Lompat ke isi

Punggok maluku

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 12 Maret 2020 05.55 oleh Wie146 (bicara | kontrib) (ref)
Punggok Maluku
Berkas:Ninox-squamipila.jpg
Punggok maluku, Ninox squamipila
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
N. squamipila
Nama binomial
Ninox squamipila
(Bonaparte, 1850)

Punggok maluku[2]:65 (Ninox squamipila) adalah spesies pungguk (sejenis burung hantu) dari suku Strigidae. Burung ini menyebar terbatas (endemik) di Pulau Seram dan sekitarnya, Provinsi Maluku, Indonesia. Dalam bahasa Inggris, burung ini dikenal sebagai Seram boobok.

Deskripsi

Burung pungguk berukuran 25 sampai 39 cm. Mahkota kepala berwarna cokelat tua, dengan punggung dan penutup sayap sedikit berbercak. Bulu terbang dan ekor berpalang. Dada berpalang kehitaman, tubuh bagian bawah sisanya keputih-putihan. Mata kuning. Jantan dan betina mirip, tetapi ukuran hewan betina sedikit lebih besar.

Penyebaran dan ras

Punggok maluku semula dianggap terdiri dari beberapa ras, yang menyebar luas di Kepulauan Maluku. Akan tetapi beberapa penelitian yang berlain-lainan belakangan menemukan bahwa ras-ras tersebut cukup berbeda secara genetik, sehingga kemudian masing-masing ras itu dianggap sebagai spesies tersendiri. Ras-ras yang dinaikkan statusnya tersebut adalah punggok buru (N. hantu) di Pulau Buru, punggok halmahera (N. hypogramma) di Maluku utara, punggok tanimbar (N. forbesi) di Kepulauan Tanimbar, serta punggok maluku, yang kini sebarannya terbatas di Pulau Seram dan sekitarnya.[3][4][5]

Habitat dan kebiasaan

Burung nokturnal penetap yang menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi, hutan tebang-pilih dan tepi hutan di dataran rendah dan perbukitan. Siang hari biasanya bertengger di tajuk yang lebat. Dapat ditemui dari ketinggian permukaan laut sampai 1750 mdpl. Makanan utamanya serangga, yang diburu dari tempat bertengger di tajuk tengah dan tajuk bawah hutan, kadang di tenggeran yang terbuka. Biasanya terlihat sendirian atau berpasangan.

Referensi

  1. ^ BirdLife International. (2016). Ninox squamipila. The IUCN Red List of Threatened Species 2016: e.T22727893A94965117. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2016-3.RLTS.T22727893A94965117.en. Downloaded on 12 March 2020.
  2. ^ Burung Indonesia & B. van Balen. (2010). Informasi tambahan: "Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan". Bogor: Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia.
  3. ^ Norman, J.A., L. Christidis, M. Westerman & F.A.R. Hill. (1998). "Molecular Data Confirms the Species Status of the Christmas Island Hawk-Owl Ninox natalis". Emu, 98(3):197-208. DOI: https://doi.org/10.1071/MU98028 (abstrak)
  4. ^ Rheindt, F.E. & R. Hutchinson. (2007). "A photoshot odyssey through the confused avian taxonomy of Seram and Buru (southern Moluccas)". BirdingASIA 7: 18–38.
  5. ^ Gwee, C.Y., L. Christidis, J.A. Eaton, J.A. Norman, C.R. Trainor, P. Verbelen & F.E. Rheindt. (2017). "Bioacoustic and multi-locus DNA data of Ninox owls support high incidence of extinction and recolonisation on small, low-lying islands across Wallacea". Molecular Phylogenetics and Evolution, 109: 246–258. DOI: https://doi.org/10.1016/j.ympev.2016.12.024

Pranala luar