Kusnoto Setyodiwirjo
Artikel ini sedang dikembangkan sehingga isinya mungkin kurang lengkap atau belum diwikifikasi. Mohon untuk sementara jangan menyunting halaman ini untuk menghindari konflik penyuntingan.
Pesan ini dapat dihapus jika halaman ini sudah tidak disunting dalam beberapa jam. Jika Anda adalah penyunting yang menambahkan templat ini, harap diingat untuk menghapusnya setelah selesai atau menggantikannya dengan {{Under construction}} di antara masa-masa menyunting Anda.
|
Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwirjo (Banyurip, 11 Februari 1911 - Bogor, 29 April 1981) adalah ilmuwan biologi Indonesia. Ia merupakan orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Kebun Raya Bogor pada 1950.[1] Ia merupakan sedikit dari orang Indonesia yang bekerja sebagai peneliti di Buitenzorg yang masih di bawah kepempinan Belanda.[2] Saat kependudukan Jepang, Kusnoto berprofesi sebagai Kepala Biro Penelitian Pertanian.[3]
Pada 28 Mei 1955 Kusnoto mendirikan Akademi Biologi demi memenuhi kebutuhan ahli-ahli biologi di Indonesia. Lokasinya berada di Kebun Raya Cibodas dan berafiliasi dengan Kebun Raya Bogor, di mana lulusannya diwajibkan untuk bekerja di sana. Peresmian akademi ini dilakukan oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta dan dihadiri Menteri Pertanian Mohammad Sardjan.[3] Dari akademi inilah muncul angkatan pertama ilmuwan biologi yang berbakat dan patriotik di bidangnya. Salah satu misinya dekolonisasi ilmu biologi Indonesia, dengan menghasilkan 30 lulusan ahli biologi Indonesia per tahun.[2]
Pendidikan
Kusnoto bersekolah di Hollandsh-Inlandsche School (HIS) di Singaraja dan Pasuruan, di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Surabaya, kemudian di Algemeene Middelbare School (AMS) di Yogyakarta dengan penjuruan IPA. Ia sempat berkuliah di Nederlands-Indies School dengan jurusan Fisika, namun ia mendapatkan beasiswa dan melanjutkan studinya di Fakultas Pertanian, Universitas Wageningen, Belanda.[1] Pada 1945 ia menyandang gelar Insinyur Pertanian, dan menjadi 1 dari 14 orang Indonesia yang lulus dari universitas tersebut dalam periode tersebut.[2]
Referensi
- ^ a b Rifai, Mien Ahmad (2013-04-15). "In Memoriam: Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo". REINWARDTIA. 10: Part 1. doi:10.14203/reinwardtia.v12i2. ISSN 0034-365X.
- ^ a b c Gross, Andrew. Kegagalan ilmuan Hindia Belanda. Komunitas Bambu. ISBN 978-602-9402-32-2. OCLC 1027945445.
- ^ a b "Mencetak Generasi Pertama Ahli Biologi Indonesia". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. Diakses tanggal 2020-05-14.