Roxana Saberi
Tampilan
Roxana Saberi | |
---|---|
Lahir | Roxana Saberi 26 April 1977 Belleville, New Jersey, Amerika Serikat |
Pendidikan | Concordia College Universitas Northwestern Hughes Hall, Cambridge |
Pekerjaan |
|
Karya terkenal | Miss North Dakota, 1997 |
Keluarga | Ayah: Reza Saberi (Iran) Ibu: Akiko Saberi (Jepang) |
Roxana Saberi (lahir 26 April 1977) adalah jurnalis lepas asal Amerika Serikat[1] dan mantan pemenang kontes kecantikan Miss North Dakota. Pada tahun 2009, ia ditahan di Iran, Penjara Evin untuk 101 hari di bawah tuduhan spionase.[2] Dia kemudian menulis buku tentang pengalaman itu.
Pada 8 April 2009, pemerintah Iran mendakwa Saberi dengan spionase, yang dia bantah.[3] Ia kemudian dihukum dan dijatuhi hukuman penjara delapan tahun. Pengadilan banding mengurangi tuduhan terhadapnya dari spionase menjadi memiliki informasi rahasia,[4] tuduhan yang juga ia tolak,[5] dan mengurangi delapan tahun hukuman penjara menjadi dua tahun hukuman percobaan.[6][7] Ia dibebaskan pada 11 Mei 2009.
Referensi
- ^ "Iran insists against hyping Saberi case". Press TV. April 27, 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 28, 2009. Diakses tanggal February 12, 2019.
- ^ "Roxana Saberi On Her Imprisonment In Iran".
- ^ "Freed Iran Prisoner: God 'Abandoned Me'". ABC News. May 29, 2009.
- ^ Reporter Saberi leaves Iran jail, BBC News; Jailed US journalist Roxana Saberi 'had secret document on war in Iraq', The Times
- ^ [1] NPR "Roxana Saberi on Her Imprisonment in Iran, May 28, 2009
- ^ "U.S. Reporter Jailed in Iran to Soon Be Freed". Fox News Channel. May 11, 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 27, 2011. Diakses tanggal June 16, 2009.
- ^ "Jailed Iran reporter 'to be free'". BBC. May 11, 2009. Diakses tanggal June 16, 2009.
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Roxana Saberi.
- Situs web resmi of Roxanna Saberi
- FreeRoxana.net archive
- Roxana Saberi updates at the Committee to Protect Journalists
- Roxana Saberi and USCIRF Call for Release of Iranian Baha’is (US Commission on International Religious Freedom, July 9, 2009)