Lompat ke isi

Pengguna:Alteaven

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
idPengguna ini merupakan penutur ibu bahasa Indonesia.
en-3This user is able to contribute with an advanced level of English.
... Pengguna ini ingin berkemampuan untuk bertutur lebih banyak bahasa.
Pengguna ini bisa membaca Aksara Bali.
Pengguna ini bisa membaca Surat Batak.
Pengguna ini bisa membaca
Aksara Jawa.
ᨒᨚᨈᨑPengguna ini bisa membaca Aksara Lontara.
Pengguna ini bisa membaca
Aksara Sunda.

Wikipedian Indonesia

Tentang pengguna

Nama saya Aditya Bayu Perdana bertempat tinggal di Jakarta.

Tertarik banyak hal, namun utamanya hal-hal yang berbau sejarah, bahasa, atau seni.

Kontribusi

Membuat

Menyunting

Galeri

Beberapa gambar yang saya upload di Commons.

Akun lain

Wikipedia Inggris
Commons

Tabel-tabel

Wyanjana

Aksara Wyanjana (deret kuno)
Tempat pelafalan Pancawalimukha Semivokal Sibilan Celah
Nirsuara Bersuara Sengau
Velar

ka


kha


ga


gha


ṅa1


ha/a6
Palatal

ca


cha


ja


jha


ña2


ya


śa5
Retrofleks

ṭa3


ṭha


ḍa4


ḍha


ṇa


ra


ṣa
Dental

ta


tha


da


dha


na


la


sa
Labial

pa


pha


ba


bha


ma


wa
Catatan

1. ^1 /ŋa/ sebagaimana nga dalam kata "mengalah"
2. ^2 /ɲa/ sebagaimana nya dalam kata "menyanyi"
3. ^3 /ʈa/ sebagaimana tha dalam kata bahasa Jawa "kathah"
4. ^4 /ɖa/ sebagaimana dha dalam kata bahasa Jawa "padha"
5. ^5 /ɕa/ sebagaimana sya dalam kata "syair"
6. ^6 aksara ha dapat dilafalkan /ha/ atau /a/ tergantung kata yang bersangkutan


Aksara Wyanjana (deret kuno)
Tempat pelafalan Pancawalimukha Semivokal Sibilan Celah
Nirsuara Bersuara Sengau
Velar
ka

kha

ga

gha

ṅa1

ha/a6
Palatal
ca

cha

ja

jha

ña2

ya

śa5
Retrofleks
ṭa3

ṭha

ḍa4

ḍha

ṇa

ra

ṣa
Dental
ta

tha

da

dha

na

la

sa
Labial
pa

pha

ba

bha

ma

wa
Catatan

1. ^1 /ŋa/ sebagaimana nga dalam kata "mengalah"
2. ^2 /ɲa/ sebagaimana nya dalam kata "menyanyi"
3. ^3 /ʈa/ sebagaimana tha dalam kata bahasa Jawa "kathah"
4. ^4 /ɖa/ sebagaimana dha dalam kata bahasa Jawa "padha"
5. ^5 /ɕa/ sebagaimana sya dalam kata "syair"
6. ^6 aksara ha dapat dilafalkan /ha/ atau /a/ tergantung kata yang bersangkutan

wyanjana

Aksara Wyanjana (deret baru)
ha/a na ca ra ka da ta sa wa la pa ḍa ja ya nya ma ga ba ṭa nga
Nglegéna



















Murda
1







Mahaprana





Catatan

1. ^1 ra agung, memiliki fungsi yang serupa dengan aksara murda lainnya namun tidak dikenal secara luas karena penggunaannya yang terbatas di lingkungan kraton[1]

Aksara Wyanjana (deret baru)
ha/a na ca ra ka da ta sa wa la pa ḍa ja ya nya ma ga ba ṭa nga
Nglegéna
Murda 1
Mahaprana
Catatan

1. ^1 ra agung, memiliki fungsi yang serupa dengan aksara murda lainnya namun tidak dikenal secara luas karena penggunaannya yang terbatas di lingkungan kraton[1]

Swara

Aksara Swara
Tempat pelafalan Velar Palatal Labial Retrofleks Dental Velar-Palatal Velar-Labial
Pendek

a


i


u


ṛ/re1


ḷ/le3


é5


o
Panjang
ꦄꦴ
ā


ī

ꦈꦴ
ū

ꦉꦴ
2


4


ai6

ꦎꦴ
au7
Catatan

1. ^1 pa cerek, dalam perkembangannya di Jawa dilafalkan /rə/ sebagaimana re dalam kata "remah"
2. ^2 pa cerek dirgha, dalam bahasa Sanskerta sebenarnya hanya digunakan sebagai pelengkap sistem fonologi Panini[2]
3. ^3 nga lelet, dalam perkembangannya di Jawa dilafalkan /lə/ sebagaimana le dalam kata "lemah"
4. ^4 nga lelet raswadi, dalam bahasa Sanskerta sebenarnya hanya digunakan sebagai pelengkap sistem fonologi Panini[2]
5. ^5 /e/ sebagaimana e dalam kata "enak"
6. ^6 diftong /aj/ sebagaimana ai dalam kata "sungai"
7. ^7 diftong /aw/ sebagaimana au kata "pantau"

Aksara Swara
Tempat pelafalan Pendek Panjang
Velar
a

ā
Palatal
i

ī
Retrofleks
ṛ/re1

2
Dental
ḷ/le3

4
Labial
u

ū
Velar-Palatal
é5

ai6
Velar-Labial
o

au7
Catatan

1. ^1 pa cerek, dalam perkembangannya di Jawa dilafalkan /rə/ sebagaimana re dalam kata "remah"
2. ^2 pa cerek dirgha, dalam bahasa Sanskerta sebenarnya hanya digunakan sebagai pelengkap sistem fonologi Panini[2]
3. ^3 nga lelet, dalam perkembangannya di Jawa dilafalkan /lə/ sebagaimana le dalam kata "lemah"
4. ^4 nga lelet raswadi, dalam bahasa Sanskerta sebenarnya hanya digunakan sebagai pelengkap sistem fonologi Panini[2]
5. ^5 /e/ sebagaimana e dalam kata "enak"
6. ^6 diftong /aj/ sebagaimana ai dalam kata "sungai"
7. ^7 diftong /aw/ sebagaimana au kata "pantau"

Aksara Swara
Tempat pelafalan Pendek Panjang
Velar
a
ꦄꦴ
ā
Palatal
i

ī
Retrofleks
ṛ/re1
ꦉꦴ
2
Dental
ḷ/le3

4
Labial
u
ꦈꦴ
ū
Velar-Palatal
é5

ai6
Velar-Labial
o
ꦎꦴ
au7
Catatan

1. ^1 pa cerek, dalam perkembangannya di Jawa dilafalkan /rə/ sebagaimana re dalam kata "remah"
2. ^2 pa cerek dirgha, dalam bahasa Sanskerta sebenarnya hanya digunakan sebagai pelengkap sistem fonologi Panini[2]
3. ^3 nga lelet, dalam perkembangannya di Jawa dilafalkan /lə/ sebagaimana le dalam kata "lemah"
4. ^4 nga lelet raswadi, dalam bahasa Sanskerta sebenarnya hanya digunakan sebagai pelengkap sistem fonologi Panini[2]
5. ^5 /e/ sebagaimana e dalam kata "enak"
6. ^6 diftong /aj/ sebagaimana ai dalam kata "sungai"
7. ^7 diftong /aw/ sebagaimana au kata "pantau"

Rékan

Aksara Rékan
ḥa kha qa1 dza sya fa/va za gha 'a
Aksara Jawa
Abjad Arab ح خ ق ذ ش ف ز غ ع
Catatan

1. ^1 ka sasak, hanya digunakan dalam penulisan bahasa Sasak

Aksara Rékan
ḥa kha qa dza sya fa/va dha za gha tha 'a
Aksara Jawa ꦲ꦳ ꦏ꦳ 1 ꦢ꦳ ꦱ꦳ ꦥ꦳ ꦝ꦳ ꦗ꦳ ꦒ꦳ ꦛ꦳ ꦔ꦳
Abjad Arab ح خ ق ذ ش ف ض ز غ ط ع
Catatan

1. ^1 ka sasak, hanya digunakan dalam penulisan bahasa Sasak

Swara

Sanḍangan Swara
Pendek Panjang
-a -i -u [1] -o -e[2] -ai[3] -au[4] -eu[5]
-
- wulu suku taling taling-tarung pepet tarung wulu melik suku mendut dirga muré dirga muré-tarung pepet-tarung
ka ki ku ko ke kai kau keu
ꦏꦶ ꦏꦸ ꦏꦺ ꦏꦺꦴ ꦏꦼ ꦏꦴ ꦏꦷ ꦏꦹ ꦏꦻ ꦭꦻꦴ ꦏꦼꦴ
Catatan

1. ^/e/ sebagaimana e dalam kata "enak"
2. ^/ə/ sebagaimana e dalam kata "empat"
3. ^diftong /aj/ sebagaimana ai dalam kata "sungai"
4. ^diftong /aw/ sebagaimana au dalam kata "pantau"
5. ^/ɤ/ sebagaimana eu dalam kata bahasa Sunda "peyeum". Dalam alih aksara bahasa Kawi, diromanisasi menjadi ö[3]


Sanḍangan Swara
Pendek Panjang
-a -i -u [1] -o -e[2] -ai[3] -au[4] -eu[5]
- ꦺꦴ ꦻꦴ ꦼꦴ
- wulu suku taling taling-tarung pepet tarung wulu melik suku mendut dirga muré dirga muré-tarung pepet-tarung
ka ki ku ko ke kai kau keu
ꦏꦶ ꦏꦸ ꦏꦺ ꦏꦺꦴ ꦏꦼ ꦏꦴ ꦏꦷ ꦏꦹ ꦏꦻ ꦭꦻꦴ ꦏꦼꦴ
Catatan

1. ^/e/ sebagaimana e dalam kata "enak"
2. ^/ə/ sebagaimana e dalam kata "empat"
3. ^diftong /aj/ sebagaimana ai dalam kata "sungai"
4. ^diftong /aw/ sebagaimana au dalam kata "pantau"
5. ^/ɤ/ sebagaimana eu dalam kata bahasa Sunda "peyeum". Dalam alih aksara bahasa Kawi, diromanisasi menjadi ö[3]

Panyigeging wanda

Sanḍangan Panyigeging Wanda
-m -ng -r -h pemati
panyangga cecak layar wignyan pangkon
kam kang kar kah k
ꦏꦀ[1] ꦏꦁ ꦏꦂ ꦏꦃ ꦏ꧀[2]
Catatan

1. ^ umumnya hanya ditemukan dalam salinan lontar Bali untuk menuliskan suku kata suci om ꦎꦀ
2. ^ tidak digunakan untuk suku kata tertutup yang terjadi di tengah kata atau kalimat (lihat pasangan)


Sanḍangan Panyigeging Wanda
-m -ng -r -h pemati
panyangga cecak layar wignyan pangkon
kam kang kar kah k
ꦏꦀ[1] ꦏꦁ ꦏꦂ ꦏꦃ ꦏ꧀[2]
Catatan

1. ^ umumnya hanya ditemukan dalam salinan lontar Bali untuk menuliskan suku kata suci om ꦎꦀ
2. ^ tidak digunakan untuk suku kata tertutup yang terjadi di tengah kata atau kalimat (lihat pasangan)

Wyanjana

Sanḍangan Wyanjana
-re -y- -r- -l- -w-
keret pèngkal cakra panjingan la gembung
kre kya kra kla kwa
ꦏꦽ ꦏꦾ ꦏꦿ ꦏ꧀ꦭ ꦏ꧀ꦮ


Sanḍangan Wyanjana
-re -y- -r- -l- -w-
ꦿ ꧀ꦭ ꧀ꦮ
keret pèngkal cakra panjingan la gembung
kre kya kra kla kwa
ꦏꦽ ꦏꦾ ꦏꦿ ꦏ꧀ꦭ ꦏ꧀ꦮ

Pasangan

Aksara dan Pasangan Wyanjana
ha/a na ca ra ka da ta sa wa la pa ḍa ja ya nya ma ga ba ṭa nga
Nglegéna
​ ꧀ꦲ

​ ꧀ꦤ

​ ꧀ꦕ

​ ꧀ꦫ

​ ꧀ꦏ

​ ꧀ꦢ

​ ꧀ꦠ

​ ꧀ꦱ

​ ꧀ꦮ

​ ꧀ꦭ

​ ꧀ꦥ

​ ꧀ꦝ

​ ꧀ꦗ

​ ꧀ꦪ

​ ꧀ꦚ

​ ꧀ꦩ

​ ꧀ꦒ

​ ꧀ꦧ

​ ꧀ꦛ

​ ꧀ꦔ
Murda
​꧀ꦟ

​꧀ꦬ

​꧀ꦑ

​꧀ꦡ

​꧀ꦯ

​꧀ꦦ

​꧀ꦘ

​꧀ꦓ

​꧀ꦨ
Mahaprana
​꧀ꦖ

​꧀ꦣ

​꧀ꦰ

​꧀ꦞ

​꧀ꦙ

​꧀ꦜ

Angka

Angka
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9


Angka
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Tanda baca

Pada
lingsa lungsi adeg adeg-adeg pisélèh rerenggan pangkat rangkap surat koreksi
anḍap madya luhur guru pancak tirta tumétès isèn-isèn
... ...


Pada
lingsa lungsi adeg adeg-adeg pisélèh rerenggan pangkat rangkap surat koreksi
anḍap madya luhur guru pancak tirta tumétès isèn-isèn
꧌...꧍ ꧁...꧂ ꧋꧆꧋ ꧉꧆꧉ ꧞꧞꧞ ꧟꧟꧟

pepadan

Pepadan
pada kecil pada besar
Pepadan
pada kecil pada besar
꧅ ꦧ꧀ꦖ ꧅
  1. ^ a b Everson 2008, hlm. 1-2.
  2. ^ a b c d e f Woodard, Roger D (2008). The Ancient Languages of Asia and the Americas. Cambridge University Press. hlm. 9. ISBN 0521684943. 
  3. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama mardikawi