Lompat ke isi

Katedral Makassar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 1 Mei 2020 01.07 oleh Ustad abu gosok (bicara | kontrib) (Pranala luar: kategori tidak perlu)
Katedral Makassar
PetaKoordinat: 5°7′55″S 119°24′27″E / 5.13194°S 119.40750°E / -5.13194; 119.40750
LokasiJl. Kajaolalido No. 14 Makassar Makassar, Sulawesi Selatan
Jumlah anggota/umat1.178 Jiwa (2014)
Didirikan1898–1900 (pembangunan gedung gereja)
1939–1941 (direnovasi dan diperluas)
Administrasi
KeuskupanKeuskupan Agung Makassar
Imam yang bertugasJohannes Liku Ada'
Parokial
Jumlah lingkungan9 Rukun

Katedral Makassar pada tahun 1910-an

Gereja Katedral Makassar (dahulu bernama Gereja Katedral Ujung Pandang) yang nama resminya adalah Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus adalah gedung gereja tertua di kota Makassar dan di seluruh wilayah Sulawesi Selatan dan Tenggara. Gereja ini didirikan pada 1898 pada permulaan tahap kedua kehadiran Gereja Katolik di Makassar. Misa mingguan dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu. Pada hari Sabtu dilaksanakan pada pukul 18.30, dan pada hari Minggu dilaksanakan sebanyak lima kali yaitu pada pukul 06.30, 08.30, 10.30 (English Mass), 16.30, dan 18.30.

Sejarah

Pada 1525 kota Makassar pertama kali disinggahi oleh tiga orang pastor dan misionaris dari Portugal, yaitu Pastor Antonio do Reis, Cosmas de Annunciacio, Bernardinode Marvao, dan seorang bruder. Namun baru pada 1548 Pastor Vincente Viegas datang dari Malaka dan ditugasi di Makassar. Di sana dia melayani para saudara Portugis yang Katolik serta beberapa raja dan bangsawan Sulawesi Selatan yang juga telah dibaptis menjadi Katolik.

Raja Gowa yang pertama memeluk Islam, yaitu Sultan Alauddin (1591–1638 serta beberapa raja penggantinya memberikan kebebasan kepada umat Katolik untuk mendirikan Gereja pada 1633.

Namun gejolak politik antara VOC dan orang-orang Portugis menyebabkan para rohaniwan Portugis tersingkir dari Makassar. Jatuhnya Malaka ke tangan VOC dan perjanjian Batavia 19 Agustus 1660) menyebabkan Sultan Hasanuddin diharuskan mengusir semua orang Portugis dari Makassar (1661). Sultan mengatur dengan baik keberangkatan orang-orang Portugis. Bruder Antonio de Torres yang mengasuh sebuah sekolah kecil untuk anak laki-laki meninggalkan Makassar pada 1668. Sejak itu selama 225 tahun, tidak ada pastor yang menetap di Makassar. Orang-orang Katolik yang masih ada hanya sekali-sekali dilayani dari Surabaya atau Larantuka.

Pada 1892, Pastor Aselbergs, SJ, dipindahkan dari Larantuka menjadi Pastor Stasi Makassar (7 September 1892) dan tinggal di suatu rumah mewah di Heerenweg (kini Jalan Hasanuddin). Pada 1895 dibelilah sebidang tanah dan rumah di Komedistraat (kini Jl. Kajaolalido), lokasi gedung gereja sekarang. Gereja dibangun pada tahun 1898 selesai 1900; direnovasi dan diperluas pada tahun 1939, selesai pada 1941 dengan bentuk seperti saat ini.

Pada 13 April 1937 wilayah Sulawesi Selatan dan Tenggara dijadikan Prefektur Apostolik Makassar oleh Sri Paus di Roma, dan dipercayakan kepada misionaris CICM, dengan Mgr. Martens sebagai prefek.[butuh rujukan] Pada tanggal 13 Mei 1948 menjadi Vikariat Apostolik Makassar, dan tanggal 3 Januari 1961 menjadi Keuskupan Agung Makassar.[butuh rujukan]

Uskup dan pastor paroki

Uskup Agung Makassar sejak 1961 adalah:

  • Mgr. Nicolaus Martinus Schneiders, CICM (1961–1973)
  • Mgr. Dr. Theodorus Lumanauw, Pr (1973–1981)
  • Mgr. Dr. Frans van Roessel, CICM (1981/1988–1995)
  • Mgr. Dr. John Liku-Ada, Pr. (1995–sekarang).

Sejak gereja ini menjadi Stasi dan Paroki (7 September 1892) sampai 19 Oktober 1997), ada 61 pastor yang pernah melayaninya (pastor paroki dan pastor pembantu), ada 14.860 orang baptis, dan 2.567 pasangan pengantin yang diberkati di gereja ini.[butuh rujukan]

Pranala luar