Alap-alap kawah
Alap-alap kawah | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | F. peregrinus
|
Nama binomial | |
Falco peregrinus Tunstall, 1771
| |
Subspecies | |
17–19, lihat teks | |
Global range of F. peregrinus
Breeding summer visitor Breeding resident Winter visitor Passage visitor | |
Sinonim | |
Falco atriceps Hume |
Alap-alap kawah (Falco peregrinus) atau Peregrine Falcon(elang) dalam bahasa Inggris adalah salah satu spesies alap-alap berukuran besar, dengan panjang sekitar 50 cm. Burung ini memiliki bulu berwarna hitam, kelabu dan biru, berparuh kuning besar dengan ujung hitam lancip dan berekor pendek. Dada dan perut berwarna putih dengan garis-garis hitam. Burung betina serupa, tetapi biasanya berukuran dan mempunyai paruh lebih besar dari burung jantan.
Mangsa utama alap-alap kawah adalah aneka burung berukuran sedang, seperti merpati dan kerabatnya, nuri, jalak dan ayam. Burung-burung ini diburu biasanya pada waktu sedang terbang. Alap-alap ini juga memangsa hewan-hewan lain, seperti kelinci, kelelawar, serangga, kadal dan ikan.
Alap-alap kawah diketahui sebagai salah satu makhluk tercepat di dunia. Pada waktu terbang mengejar mangsanya, burung ini dapat mencapai kecepatan 320 km/jam. Bahkan pada 2018, tercatar hampir mencapai 390 km/jam (242 mph) di Universitas Groningen Belanda dan Universitas Oxford menggunakan simulasi komputer 3D[2]
Deskripsi
Alap-alap kawah atau alap-alap peregrine memiliki panjang tubuh antara 34 sampai 58 cm dengan rentang sayap antara 74 sampai 120 dari ujung paruh hingga ujung ekor. Jantan dan betina memiliki tanda dan bulu yang sama antara keduanya, tetapi seperti pada kebanyakan burung pemangsa, alap-alap kawah betina memiliki tubuh yang lebih besar daripada jantan hingga 30%. Jantan memiliki berat 330 sampai 1.000 g dan betina yang berukuran lebih besar seberat 700 sampai 1.500 g. Pada bagian belakang dan sayap burung dewasa biasanya berwarna hitam kebiruan dengan pembatas gelap yang tidak jelas dan ujung sayap berwarna hitam. Bagian bawah burung ini adalah putih berkarat dengan irisan tipis berwarna coklat gelap atau hitam. Ekornya, berwarna seperti pada punggung tetapi dengan bar tipis, panjang, sempit, dan membulat di ujung dengan ujung hitam. Bagian atas kepala seperti berkumis di sepanjang pipi berwarna hitam, kontras tajam dengan sisi pucat leher dan tenggorokan putih. Pangkal paruh berwarna kuning, seperti juga kaki, dan paruh dan cakar berwarna hitam. Paruh bagian atas berlekuk dekat ujung, sebuah paduan yang memungkinkan alap-alap kawah atau peregrine falcon untuk membunuh mangsa dengan memotong tulang belakang di leher
Anak jenis
Sekitar sembilan belas subspesies dikenali dengan daerah yang tersebar hampir di seluruh belahan bumi, dengan perkecualian di Antarktika. Hampir semua subspesies di belahan bumi utara bermigrasi pada musim dingin ke daerah yang lebih hangat. Termasuk Falco peregrinus calidus dari Asia utara yang bermigrasi ke wilayah-wilayah pesisir dan dataran rendah kepulauan Sunda Besar[3][4].
Ras penetap (non-migran) elang peregrine F.p. ernesti, dijumpai di pegunungan-pegunungan di Sumatra utara dan barat, Kalimantan utara, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Ambon, Ternate, Papua dan beberapa pulau di sekitarnya. Ras ini berwarna lebih gelap di dada dan jarang ditemukan.[4][5][6]
- tundrius C. M. White, 1968 – Kawasan tundra Artik di Amerika Utara dari Alaska sampai Greenland.
- anatum Bonaparte, 1838 – Amerika Utara sampai Meksiko, kecuali pesisir barat-laut Pasifik.
- pealei Ridgway, 1873 – Pesisir barat Amerika Utara dari Washington sampai Alaska, juga di Alesia dan Kep. Commander; mungkin masih bisa ditemui di Kep. Kamchatka dan Kuril.
- cassini Sharpe, 1873 – Amerika Latin bagian barat dari Ekuador, Bolivia, Argentina, Chili, sampai Tierra del Fuego dan Kep. Falkland.
japonensis Gmelin, 1788 – Siberia dan Jepang.
- furuitii Momiyama, 1927 – Kep. Volcano dan Kep. Bonin.
- calidus Latham, 1790 – tundra Eurasia, dari Lapland dan Siberia sampai kawasan Sungai Yana dan Sungai Indigirka.
- peregrinus Tunstall, 1771 – Eurasia, Pyrenees, Balkan dan Himalaya, juga di Inggris sampai Rusia timur-jauh.
- brookei Sharpe, 1873 – Prancis selatan, Spanyol dan pesisir utara Afrika sampai Timur Tengah.
- babylonicus P. L. Sclater, 1861 – Asia, dari Iran timur sampai Mongolia.
- pelegrinoides Temminck, 1829 – Kep. Canary menyusuri daratan Afrika Utara ke Irak dan mungkin Iran.
- madens Ripley & Watson, 1963 – Kep. Cape Verde.
- minor Bonaparte, 1850 – Africa, bagian selatan Sahara sampai Maroko selatan.
- radama Hartlaub, 1861 – Madagaskar dan Kep. Comoro.
- peregrinator Sundevall, 1837 – Pakistan, India dan Sri Lanka ke timur sampai China tenggara.
- ernesti Sharpe, 1894 – Indonesia dan Filipina E sampai Papua Nugini dan Gugus Kepulauan Bismarck.
- nesiotes Mayr, 1941 – Vanuatu dan New Caledonia sampai Fiji.
- macropus Swainson, 1837 – Australia (kecuali bagian barat-daya).
- submelanogenys Mathews, 1912 – Australia barat-daya.
Tempat Hidup dan Kebiasaan
Habitat bervariasi berupa daerah terbuka, lahan pertanian dan lingkungan perkotaan sampai ketinggian 2000 m. Sering mengepak-kepakkan sayap statis di suatu ketinggian (Hovers), terbang dengan kepakan yang dangkal mengikuti arus angin Hidup berpasangan. Terbang sangat cepat dan sambil berputar-putar menukik secara dasyat dari tempat yang sangat tinggi, di atas mangsanya. Burung tercepat di dunia. Kadang-kadang berakrobat. Bersarang di tebing-batu cadas.
Suara
Pekikan “kek-kek-kek-kek” pada waktu berbiak.
Belum tersedia rekaman suara yang diambil dari wilayah Indonesia.
Reproduksi
Alap-alap kawah dewasa secara seksual dapat berkembang biak ketika berumur satu sampai tiga tahun, tetapi pada populasi sehat setalah dua sampai tiga tahun. Pasangan burung ini akan kembali ke tempat bersarang yang sama setiap tahunnya. Pada masa pacaran seperti halnya anak ABG melakukan campuran akrobatik udara, spiral yang tepat, dan manuver ketika menangkap mangsa diudara dengan harapan sang betina menerima makanan dari cakar jantan. Ketika musim kawin, alapa-alap peregrine bersifat teritorial, tiap pasangan bertelur biasanya lebih dari 1 km atau lebih sehingga pasokan makanan dapat mencukupi mereka dan anak-anak mereka. Tiap pasangan dapa memiliki beberapa sarang, yang dapat digunakan untuk satu, dua sampai tujuh dalam periode 16 tahun. Biasanya musim kawin mereka antara Februari hingga Maret di Belahan Bumi Utara, dan dari Juli hingga Agustus di Belahan Bumi Selatan, meskipun subspesies makropus Australia dapat berkembang biak hingga akhir November, dan antara bulan Juni dan Desember dengan jumlah telur 1 sampai 5 telur. Telur berwarna putih dengan tanda merah atau coklat yang dierami selama 29 sampai 33 hari secara bergantian siang dan malam. Setelah menetas, anak alap-alap kawah wilayah berburu sang induk bisa mencapai radius 19 hingga 24 km dari sarang. Anakan alap-alap peregrine akan bergantung pada supplai makanan dari induk dari sejak menetas antara hingga dua bulan.
Saat ini alap-alap kawah mulai di kawin silangkan dengan gyrfalcon
Konservasi
Spesies ini mempunyai daerah sebaran yang luas. Beberapa dari subspesies terancam oleh hilangnya habitat, penggunaan pestisida dan kontaminasi. Alap-alap kawah diletakkan dalam status Berisiko Rendah pada IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix I.
Catatan kaki
- ^ BirdLife International (2012). "Falco peregrinus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 26 September 2012.
- ^ Admin. "Alap-alap Kawah (Peregrine Falcon) si Jet Tempur Hidup | Jenis Burung". jenisburung.co (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-06-17.
- ^ MacKinnon, J., K. Phillipps, B. van Balen. 2000. Burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. LIPI dan BirdLife IP. Bogor. ISBN 979-579-013-7. L.G. 12
- ^ a b Coates, B.J. and K.D. Bishop. 2000. Panduan lapangan Burung-burung di Kawasan Wallacea. BirdLife IP & Dove Publication. Bogor. ISBN 979-95794-2-2. Hal. 64
- ^ MacKinnon, J., K. Phillipps, B. van Balen. 2000. op. cit.. Hal. 102
- ^ Beehler, B.M., T.K. Pratt, & D.K. Zimmermann. 2001. Burung-burung di Kawasan Papua. LIPI dan BirdLife IP. Bogor. ISBN 979-579-037-4. Hal. 95
Pranala luar
- (Inggris) BirdLife Species Factsheet
- (Inggris) IUCN Red List
- (Inggris) European Peregrine Falcon Working Group