Lompat ke isi

Paluhombo, Bendosari, Sukoharjo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Paluhombo
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenSukoharjo
KecamatanBendosari
Kode pos
57528
Kode Kemendagri33.11.06.2008 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

Paluhombo, padukuhan bekas hutan di daerah aliran kali Ranjing. Nama wilayah ini sempat disebut dalam cerita rakyat Damarwulan. Konon tokoh tersebut diceritakan pernah singgah dan tinggal di sini, sehingga ada sebuah mata air atau disebut sendang dalam bahasa jawa,dinamai dengan namanya. Beberapa waktu yang lampau masyarakat sekitar yang mendiami sekitar mata air tersebut sering mengadakan ritual bersih bersih sendang disertai dengan mengadakan pertunjukan gamelan dengan sinden yang menari semacam tayub yang kita kenal sekarang. Namun seiring berjalannya waktu dan pengaruh agama Islam yang semakin kuat mengikis budaya buyada berbau kepercayaan Kejawen, kebiasaan tersebut mulai hilang. Mungkin sekali waktu masih dilakukan demi sekedar mengenang romantisme masa lalu bagi masyarakat sekitar.

Desa kecil gersang di ujung timur kabupaten Sukoharjo. Berbatasan langsung dengan kabupaten Karanganyar. Tanah merah bercampur lempung dan sebagian tanah liat. Pertanian terutama padi dan palawija yang mengandalkan hujan saja menjadi mayoritas mata pencaharian sebagian besar warganya. Hasil mengolah tanah yang tidak begitu menguntungkan memaksa generasi produktifnya harus pergi ke kota kota besar untuk mendapat perbaikan perekonomian. Karena itulah penduduk di desa ini seperti hanya terdiri dari wanita, lansia dan anak anak sekolah dengan sedikit sekali anak anak muda yang beruntung dapat sekolah di perguruan tinggi yang tinggal di sini.

Cara berpikir dan beretika masyarakatnya masih sedikit terikat gaya lama yang terkesan menerima segala yang ada dan sulit menerima perubahan untuk hal hal baru yang lebih maju. Pemerintahan desa yang korup hanya menjadi rahasia umum tanpa satu orangpun yang berani menentang dan melakukan perbaikan. Desa ini masih beraroma orde baru dengan kebijakan kebijakan yang tidak adil dan merata, walaupun sudah 22 tahun sejak 1998. Yang sedikit merubah wajahnya hanya rumah rumah megah dan mewah hasil dari para perantaunya yang bekerja keras di tanah perantauan.

Lahan persawahan dan banyak vegetasi perkampungan sangat memanjakan mata saat musim hujan. Pohon jati yang masih banyak tumbuh liar ataupun sengaja ditanam warganya meneduhkan kampung kampung ini. Dengan sawah sawah padi saat berproses dari masa tanam sampai tiba waktunya panen sungguh mengesankan terlihat dan tercium aromanya. Aroma lumpur sawah garapan yang menyejukkan rongga dada. Indah, hijau dengan angin semilir saat musim hujan kontras sekali jika waktunya kemarau melanda. Wajahnya berubah kering gersang dengan debu dan angin tak bersahabat jika hujan berhenti untuk sebagian besar bulan bulan sepanjang tahun. Di puncaknya, kekeringan mendatangkan hawa dingin menusuk tulang yang disebut warga lokal sebagai 'usum bedhidhingan'.

Pusat perekonomian kecil di desa ini ada di tengah desanya, Pasar Paluhombo. Pasar yang sejak awal berdiri hanya sekitar luas 250m persegi ini hampir tidak pernah berubah selama puluhan tahun. bahkan wajah wajah para pedagangnya masih orang yang sama seperti akhir 1990an. Paluhombo (bahasa Jawa: Paluhamba) adalah desa di kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia.