Lompat ke isi

Abses hati

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 14 April 2020 04.22 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (replaced: leukimia → leukemia)


Abses hati
Hasil CT scan aksial dari Abses hati.
Informasi umum
SpesialisasiGastroenterologi Sunting ini di Wikidata

Entamoeba hystolytica adalah penyebab utama abses ameba pada hepar dan disentri ameba[1] Abses pada hepar dapat bersifat tunggal maupun multiple, abses yang bersifat multiple biasanya ditemukan dalam ukuran yang lebih kecil.[1] Ameba dapat berasal dari gastroinstetial melalui vena porta.[1]

Abses hati merupakan penyakit yang banyak terjadi pada bayi bersamaan dengan penyakit lainnya, seperti sepsis, infeksi vena umbilikalis, atau kanulasi pembuluh darah.[2] Selain pada bayi, penyakit ini juga dapat ditemukan pada penderita imunosupresis.[2] Dari data yang di dapatkan diketahui bahwa dari penderita abses hati, 40% ditemukan pada penderita penyakit granuloma kronis dan 20% penderita imunosupresif seperti pada penderita leukemia.[2] Abses piogenik hari bisa muncul dari beberapa titik, seperti sirkulasi porta pada penderita dengan puleflebitis atau sepsis intra-abdomen (apendisitis, penyakit radang usus), sepsis umum, dan kolangitis disertai dengan obstruksi saluran biliaris seperti pada batu empedu, pada penyakit radang usus, setelah prosedur kasai, dan pada kista koledokus.[2] Kemudian penyebaran sistemik dari infeksi intra-abdomen atau penyebaran ke sekitarnya (yang biasanya menghasilkan abses besar) dan infeksi kriprogenik saluran biliaris.[2]

Abses kecil (mikroasbes) paling sering akibat bakteremia, kandidemia, dan penyakit cakaran kucing.[2] Organisme yang terlibat adalah terutama Staphylococcus aureus, E. coli, Salmonella dan beberapa organisme anaerob.[2] Gejalanya tidak spesifik dan bisa memberi kesan infeksi sistemtis. Mungkin ada demam dan nyeri pada kuadran kanan atas dan pembesaran hati serta mungkin sakit pada perkusi.[2] Ikterus jarang: amino-transferase serum dan aktivitas alkali fosfatase mungkin meningkat ringan. Laju endap darah tinggi da nada leukositosis. Hasil biakan darah mungkin positif.[2]

Referensi

  1. ^ a b c Behrman Klirgman Arvin, Samik Whab (Ed). 1996. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
  2. ^ a b c d e f g h i Djaenudin Naradisastra, Ridad Agoes. 2005. Parasitologi Kedokteran: Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.