tanggal 15 April, Komisi pemilu India (KPI) larangan kampanye selama 48 jam karena pelanggaran aturan pemilihan. Belakangan, komitmen mayawati terhadap kaum Dalit dan minoritas pun mulai dipertanyakan karena strategi politiknya yang melibatkan kasta brahmana di dalam Partai Bahujan Samaj. Dia juga dituduh memperkaya diri sendiri karena jumlah kekayaannya yang meningkat pesat serta kepemilikan beberapa property. Pada salah satu perayaan ulang tahunnya yang dirayakan sebagai hari Jan Kalyankari Diwas oleh pendukungnya, dia muncul dengan perhiasan sarat berlian.[2][4][9]

Referensi

  1. ^ a b "Mayawati - BSP Supremo in Elections 2019". www.astroyogi.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-03. 
  2. ^ a b c d "Kumari Mayawati | Biography & Facts". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-05. 
  3. ^ a b c d e "Mayawati Biography - About family, political life, awards won, history". www.elections.in. Diakses tanggal 2020-02-05. 
  4. ^ a b c d "Mayawati Age, Biography, Facts & More » StarsUnfolded". StarsUnfolded (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-05. 
  5. ^ Liputan6.com (2019-07-25). "Mengenal Kaum Dalit, 'Kasta Haram' di India yang Kian Terpinggirkan". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-02-05. 
  6. ^ a b c d "Mayawati Biography - Mayawati Indian Profile, Childhood, Life, Timeline". www.iloveindia.com. Diakses tanggal 2020-02-05. 
  7. ^ "Bahujan Samaj Party | political party, India". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-05. 
  8. ^ "Mayawati Biography - Awards, History, Political Life, Education | Biography". stillunfold.com. Diakses tanggal 2020-02-05. 
  9. ^ a b "Political icon Mayawati won't contest poll". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2019-03-20. Diakses tanggal 2020-02-05. 
  10. ^ a b Burke, Jason (2012-02-07). "Mayawati – the untouchable idol of India's most populous state". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2020-02-06. 
  11. ^ "What are the developments done by mayawati in uttar pradesh? - Quora". www.quora.com. Diakses tanggal 2020-02-06.