Lompat ke isi

Badondong

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Badondong atau pantun lahir merupakan salah satu tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Kampar, Desa Balam Jaya, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Tradisi ini telah dilakukan secara turun temurun dalam melakukan gotong royong atau disebut dengan batobo. Tradisi ini dilakukan ketika mereka sedang berada di hutan untuk mencari sebongkah kayu, ladang atau sawah, menyemai padi, menyadap karet dan sebagainya untuk saling berbalas pantun dengan tujuan rasa kebersamaan dalam bekerja, yang kemudian oleh masyarakat setempat disebut dengan badondong.[1]

Dalam mengekspresikan badondong sering didendangkan dengan menerakkan atau meningkatkan suara secara bersahut-sahutan. Bantun pantun pada badondong sama seperti pantun biasa yang terdiri dari empat baris,baris pertama dan kedua sebagai sempiran dan baris ketiga serta keempat sebagai isi. Polanya a,b;a,b. perbedaan pantun badodong dengan pantun biasa ialah adanya sisipan kata atau bunyi seperti onde diok (aduh dik), onde cu (ondeh bang), oocu (oh bang),diok (adik) diantara pantun yang dituturkan.

Referensi

  1. ^ Dwiari Ratnawati, Lien (2018). Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.