Lompat ke isi

Ratu Adil

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 14 Februari 2020 15.23 oleh 114.79.54.64 (bicara)

Ratu Adil (Satria Piningit)

Ratu Adil bersenjata Trisula Weda sedangkan Imam Mahdi bersenjatakan Pedang dengan ini sebenarnya Ratu Adil dan Satria Piningit berbeda orang, berbeda tempat, dan berbeda zaman dengan Imam Mahdi. Sebagaimana yang disebutkan oleh ramalan Jayabaya senjata Ratu Adil adalah Trisula = Senjata bermata tiga & Weda = Pengetahuan dalam arti Pengetahuan Bermata tiga yaitu Kebenaran, Kebijaksanaan, dan Keadilan. Ratu adil atau satria piningit atau sebutan sebagai bocah angon pertama kali disebutkan dalam wangsit Siliwangi. Di katakan dalam wangsit Siliwangi bahwa Bocah Angon bukanlah penggembala kerbau, kambing, kucing ataupun anjing melainkan menggembala alat tulis atau dikatakan ciri-ciri bocah angon adalah seorang penggembala yang pekerjaan sebenarnya adalah penulis buku. Dikatakan dalam wangsit Siliwangi bahwa Bocah Angon memiliki rumah tiga lantai dan rumahnya dekat dengan sungai. Kaki rumahnya atau umpaknya setinggi pria dewasa. Bocah Angon hidupnya sering diterpa dengan fitnah. Dikatakan kemunculannya saat terjadi foto-foto atau bencana yang terjadi di seluruh negeri, artinya bencana terjadi hampir waktu bersamaan di seluruh negeri. Bencana itu bisa jadi bukanlah gunung meletus.karena jarak waktu meletusnya gunung yang satu dengan yang lain sangat jauh jaraknya. Bisa dipastikan bencana yang dimaksud adalah angin puting beliung yang serentak terjadi antara bulan November 2017 hingga Januari awal 2018.

Anda sangat mudah menebak kira-kira siapa si bocah angon bila melihat gejala alam yang terjadi pada periode bencana dengan seorang penulis buku yang di fitnah lalu masuk sebuah berita. Namun pastikan bahwa memang rumahnya tiga lantai dan rumahnya di tengah hutan karena ia adalah seseorang yang dipingit dan memingitkan diri.

Satria piningit dan ratu adil adalah sosok yang beda. ratu sebutan untuk wanita dan pasti dia seorang wanita. Agaknya prabu Siliwangi masih belum paham akan wangsit yang ia terima. Karena sebenarnya bocah angon (satria piningit) menikah dengan seorang ratu yang masih keturunan Rara Santang. Sementara satria piningit masih keturunan dari Kian Santang dan mereka berdua adalah duo santang yang menulis buku secara bersama-sama.

Satria piningit adalah pertapa zaman now, dimana ia bertapa ditengah keramaian. Lantas mengapa ia tidak bertapa di tempat sepi seperti orang zaman dahulu? Jawabannya pastilah ia terpaksa bertapa di tengah keramaian. Ia dipenjara lantaran di fitnah dan ia bertapa di dalam penjara itu.

Di wangsit Siliwangi juga dikatakan bahwa rumah bocah angon sudah kosong saat masyarakat datang untuk meminta pertolongannya. Namun ia telah pergi bersama pria berjanggut ke Lebak cawene. Pria berjanggut ini masih menjadi misteri, bisa jadi dia adalah imam Mahdi atau bisa jadi dia adalah guru sejati nya si bocah angon.

Satria piningit bukanlah imam Mahdi, mereka adalah sosok yang berbeda. Satria piningit dan ratu adil pun juga dua sosok yang berbeda dan disatukan oleh pernikahan dan mereka berdua menulis buku.

Dikatakan bahwa satria piningit dan atau ratu adil datang membawa senjata trisula, (senjata bermata tiga) dan Wedha. Senjata yang dimaksud adalah bukan senjata yang sebenarnya melainkan sebuah sistem yang dapat mensejahterakan kehidupan banyak orang. Satria piningit dan ratu adil akan hidup berpindah-pindah mensejahterakan banyak orang. Di mulai dari mengunjungi tiap muridnya yg tersebar di Nusantara untuk mensejahterakan banyak orang dengan sistem "trisula' yang mereka ciptakan.