Lompat ke isi

Filogeografi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Filogeografi adalah ilmu yang mempelajari mengenai gabungan geografi dan filogenetik sekaligus proses penyebaran secara geografis dari genetika spesies dimaksud, sekaligus mempelajari mengenai silsilah spesies dan fokus pada biogeografi.[1][2] Tujuan dari ilmu Filogeografi adalah untuk mengelompokkan spesies serta mengetahui hubungan kekerabatan secara genetika dengan metode tertentu, dan melihat karakter molekuler dari suatu individu.[3] Filogeografi mengisi kesenjangan antara diversifikasi yang pernah terjadi dahulu kala, seperti munculnya perbedaan populasi masal kini atau spesiasi sepenuhnya tidak tercapai, peran lain filogeografi yaitu melengkapi kesenjangan dan memperjelas asal usul spesies[4]

Sejarah Filogeografi

Pertama kali Filogeografi dikenal pada 1987, sejarah dimulai dengan melihat kondisi geologi, cuaca dan ekologis yang memberikan pengaruh terhadap spesies. Pada tahun sebelumnya peneliti sejarah telah menghubungkan evolusi organisme dengan geografis sebagai pencetus utama awal perkembangan Filogeografi modern. Filogeografi memberikan gambaran mengenai asal usul spesies secara molekuler, serta membedakan pola biogeografi, hal ini memungkinkan untuk mengetahui pertukaran genetik spesies dimasa lampau dan terlebih jika dalam intraspesies akan terungkap berbagai macam tingkatan takson sampai pada spesies.[2] Dasarnya spesies Indonesia Barat, Tengah dan Timur memiliki pola filogeografi yang sama hal ini memperlihatkan bahwa tedapat barrier yang membatasi.[5]

Referensi

  1. ^ FITRATILLAH HILHANIF, 081411433012 (2018). "STUDI FILOGEOGRAFI Calotes versiolor (DAUDIN, 1802) DI PULAU JAWA DAN MADURA" (dalam bahasa Inggris). UNIVERSITAS AIRLANGGA. 
  2. ^ a b http://ibcraja4.org/assets/file/Bulletin11November2014.pdf
  3. ^ https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/751105bf8c1d30c16977a3c5bd724b10.pdf
  4. ^ Médail, Frédéric; Baumel, Alex (2018-08-01). "Using phylogeography to define conservation priorities: The case of narrow endemic plants in the Mediterranean Basin hotspot". Biological Conservation (dalam bahasa Inggris). 224: 258–266. doi:10.1016/j.biocon.2018.05.028. ISSN 0006-3207. 
  5. ^ "B3A018002 | FAKULTAS BIOLOGI". bio.unsoed.ac.id. Diakses tanggal 2020-03-27.