Lompat ke isi

Atropin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 20 Maret 2020 10.22 oleh Anya Iziatanaf (bicara | kontrib) (menambahkan sejarah)
Atropin
Nama sistematis (IUPAC)
(RS)-(8-Metil-8-azabisiklo[3.2.1]oct-3-yl) 3-hidroksi-2-fenilpropanoat
Data klinis
Nama dagang Atropine, Spasmal, Spasminal
AHFS/Drugs.com monograph
MedlinePlus a682487
Kat. kehamilan A(AU) C(US)
Status hukum ?
Rute Per oral, intravena, intramuskular, rektal
Data farmakokinetik
Bioavailabilitas 25%
Metabolisme ≥50% dihidrolisa menjadi tropin dan asam tropik
Waktu paruh 2 jam
Ekskresi 15–50% diekskresikan di urine
Pengenal
Nomor CAS 51-55-8 YaY
Kode ATC A03BA01 S01FA01
PubChem CID 174174
Ligan IUPHAR 320
DrugBank DB00572
ChemSpider 10194105 YaY
UNII 7C0697DR9I YaY
KEGG D00113 YaY
ChEBI CHEBI:16684 YaY
ChEMBL CHEMBL9751 N
Sinonim Daturin [1]
Data kimia
Rumus C17H23NO3 
Massa mol. 289.369 g/mol
SMILES eMolecules & PubChem
  • InChI=1S/C17H23NO3/c1-18-13-7-8-14(18)10-15(9-13)21-17(20)16(11-19)12-5-3-2-4-6-12/h2-6,13-16,19H,7-11H2,1H3/t13-,14+,15+,16? YaY
    Key:RKUNBYITZUJHSG-SPUOUPEWSA-N YaY

Atropin adalah obat yang digunakan untuk menangani melambatnya denyut jantung dan gejala keracunan insektisida.[2] Atropin adalah zat dari golongan antikolinergik yang digunakan untuk berbagai fungsi, terutama sebagai obat untuk prosedur preoperatif (baik untuk operasi bedah umum maupun untuk operasi mata katarak).[3]

Sejarah

Atropin secara alami dapat ditemukan di dalam tumbuhan Atropa belladonna dan diekstrak pertama kali pada tahun 1831 oleh ahli kimia berkebangsaan Jerman, Heinrich Mein. Namun efek farmakologis atropin sudah diketahui jauh sebelumnya dari tanaman mandrake (akar tanaman dari genus Mandragora), Hyoscyamus niger (henbane) dan belladonna sendiri. Mandrake pertama kali digunakan dalam pengobatan pada abad keempat sebelum masehi oleh Theophrastus. Tanaman ini digunakan untuk pengobatan luka, gout, sulit tidur, dan sebagai afrodisiak. Di abad terakhir sebelum masehi, Ratu Mesir Kleopatra menggunakan ekstrak henbane untuk membesarkan ukuran pupil matanya untuk menambah daya pikat. Hal ini terus dilakukan hingga zaman renaisans Italia dan fin-de-siècle Paris. Seorang dokter dari Yunani, Pedanius Dioscorides, mengetahui efek anestesi dan efek menidurkan yang ada di dalam mandrake sekitar tahun 1. Kedokteran Islam dan orang Romawi menggunakan ekstrak Solanaceae dikombinasikan dengan opium untuk efek anestesi hingga ditemukannya laudanum, eter dan kloroform.[4][5][6][7]

Referensi

  1. ^ Rafinesque, Constantine Samuel (1828). Medical Flora; Or, Manual of the Medical Botany of the United States of ... - Constantine Samuel Rafinesque - Google Books. Diakses tanggal 2012-11-07. 
  2. ^ "Atropin". Alodokter. 2016-12-30. Diakses tanggal 2019-12-11. 
  3. ^ Riawati (23 Januari 2019). "Atropin - indikasi, dosis, interaksi dan efek samping". Alomedika. Diakses tanggal 16 Desember 2019. 
  4. ^ Holzman, Robert S. (1 Juli 1998). "The Legacy of Atropos, the Fate Who Cut the Thread of Life". Anesthesiology: The Journal of the American Society of Anesthesiologists. 89 (1): 241–249. ISSN 0003-3022. 
  5. ^ "Atropine | Definition, Actions, & Substitutes". Encyclopedia Britannica. Diakses tanggal 20 Maret 2020. 
  6. ^ "Atropin - Manfaat, Dosis, & Efek Samping". HonestDocs. Diakses tanggal 20 Maret 2020. 
  7. ^ "BIOSYNTH Molecule of the Month: Atropine". Pharmaceutical-Networking.Com. Diakses tanggal 20 Maret 2020.