Lompat ke isi

Psikologi pendidikan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 13 April 2020 15.45 oleh NicoScribe (bicara | kontrib) (Membalikkan revisi 16819187 oleh 114.142.170.41 (bicara) ?)

Psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan[1]. Studi mengenai proses pembelajaran, baik dari sudut pandang kognitif maupun perilaku, mengijinkan ilmuwan untuk memahami perbedaan individu dalam hal intelegensi, perkembangan kognitif, afek, motivasi, regulasi diri, konsep diri, serta peranannya dalam proses belajar. Bidang psikologi pendidikan banyak mengandalkan pengujian dan pengukuran dengan metode kuantitatif, untuk meningkatkan aktivitas pendidikan seperti desain pemberian instruks, manajemen kelas, dan asesmen, yang bertujuan untuk memfasilitasi proses pembelajaran dalam berbagai setting pendidikan sepanjang hidup.[2]

Bidang dalam psikologi pendidikan meliputi studi tentang memori, proses konseptual, dan perbedaan individu (melalui psikologi kognitif) dalam mengonseptualisasikan strategi baru mengenai proses belajar pada manusia. Psikologi pendidikan telah dibangun atas dasar teori operant conditioning, functionalism, structuralism, constructivism, psikologi humanistik, psikologi Gestalt, dan pemrosesan informasi.[2]

Latar belakang historis

Bidang psikologi pendidikan didirikan oleh beberapa perintis bidang psikologi sebelum abad ke-20[1].

John Dewey

Tokoh kedua yang berperan besar dalam membentuk psikologi pendidikan adalah John Dewey (1859-1952)[3].

E. L. Thorndike

Perintis ketiga adalah E. L. Thorndike (1874-1949).[4]

Seni dan ilmu pengetahuan dari mengajar

Keberhasilan seorang guru dalam mengajar sangat berkaitan dengan penguasaan sains serta seni dan keahlian mengajarnya.[5].

Psikologi pendidikan merupakan sumbangsih dari ilmu pengetahuan psikologi terhadap dunia pendidikan dalam kegiatan pendidikan pembelajaran, pengembangan kurikulum, proses belajar mengajar, sistem evaluasi, dan layanan konseling merupakan serta beberapa kegiatan utama dalam pendidikan terhadap peserta didik, pendidik, orang tua, masyarakat dan pemerintah agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara sempurna dan tepat guna[6].

Cara mengajar yang efektif

Tidaklah sama keadaan di setiap daerah, Efektif berarti kita menggunakan cara yang jitu untuk menyelesaikan masalah dalam mengajar, seperti memadamkan api dengan air.

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ a b Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010, hal. 4-14.
  2. ^ a b Snowman, Jack (1997). Educational Psychology: What Do We Teach, What Should We Teach?. "Educational Psychology", 9, 151-169
  3. ^ Glassman, M. (Inggris)"Dewey and Vygotsky: Society, Experience, and Inquiry in Educational Practice", Educational Researcher, 2001, hal. 3-14.
  4. ^ Beatty, B. "From Laws of Learning to a Science of Values", American Psychologist, 1998, hal. 1145-1152.
  5. ^ Johnson, J. A. (Inggris)Introduction to the Foundations od American Education, Boston: Allyn & Bacon, 2002.
  6. ^ Education and Personal Relationships: A Philosophical Study, Routledge (1974), ISBN 0-416-76210-7 ISBN 978-0-416-76210-5

[1]

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :0