Lompat ke isi

PS Barito Putera

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 14 Februari 2020 07.04 oleh Benhafeez1988 (bicara | kontrib) (Sepanjang masa: Koreksi tahun)
PS Barito Putera
Nama lengkapPersatuan Sepakbola Barito Putera
JulukanLaskar Antasari
Bakantan Hamuk
Berdiri21 April 1988; 36 tahun lalu (1988-04-21)
StadionStadion 17 Mei
(Kapasitas: 15,000)
PemilikPT Putera Barito Berbakti
ManajerMundari Karya
PelatihDjadjang Nurdjaman
LigaLiga 1
2019Peringkat 13
Situs webSitus web resmi klub
Kostum kandang
Kostum tandang
Kostum ketiga
Musim ini

PS Barito Putera (singkatan dari: Persatuan Sepak Bola Barito Putera) adalah klub sepakbola Indonesia berbasis di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang bermain di Liga 1 sejak musim 2013.

Barito Putera didirikan pada tahun 1988 dan bermarkas di Stadion 17 Mei Banjarmasin.

Klub sekota Barito Putera adalah Peseban Banjarmasin yang berlaga di Liga 3 dan klub kota tetangga Martapura FC yang berlaga di Liga 2.

Sejarah

Masa Awal

Barito Putera dibentuk dengan harapan memajukan sepak bola Kalimantan Selatan. Lahir dari inisiatif H. Abdussamad Sulaiman HB, yang saat itu sedang mempertaruhkan nyawa di RS Pondok Indah Jakarta karena dihadapkan pada operasi besar.

Kerangka awal tim berasal dari Persinus Banjarmasin, klub amatir asal Kalimantan Selatan yang juga didirikan oleh Abdussamad pada tahun 1975, dan dari tim persiapan PON Kalimantan Selatan tahun 1988, seperti Radiani, Tarmizi (Barabai), Masransyah (Rantau), Abdillah, Sultan (Martapura), dua bersaudara M. Yusuf dan M. Riduan, Sir Yusuf Huwae, Enong Noordiansyah, dan Marjono (Banjarmasin). M. Yusuf ditunjuk menjadi kapten pertama Barito.

Karena ingin berbicara banyak di Kompetisi Galatama Barito Putera mendatangkan pemain-pemain Nasional seperti Agus Salim, Muchtar, dan Abunawas dari Ujung Pandang, kemudian dari Jawa Barat didatangkan M. Yunus, Nadir Salasa dari Surabaya, Sugiarto dari Malang dan Priyo Haryadi dari Jakarta. Awal berdirinya langsung mengikuti Galatama, dengan manajer M Hatta dan pelatih Andi Lala.

Pada Kompetisi Galatama 1988, Barito hanya dapat bertengger di urutan 18. Barito kalah bersaing dengan tim - tim besar yang sudah matang sebelumnya semacam Kramayudha Tiga Berlian, Pelita Jaya, Makassar Utama, Niac Mitra dan Arema Malang[1].

Era Ligina

Pada edisi pertama Ligina 1, merupakan musim yang tak bisa dilupakan, Barito Putera yang saat itu dimanejeri H. Rahmadi HAS sukses ke semifinal Ligina I. Sayang mereka tumbang di semifinal kala berhadapan dengan Persib Bandung 0-1 di Senayan. Kekalahan yang disebut oleh media-media nasional sebagai keberhasilan yang dirampok, karena kekalahan tersebut disinyalir sudah diskenariokan. Namun sepulangnya dari Senayan, Barito disambut bak Pahlawan, manusia menyemut dari Bandara Syamsuddin Noor Banjarbaru ke arah Banjarmasin sepanjang 30 km dengan kostum merah kebanggan Barito Putera pada waktu itu.[2]

Indonesia
Saiman
Indonesia
Heriansyah
Indonesia
Roni
Indonesia
Dasrul
Liga Dunhill Edisi 1 starting lineup semifinal Barito 0 – 1 Persib [3]

Pada tahun 1995, Daniel Roekito digantikan oleh pelatih asal Bulgaria Aleksandar Sasho, pelatih asing pertama mereka. Pada tahun 1996 Maryoto bergabung lagi ke Barito menggantikan Sasho Pada tahun 1997, Maryoto dan Sasho menjadi duet Barito.

Antara 1999 dan 2002, Rudy William Keltjes dan Tumpak Sihite melatih Barito. Di periode ini prestasi Barito seakan jalan ditempat dan menjadi tim medioker Liga Indonesia.

Barito Terpuruk

Meskipun dilatih oleh Frans Sinatra Huwae, karena masalah keuangan, Barito Putera diturunkan ke Divisi I Liga Indonesia pada tahun 2003. Krisis mereka berlanjut dan mereka terdegradasi ke Divisi II Liga Indonesia pada tahun 2004, meskipun telah mengganti pelatih mereka ke Gusti Gazali. Ada rumor bahwa klub itu bangkrut, namun kemudian ditepis oleh manajer Hasnuriyadi. Zainal Hadi HAS kemudian diangkat sebagai manajer dan ia menunjuk Salahudin sebagai pelatih. Akhirnya pada tahun 2008, mereka memenangkan Divisi II Liga Indonesia, dan promosi ke Liga Indonesia Divisi I.

Pada tahun 2010, Barito finish di posisi delapan dan dipromosikan ke Divisi Utama Liga Indonesia dengan pemain seperti Sugeng Wahyudi, Husin Mugni, Dwi Permana, Zulkan Arief, Adre Djoko dan sartibi Darwis.

Barito Bangkit

Pada musim Divisi Utama 2010-2011 Barito mencoba untuk keluar dari keterpurukan. Meskipun hanya bermaterikan pemain-pemain muda, Barito mampu bersaing dengan para kompetitor lainnya dan menjadi tim yang layak diperhitungkan. Di musim ini Barito mampu finish di urutan ke 6 setelah di pertandingan terakhir dikalahkan PS Sleman 0-1 dan tidak mendapatkan kesempatan untuk promosi ke Liga Super. Barito naik peringkat ke 5 setelah PSSI menghukum Persebaya Surabaya karena ketahuan memakai pemain yang tidak sah.

Skuat Barito Putera 2011/2012

Salahudin berhasil membawa Barito Putera ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia dan berhasil menjadi Raja di Divisi Utama 2011-12 setelah mengalahkan Persita Tangerang 2 - 1 di Stadion Manahan, Solo. Gol Barito Putera diciptakan oleh Sugeng Wahyudi dan Sackie Doe.

Saat tiba di Banjarmasin, skuat Barito Putera disambut bak pahlawan dan mengarak trofi juara keliling Banjarmasin dengan diringi ribuan pecinta setianya mencapai kurang lebih 3km[1].

Coach Salahudin berhasil membawa Barito Putera ke papan atas Liga Super Indonesia dengan menduduki peringkat ke 6 Klasemen akhir Liga Super Indonesia 2013 dan menjadi klub promosi terbaik Liga Super 2013[1]. Pada Liga Super 2014 barito turun pada posisi 7.

Logo & Stadion

Logo Barito Putera berbentuk sederhana dan khas klub Galatama . Pola dalam logo membentuk tulisan BP yang merupakan singkatan dari Barito Putera, angka 88 merupakan tahun berdirinya klub, warna kuning dan biru adalah warna yang identik dengan sponsor utama yaitu Hasnur Grup.[4]

Stadion

Stadion 17 Mei adalah stadion yang menjadi kandang dari Barito Putera semenjak berdiri di tahun 1988. Stadion ini dibangun oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 1974. Renovasi dilakukan pada tahun 2007, 2010 dan 2013.

Pada musim 2013, Barito Putera berkandang di Stadion Demang Lehman, karena proses renovasi yang dilakukan di Stadion 17 Mei, sampai digunakan kembali pada tahun 2015.

Di awal musim Liga 1 2019, Stadion 17 Mei kembali direnovasi dan Barito kembali berkandang di Stadion Demang Lehman.[5]

Statistik Klub

Prestasi Musim per Musim

Musim Liga Piala Indonesia Top skor
Divisi Pld M D K GF GA Pts Pos Nama Gol
1989 Galatama 34 3 8 23 14 47 14 18th  —
1990 Galatama 34 8 10 16 30 47 26 16th  —
1991 Galatama 37 13 6 8 37 25 42 7th  —
1992 Galatama 32 17 6 9 36 21 40 3rd  —
1993 Galatama (Divisi Timur) 28 8 11 9 26 35 27 11th  —
1994–95 Divisi Utama (Divisi Timur) 32 17 5 10 51 31 56 4th  — N/A N/A
Divisi Utama (2S Group A) 3 1 2 0 3 2 5 2nd
Divisi Utama (KO)1 2 1 0 0 1 3 2 3rd
1995–96 Divisi Utama (Divisi Timur) 30 9 5 16 22 42 29 15th  —
1996–97 Divisi Utama (Divisi Tengah) 20 8 5 7 23 24 29 4th  — N/A N/A
Divisi Utama (2S Group B) 3 0 1 2 2 5 1 4th
1997–98 Divisi Utama (Divisi Tengah) 17 6 6 5 17 16 24 4th  —
1998–99 Divisi Utama (Divisi Timur Grup 5) 8 3 1 4 8 10 10 3th  — Indonesia Bambang Harsoyo 6
1999–2000 Divisi Utama (Divisi Timur) 26 9 5 12 22 35 32 9th  — Indonesia Bambang Harsoyo 16
2001 Divisi Utama (Divisi Timur) 25 12 7 6 32 22 43 4th  — KamerunBako Saddisau 22
Divisi Utama (2S Group B) 3 0 0 3 2 5 0 4th
2002 Divisi Utama (Divisi Timur) 22 11 6 5 30 25 39 2nd  — KamerunBako Saddisau 16
Divisi Utama (2S Group B) 3 0 0 3 2 6 0 4th
2003 Divisi Utama 38 9 11 18 30 52 38 20th  — Prancis Yao Eloi 7
2004 Divisi 1 (Wilayah Timur) 22 6 4 12 21 32 22 11th  — Indonesia Iswadi Syukur 6
20052 Tidak berpartisipasi
2006 Divisi Dua (Grup III A) 8 2 2 3 6 10 9 3rd NP Indonesia Sutrisno 2
2007 Divisi Dua (Grup I A) 10 4 2 4 14 9 16 4th QR Indonesia Syaifullah Nazar 3
2008–09 Divisi Dua (Grup VI B) 6 4 1 1 10 6 13 1st NP Indonesia Syaifullah Nazar 13
Divisi Dua (Babak 16 besar) 2 2 0 0 9 2 6 1st
Divisi Dua (KO)3 2 2 0 0 4 1 1st
2009–10 Divisi Satu (Grup VIII) 6 6 0 0 16 1 18 1st NP Indonesia Sartibi Darwis 18
Divisi Satu (Babak 24 Besar F) 2 2 0 0 8 2 6 1st
Divisi Satu (Babak 16 Besar Grup K) 3 2 1 0 6 1 7 1st
Divisi Satu (Babak 8 Besar Grup N) 3 0 2 1 6 7 2 4th
2010–11 Divisi Utama (Grup 3) 24 11 2 11 30 23 35 4th QR Indonesia Syaifullah Nazar 5
2011-12 Divisi Utama (1R Grup 2) 20 13 4 3 41 15 43 1st NP Liberia Sackie Teah Doe 18
Divisi Utama (2R Group B) 3 1 1 1 6 3 4 2nd
Divisi Utama (KO)4 2 2 0 0 4 0 1st
2013 Liga Super 34 15 9 10 55 40 54 5th  — Mali Djibril Coulibaly 21
2014 Liga Super (Wilayah Barat) 20 6 4 10 23 31 22 7th  — Liberia Koko Lomell 9
2015 Liga Super5
2016 ISC A6 34 8 9 17 40 50 33 16th  — Brasil Luiz Júnior 17
2017 Liga 1 34 15 8 11 48 44 53 7th  — Indonesia Rizky Pora 15
2018 Liga 1 34 12 11 11 52 55 47 9th   Indonesia Samsul Arif 14
2019 Liga 1 34 11 10 13 45 51 43 13th  Round of 32 Brasil Rafael Silva 14
2020 Liga 1  —

      Champion       Runners-up       3rd place       Promoted       Relegated QR Babak kualifikasi NP Tidak berpartisipasi

Note:
^1Juara 3 bersama Pupuk Kaltim. Putaran Knockout hanya statistik, tidak menghitung poinnya.
kevakuman.
^2 PS Barito Putera tidak ikut liga yang dilaksanakan PSSI dan tim melalui kevakuman.
^3 Putaran Knockout hanya statistik, tidak menghitung poinnya.
^4 Putaran Knockout hanya statistik, tidak menghitung poinnya.
^5 Liga dihentikan dan dibekukan di Pekan ke-3.
^6 Indonesia Soccer Championship A merupakan kompetisi tidak resmi menggantikan Indonesia Super League yang sempat ditangguhkan.

Prestasi

  • Juara (1): 2008-09

Ranking Klub

Ranking Klub Asia

Per 2 Januari 2020.[6]
Ranking Sekarang Negara Tim
187 Yordania Shabab Al-Ordon
188 India Chennai City
189 Indonesia Barito Putera
190 Thailand Sisaket
191 Arab Saudi Al-Orobah

Skuat

Tim Utama

Per 06.05, Selasa, 12 November, 2024 (UTC).[7]

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
1 GK Indonesia IDN Yoewanto Setya Beny
4 DF Indonesia IDN O.K. John
5 DF Indonesia IDN Reva Adi Utama
9 FW Serbia SRB Aleksandar Rakić
11 MF Negara Palestina PLE Yashir Pinto
13 MF Indonesia IDN Bayu Pradana
14 DF Indonesia IDN Nazar Nurzaidin
15 MF Indonesia IDN Raffi Syarahil
16 GK Indonesia IDN Muhammad Riyandi
17 MF Indonesia IDN Ambrizal Umanailo
20 GK Indonesia IDN Aditya Harlan
21 FW Indonesia IDN Ilham Armaiyn
24 MF Serbia SRB Danilo Sekulić
No. Pos. Negara Pemain
26 MF Indonesia IDN Rizky Pora (captain)
31 DF Indonesia IDN Kurniawan Karman
41 FW Indonesia IDN Bagus Kaffi
46 MF Indonesia IDN David Maulana
55 DF Indonesia IDN Dandi Maulana
57 FW Indonesia IDN Ferdiansyah
60 DF Indonesia IDN Bagas Kaffa
89 DF Brasil BRA Cássio
90 MF Indonesia IDN Delvin Rumbino
93 DF Indonesia IDN Yuswanto Aditya
99 FW Indonesia IDN Kahar Musakkar
MF Indonesia IDN Sandy Abelia Tacchinardi

Staff teknis

Posisi Nama
Manager Indonesia Mundari Karya
Assistant Manager Indonesia Ihsan Kamil
Pelatih Kepala Indonesia Djajang Nurjaman
Asisten Pelatih Indonesia Yunan Helmi
Asisten Pelatih Indonesia M. Yusuf Prasetio
Pelatih Kiper Indonesia Ismairi
Pelatih Fisik Indonesia Dino Sefrianto

Sepanjang masa

Manejer Tim

Tahun Nama
1988–1990 Indonesia M. Hatta
1990–1994 Indonesia Yos Simon
1994–2004 Indonesia H. Rahmadi HAS
2004–2005 Indonesia H. Hasnuryadi Sulaiman
2005–2006 Indonesia Irwan Cahyadi
2006–2011 Indonesia Zainal Hadi
2011–2019 Indonesia Hasnuryadi Sulaiman
2020– Indonesia Mundari Karya

Pelatih Kepala

Years Coach
1988–1989 Indonesia Andi Lala
1989–1990 Indonesia Sukma Sejati
1990–1992 Indonesia Maryoto
1992–1993 Indonesia Andi Teguh
1993–1994 Indonesia Gusnul Yakin
1994–1995 Indonesia Daniel Roekito
1995–1996 Bulgaria Aleksandar Sasho
1996–1999 Indonesia Maryoto
1999–2000 Indonesia Rudy William Keltjes
2000–2001 Indonesia Daniel Roekito
2001 Indonesia Mundari Karya
2002 Indonesia Tumpak Uli Sihite
2003–2004 Indonesia Frans Sinatra Huwae
2005 Indonesia Gusti Gazali
2006 Indonesia Lulut Kistono
2007–2015 Indonesia Salahudin
2016 Indonesia Mundari Karya
2017–2019 Brasil Jacksen F. Tiago
2019 Indonesia Yunan Helmi
2019– Indonesia Djadjang Nurdjaman

Kapten

Tahun Nama
1988–1990 Indonesia Muhammad Yusuf
1990–1999 Indonesia Frans Sinatra Huwae
2000–2001 Indonesia Bambang Harsoyo
2002 Indonesia Isnan Ali
2003–2004 Indonesia Ilham Romadhona
2005 (tidak berpartisipasi dalam kompetisi)
2006 Indonesia Aji Permana
2007 Indonesia Amir Yusuf Pohan
2008 Indonesia Sugeng Budiarso
2009 Indonesia Husin Mugni
2010 Indonesia Jufri Samad
2011–2012 Indonesia Agustiar Batubara
2013 Turkmenistan Mekan Nasyrow
2014 Indonesia Fathlul Rahman[8]
2014 Turkmenistan Mekan Nasyrow[9]
2015 Indonesia Muhammad Roby[10]
2016 Indonesia Aditya Harlan[11]
2017– Indonesia Rizky Pora[12]

Apparel dan Sponsor

Periode Pabrikan apparel Sponsor utama
1988–92 Thailand FBT Indonesia Barito Pacific
1992–94 Jerman Adidas Amerika Serikat Kodak
1994–96 Britania Raya Dunhill
1996–97 Belanda Kansas
1999–00 Amerika Serikat Reebok
2000–03 Amerika Serikat Nike Indonesia Bank Mandiri
2004–12 Indonesia Dibuat oleh Klub Indonesia Hasnur Group[13]
2012–14 Indonesia Specs
2015–17 Indonesia RIORS [14]
2018 Inggris Umbro [15]
2019– Indonesia Dibuat oleh Klub[16]

Suporter

Suporter Barito Putera tersebar diseluruh wilayah Kalimantan Selatan, serta beberapa provinsi di Indonesia lainnya yang kebanyakan dari mereka adalah pelajar ataupun imigran asal Kalimantan Selatan yang tinggal diluar daerah.

Adapun kelompok suporter terbesar Barito Putera adalah Barito Mania, yang basisnya tersebar dibeberapa daerah Kalimantan dan luar pulau.

Legenda

Salahudin bergabung dengan Barito Putera pada tahun 1989 sebagai pemain hingga tahun 2000.

Pada tahun 2007, Salahudin dipanggil untuk menjadi pelatih hingga tahun 2015. Salahudin berhasil membawa Barito Putera promosi ke Liga Super Indonesia pada tahun 2013, setelah berhasil menjuarai Divisi Utama Liga Indonesia edisi 2011/2012.[17]

Frans Sinatra Huwae bergabung dengan Barito Putera pada tahun 1989 sebagai pemain hingga tahun 2000.

Setelah pensiun sebagai pemain, Frans Sinatra diberikan tugas baru untuk menjadi Pelatih pada tahun 2002 hingga tahun 2003. Frans Sinatra Huwae terasa spesial bagi suporter Barito Putera karena dia merupakan putra asli daerah yang dapat beprestasi di Persepakbolaan Nasional.[18]

Referensi

  1. ^ a b c History, baritomania.com. Diakses 2 Januari 2014.
  2. ^ "Sejarah Barito Putera" (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 6 December 2014. 
  3. ^ "Starting lists from Goal.com(Indonesia) Facebook fan page". Barito vs Persiv Goal.com Facebook. Retrieved 22 January 2017. 
  4. ^ "Nilai-nilai inti Hasnur Grup" (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 14 Desember 2018. 
  5. ^ "Markas Barito Bakal Pindah ke Demang Lehman". Kompas.id (dalam bahasa Indonesia). 2019-01-16. Diakses tanggal 2020-02-14. 
  6. ^ https://footballdatabase.com/clubs-ranking/barito-putera
  7. ^ "Daftar Pemain Barito Putera Liga 1". Diakses tanggal 15 April 2018. 
  8. ^ "Fathul Rahman Kapten Baru Barito Putera" (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 29 January 2014. 
  9. ^ "Coach has appointed Mekan Nasyrow as captain of Barito Putera replace Fathlul Rahman" (dalam bahasa English). 
  10. ^ "M Roby Ditunjuk Sebagai Kapten Barito Putera" (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 18 February 2015. 
  11. ^ "PS Barito Putera musim 2016" (dalam bahasa Indonesian). 
  12. ^ "Rizky Pora Didapuk Jadi Kapten Barito Musim Depan" (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 3 February 2017. 
  13. ^ "Barito Putera Tetap Jadi Ikon Hasnur Group". 
  14. ^ "Superiors Jersey Barito 2015". 
  15. ^ "Bukti Keseriusan, Barito Putera Gandeng Apparel Internasional | Goal.com". Diakses tanggal 2017-10-19. 
  16. ^ "Barito Tanpa Sponsor Apparel di Musim 2019 | Goal.com". Diakses tanggal 2019-03-23. 
  17. ^ "Salahudin bawa Barito meraih Piala Divisi Utama di Manahan, Solo". Diakses tanggal 14 Desember 2013. 
  18. ^ "Ultah Sang Legenda". Diakses tanggal 19 Maret 2014. 

Lihat juga

Pranala luar